JAKARTA - Chevron Geothermal Indonesia Ltd memberikan penjelasan mengenai isu pembelian Gunung Ciremai, Jawa Barat senilai Rp60 triliun yang mulai tersebar melalui jejaringan sosial seperti Twitter, Facebook serta Brodcast Blackberry Mesengasr (BBM).

General Manager Policy, Government and Public Affairs, Chevron Geothermal Indonesia, Paul Mustakim mengatakan, pihaknya mengembangkan panas bumi atau geotermal karena sesuai arahan undang-undang dan peraturan pemerintah.

"Ada undang-undang dan peraturan pemerintah yang jelas untuk pengembangan industri atau potensi panas bumi Indonesia yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia," ucap Paul kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Menurutnya, Chevron Geothermal Indonesia sudah melakukan tender secara terbuka untuk wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan Ditjen EBTKE melalui pemerintah daerah (pemda) setempat untuk prospek panas bumi Gunung Ciremai dan bid award dikeluarkan oleh tender committee pada bulan Januari 2013.

Dia menegaskan, persoalan jual beli gunung dalam pengembangan panas bumi tidak ada.
"Aturannya jelas dan ada sejumlah perizinan yang dikeluarkan pemerintah melalui kementerian terkait dan pemda setempat, termasuk Izin Usaha Panas bumi yang perlu didapatkan oleh pengembang lebih dulu," paparnya.

Lanjut Paul mengungkapkan, saat ini pihaknya belum ada kegiatan pengeboran baik eksplorasi maupun eksploitas dilapangan.

"Chevron selalu melakukan sosialiasi ke pemda dan pemangku-kepentingan setempat bila akan melakukan kegiatan dilapangan. Saat ini kami belum masuk ke tahapan tersebut," pungkasnya.

http://economy.okezone.com/read/2014...gunung-ciremai

demi keselamatan krisis energi dipulau jawa
tp kalo maksudnya yg lain ga jd dukung deh