Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xksalAvatar border
TS
xksal
(HOT) Darmawan Ungkap Setiyardi Pengelola Tabloid Obor Rakyat
Sumber : http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2062713/darmawan-ungkap-setiyardi-pengelola-tabloid-obor-rakyat

13 Jun 2014 13:50

Liputan6.com, Jakarta - Tak tahan menanggung beban dihujat sendirian, kolomnis portal berita inilah..com, Darmawan Sepriyossa akhirnya angkat bicara. Pria yang selama ini dituding berada di balik terbitnya kampanye hitam lewat Tabloid Obor Rakyat mengungkap pelaku sebenarnya.

Sang pelaku adalah Setiyardi, salah satu Komisaris PTPN XIII. Dan bukan kebetulan jika Setiyardi adalah kawan dekat Darmawan. Mereka sama-sama bekas jurnalis di Majalah Tempo.

Dalam testimoninya, Darmawan berkisah. Suatu hari di akhir April 2014, setelah Pemilihan Legislatif 2014 yang memunculkan PDI Perjuangan sebagai pemenang ia ditelepon Setiyardi. "Dia bilang, sedang coba-coba membuat tabloid politik, dan meminta saya mencarikan pengamat politik yang bisa menuliskan artikel," tulis Darmawan.

Untuk setiap artikel pendek itu, Darmawan meminta honor Rp 2 juta yang harus dibayar 2 hari setelah tulisan diterima. Darmawan kemudian menghubungi penulis yang juga dosen ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Gun Gun Heryanto. Gun Gun inilah yang belakangan berang setelah tahu tulisannya muncul di Tabloid Obor Rakyat.

Dua hari kemudian, Darmawan dan Setiyardi bertemu di sebuah rumah makan. Mereka berdiskusi dalam sikap yang sama: cari cara untuk turut andil menghambat naiknya Joko Widodo jadi presiden. Sebagai bekas jurnalis di media ternama, Setiyardi telah datang dengan sebuah konsep: menerbitkan Tabloid Obor Rakyat.

Semula Darmawan kaget dengan kenyataan bahwa tabloid itu tak dikelola sebuah tim kerja. "Waktu saya tanya soal tabloid itu, siapa saja pengelolanya. Setiyardi mengatakan belum ada, hanya dirinya. Tentu saja saya kaget. Meski bukan tidak mungkin, itu pekerjaan yang teramat sulit," kisah Darmawan.

Tapi Setiyardi sudah punya jalan keluarnya. "Kita ambil saja tulisan-tulisan kritis yang berseliweran di Facebook, Twitter, kan banyak," kata Setiyardi, seperti ditulis Darmawan.

Menurut Setiyardi, tak semua orang punya akun di Facebook dan bahkan tidak mengakses internet dalam kesehariannya. Untuk itulah dibutuhkan sebuah media cetak untuk meneruskannya ke khalayak yang tak membaca laman-laman di dunia maya. Darmawan terbujuk. Ia bersedia mengelola tabloid itu dengan nama samaran, sementara Setiyardi memampangkan namanya di kotak redaksi, tapi dengan nama panjang Setiyardi Budiono.

"Dia bahkan berkata akan menambahkan nama almarhum ayahnya dalam mashead, menjadi Setiyardi Boediono," tulis Darmawan.

Nama Setyardi Budiono ini memang terpampang sebagai Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat yang beredar di pesantren belakangan ini.

Darmawan juga sempat bertanya, dari mana dana pembuatannya. Setiyardi menjawab dananya sendiri lebih dari cukup untuk membiayai penerbitan. Darmawan percaya. Bukan sekali dua Setiyardi bikin media cetak. Pada sekitar 2005-2005 lalu, misalnya, perusahaannya, Senapati Media, sempat membuat majalah bulanan luks bernama 69+, yang dia bagikan gratis. Biaya produksi dan lain-lain semuanya ditutup oleh iklan.

Setiyardi sendiri di halaman Facebook-nya benar-benar lantang memuja Prabowo dan menghujat Joko Widodo. Dalam banyak status, ia mendorong Kejaksaan Agung untuk menyatakan Joko Widodo sebagai tersangka dalam kasus Transjakarta. Pada Rabu 11 Juni lalu, ia menulis status ini: "Ya Allah, jangan biarkan pemerintah kami dikuasai orang-orang PDI Perjuangan...."

Beberapa kali pula Setiyardi menyatakan kemarahannya akan informasi bahwa PDI Perjuangan mengajukan mayoritas calon anggota legislatif non-muslim.
 
Lalu siapa Setiyardi? Lelaki asal Lampung ini lulusan STT Telkom Bandung. Ia berpindah jalur jadi wartawan Majalah Tempo sejak majalah berita itu terbit kembali pascabredel tahun 1998. Sebuah skandal keuangan kecil membuat ia diminta keluar dari majalah tersebut.

Pada saat Pilkada DKI tahun 2012, Setiyardi aktif sebagai anggota tim media di tim sukses Fauzi Bowo yang kemudian dikalahkan oleh Joko Widodo. Kendati kalah, Setiyardi telah punya cantolan hidup langsung di pusat kekuasaan: Andi Arief, staf khusus Presiden RI bidang bencana. Setiyardi adalah kawan sekampung Andi Arief, sama-sama dari Lampung. Tapi entah bagaimana prosesnya, Setiyardi kemudian jadi asisten Velix Wanggai, staf khusus Presiden RI bidang otonomi daerah.

Tahun 2013, Setiyardi diangkat menjadi Komisaris PT Perkebunan Nasional XIII, sebuah BUMN perkebunan yang mengelola perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit dan karet di Pulau Kalimantan. Ayah 3 anak ini kini bermukim di Kompleks PWI di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.

Bagaimana pun, pengakuan Darmawan dan juga bukti keterlibatan Setiyardi masih menyisakan pertanyaan: siapa penyandang dana penerbitan tabloid kampanye hitam yang menyebar masif itu? Untuk itu kita menunggu investigasi penegak hukum. (Adv)

Credits: Raden Trimutia Hatta

 --------------------------------------------------------------------------
Tinggal di tanyain aja tuh
--------------------------------------------------------------------------
Ane update lagi nih agan-agan.

Andi Arief Serukan Cetak Ulang Obor Rakyat

Sumber:
http://m.rmol.co/news.php?id=159393

Laporan: Aldi Gultom
RMOL. Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, menjawab pertanyaan tentang kabar pendiri tabloid Obor Rakyat yang bekerja di lingkungan Kantor Presiden.     

"Karena banyak pertanyaan kepada saya soal Obor Rakyat yang oleh Tempo.Co dituduhkan kepada Deputi Staf Khusus Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, maka saya menyarankan kepada pengelola Obor Rakyat agar cetak ulang," seru Andi Arief dalam pesan elektronikyang diterima redaksi (Jumat sore, 13/6).

Andi Arief menegaskan tidak tahu siapa pengelola tabloid yang disebut telah membuat berita miring soal calon presiden Joko Widodo itu. Namun, sekali lagi agar rakyat tahu siapa pengelolanya, dia serukan agar Obor Rakyat melakukan cetak ulang.

"Apakah isinya fitnah atau fakta, sekali lagi kalau pengelola Obor Rakyat mendengarkan pesan ini, sekali lagi cetak ulang biar jelas pertanggungjawabannya pada rakyat," tegasnya.

Beredar kabar sebelumnya bahwa jurnalis yang dituding berada di balik peredaran tabloid Obor Rakyat bernama Darmawan Sepriyossa. Dia memberikan klarifikasi kepada Tempo bahwa keterlibatannya dalam pembuatan tabloid itu setelah sebelumnya diajak oleh Setiyardi, rekannya sesama alumnus Majalah Tempo. [ald]


--------------------------------------------------------------------------
Ga ngerti kamsudnye ape tuh si Andi...
Mestinye kalo udah gini Mabes langsung cepet tanggep kek...

--------------------------------------------------------------------------
Reporter : Ya'cob Billiocta



Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief menanggapi dugaan keterlibatan orang Istana dalam penggarapan tabloid 'Obor Rakyat'. Menurut Andi Arief, tak ada jabatan deputi di bawahnya.

"Kami menyatakan bahwa tidak ada deputi di staf khusus presiden bidang bencana alam dan bantuan sosial," kata asisten staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Yanno Nunuhitu lewat Andi Arief, Jumat (13/6).

Pihak Istana menilai isi tabloid tak ada yang istimewa, tak seperti yang jadi anggapan banyak orang sebagai media black campaign. Apa yang jadi konten tabloid, dinilai tak ubahnya seperti info yang disebarkan lewat media sosial.

"Jika ada pihak yang terganggu silakan menggunakan hak jawab. Atau jika ada yang mau melaporkan ke polisi karena merasa dicemarkan, silakan saja. Toh ada juga laporan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh flobamora institute terhadap Hendropriyono," lanjutnya.

Isu-isu yang berkembang selama pilpres, seperti bocornya surat DKP, Babinsa, pertemuan di 'Sate Senayan' harus diperlakukan sama dan diusut tuntas.

"Setahu saya Obor Rakyat adalah produk jurnalistik. Silakan dilawan dengan cara-cara jurnalistik, jika ada yang keberatan," tutup Yanno.

Sebelumnya, Setiyardi disebut sebagai orang di balik terbitnya Obor Rakyat. Setiyadi salah satu Komisaris PTPN XIII. Dia juga dikabarkan menjabat Deputi Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial.

(mdk/cob)
Sumber : http://m.merdeka.com/peristiwa/orang-istana-disebut-terlibat-obor-rakyat-ini-kata-andi-arief.html
--------------------------------------------------------------------------

Yanno Nunuhitu asisten staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial.
"Setahu saya Obor Rakyat adalah produk jurnalistik. Silakan dilawan dengan cara-cara jurnalistik, jika ada yang keberatan," tutup Yanno.
-------------------------------------------------------------------------
Ni orang kemane aje ye? Padahal Dewan Pers udah keluarin statement nolak kalo obor rakyat bukan produk jurnalistik.

Tanggal 12 Juni 2014

Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo menegaskan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan produk jurnalistik. Tabloid tersebut memuat konten kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014/06/12/1544390/Dewan.Pers.Obor.Rakyat.Bukan.Produk.Jurnalistik

Kwalitas staff khusus 'asal jeplak' presiden.
Capek dehhhh...
Diubah oleh xksal 13-06-2014 12:16
1
3.9K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan