Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

japarrisAvatar border
TS
japarris
BELAJAR DARI SEEKOR ULAT KECIL PENUH IMPIAN
” hahahaha sudah jelek hijau, kaki nya banyak lagi, hahahahahaha…..” terdengar celoteh anak-anak binatang disuatu pagi yang cerah di tengah hutan.

“…dan ….dan coba lihat cara dia makan….rakus sekali…hahahahahaha” kembali terdengar suara tawa dari anak-anak binatang di hutan. Jena sang ulat hijau kecil hanya berdiri di bawah sebuah daun yang cukup rindang, ia memandangi anak-anak binatang lain dan bergumam “lihat saja nanti kalau aku sudah menjadi kupu-kupu…mereka akan terpesona pada bentuk baruku” kembali Jena dengan telaten memakan daun-daunan muda untuk membuat badannya tumbuh besar.

” lihat itu si Jena makan lagi dia hahahaha minta ampun rakusnya …..” seru seekor anak katak….dan yang lain pun tertawa terbahak - bahak …Jena tidak peduli ejekan dan cemoohan mereka dia tetap berusaha makan dedaunan sebanyak-banyaknya.

“musim panas segera tibaaaa….musim panas segera tibaaaa….” seekor gagak dewasa terbang mengitari hutan dan berteriak bahwa musim panas segera tiba…

Uli si ulat dewasa berkata “hai teman-teman inilah saatnya ….inilah saatnya kita tunjukan pada hutan jati diri kita yang sebenarnya, betapa indahnya bentuk kita nanti”……uli berseru pada teman-teman, Jena mendengarkan dengan seksama percakapan ulat-ulat dewasa tentang impian yang sama dengan dirinya.

Musim panaspun tiba, terik paman matahari membakar semua dedaunan perlahan tapi pasti daun-daun berguguran, Jena tampak sibuk dengan kegiatannya sehari-hari memakan dedaunan demi dapat tumbuh dewasa, satu persatu ulat dewasa mulai mencari tempat khusus untuk membuat sebuah kantung yang berasal dari benang yang mereka ciptakan sendiri dari sari-sari makanan mereka, termasuk juga uli seekor ulat dewasa yang sangat gagah mulai mencari tempat terbaik untuk mulai membuat kantungnya sendiri.

Jena memperhatikan cara mereka memintal sedikit demi sedikit benang sutra yang keluar dari sungut mereka, dengan hati-hati mereka memintal kantung-kantung kepompong agar selama mereka bersemedi mereka tidak terganggu cuaca apapun, baik panas maupun hujan tidak akan dapat mengganggu mereka.

Jena kembali di ejek oleh seekor anak burung pipit “hahahaha Jena sudah menyerah saja, kamu tidak akan besar seperti mereka, daun-daun sudah mulai kering, lebih baik kamu masuk saja ke dalam mulutku dan jadilah makan siangku..” pipit mengejek sambil tertawa-tawa.

Jena tampak murung dan bersedih dia melihat dedaunan mulai berguguran satu persatu, dengan tergesa-gesa ia melahap dedaunan yang masih tersisa, tetapi dia tidak bisa melawan musim, akhirnya dedaunanpun habis jatuh berguguran.

Jena dengan impiannya tetap yakin bahwa suatu hari ia bisa membuat kepompongnya sendiri dan bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.

Pagi hari yang cerah, Jena berjalan kesana kemari mencari dedaunan segar tapi kemanapun ia pergi yang ada hanyalah hamparan luas dedaunan kering, iya berlari keujung hutan dekat sebuah kolam mungkin ada pohon yang belum rontok daunnya, tetapi malang yang ia temui adalah sebuah pohon kering dan air kolampun hilang entah kemana.

tubuhnya semakin kurus karena harus berlari kesana kemari mencari daun segar untuk dimakan, segala jerih payahnya selama ini hilang karena harus terpakai untuk mencari dedaunan, berhari-hari Jena tidak makan.

Datang seekor burung gelatik mencari makan, dia melihat seekor ulat sedang bersembunyi dibalik dedaunan, dia dengan cepat menyergapnya..

Jena berteriaak “aaaaaaaaaaa tidaaaaakkk jangan makan saya….saya mau tumbuh dewasa dan dapat terbang sepertimu wahai gelatik nan cantik”…..burung gelatik terperanjat dan mengurungkan niatnya.

Gelatik bertanya “kenapa kamu bodoh sekali ? apa mungkin seekor ulat seperti mu bisa terbang ? sayap saja kamu tidak punya ? “

Jena menjawab “aku bisa…yang harus aku lakukan adalah memakan daun sebanyak-banyaknya agar aku tumbuh dewasa dan dapat memintal kepompongku sendiri, dan aku harus bersemedi berbulan2 agar sayap ku dapat tumbuh”

Gelatik bertanya lagi “bagaimana mungkin ? kamu tidak punya tulang sayap bahkan kamu itu tidak bertulang..jangan mimpi kamu ulat”

Jena menjawab ” akan aku buktikan, kalau semua itu tidak terbukti maka aku rela kamu makan “

Gelatik “baik aku ingin lihat bagaimana caranya kamu menumbuhkan sayap, jika tidak bisa maka kamu milikku” diambilah Jena dengan hati-hati dan ditaruh diparuhnya, terbanglah gelatik menuju hutan yang lebih lebat dimana cahaya matahari tidak tembus ke dalam hutan dan dedaunan dapat tumbuh dengan leluasa, ditaruhnya Jena pada dahan pohon muda yang banyak tunasnya, dan berkata “nah ulat buktikan ucapanmu, makanlah sebanyak-banyaknya dan tumbuhlah dewasa”

Jena dengan gembira melahap semua daun yang ada dan tumbuh dewasa dengan cepat, Gelatik melihat kegigihan sang ulat dan takjub melihat ulat kecil tersebut dalam beberapa hari sudah tumbuh sangat besar, dalam hati Gelatik berkata “wah wah …..asik nih santapan lezat…..kalau dia tidak bisa membuktikan ucapannya maka akulah yang dapat rejeki nomplok”

Jena berkata “nah gelatik aku sudah tumbuh dewasa…aku siap memintal kepompongku, nanti tunggulan barang beberapa minggu, kalau tidak keluar juga maka makanlah aku”

Gelatik pun menunggu dengan sabar sambil melindungi si ulat dari incaran burung lain, gelatik bahkan bertengkar dengan beberapa burung yang ingin menyantap sang ulat yang dengan tekun memintal kepompongnya.

Singkatnya sang ulat sudah berada di kepompong dan mulai proses semedinya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu impiannya.

gelatik sambil menunggu mencari makanan apa saja yang bisa ia makan untuk mengisi perut kosongnya, sesekali dia mengintip apakan si ulat sudah mulai tumbuh sayapnya atau belum.

akhirnya waktu yang si ulat janjikan pun tiba, gelatik mengintip sekali lagi tetap saja belum tumbuh sayap. dan gelatik pun berkata pada ulat “hai ulat ….keluarlah sudah sampai batas waktu yang kau janjikan, mana bukti ucapanmu.?”

berkali kali gelatik berteriak tetap saja ulat tak keluar….akhirnya habis sudah kesabaran gelatik, dengan geram ia pun mulai matuki kepompong Jena….dan setelah berlubang gelatik mulai mencoba mematuki Jena, dan jenapun sudah mulai menggeliat-geliat dan terkaget karena ada burung yang mencoba memakannya.

Jena berteriak “heiii hentikan…..hentikan….tunggu aku keluar ….” lalu jena meraya keluar dengan kaki baru nya dan mulai keluar dari kepompong” tubuh Jena berubah total, sayapnya begitu cantik dan sekarang Jena memiliki kaki. dan mulai mengepakan sayapnya.

Jena berkata pada Gelatik “nah gelatik lihat aku buktikan bukan ? aku dapat terbang sepertimu..maukah kamu menjadi sahabatku ? ” gelatik takjub dan terkagum-kagum karena Jena ulat hijau yang lezat berubah menghitam dan memiliki sayap dan kaki seperti dia….

makan Jena sang kupu-kupu bersahabat dengan gelatik dah terbang bersama-sama.

*** : Tetaplah pada tujuan mula-mula, apapun yang terjadi, rintangan apapun yang menghadang, jangan ragu, karena jika kita mau maka kita bisa mencapai apa yang selalu kita cita-citakan.
0
1.5K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan