- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sadis! Ibu di Depok Siksa Anaknya Sampai Tewas
TS
0d1n
Sadis! Ibu di Depok Siksa Anaknya Sampai Tewas
Tewas Disiksa Ibu Tiri, Tubuh Widi Penuh Luka
Quote:
DEPOK - Kekejaman ibu tiri kembali terjadi. Kali ini menimpa Widiastuti (6), warga Kampung Jatijajar, RT 03/09, Tapos, Depok, harus merenggang nyawa di tangan Susanti (30) yang merupakan ibu tirinya.
Susanti (30), ibu tiri yang menikah dengan ayah Widiastuti, Untung Jayadi (56), tega menghabisi nyawa bocah lucu itu. Widi -begitu ia akrab disapa- memang dikenal sebagai anak yang sopan dan pendiam di lingkungannya.
Hari ini kontrakan Susanti di Kampung Jatijajar RT 03/09, Tapos, Depok, mendadak heboh karena seluruh warga keluar rumah untuk mengetahui apa yang ada terjadi di dalam rumah sempit berukuran 30 meter persegi itu. Sebab, warga tak mengetahui adanya peristiwa penganiayaan tersebut.
"Kami juga enggak tahu persis kejadiannya, hanya banyak polisi datang, dan katanya Widi dibunuh ibunya, kami kaget banget, katanya jenazahnya di RS Polri Kramat Jati sekarang, dari kupingnya keluar darah," ujar penjaga kontrakan, Kasmirah (48), di lokasi, Selasa (7/5/2013).
Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Ronald Purba, membenarkan adanya pembunuhan itu. Kini kasus tersebut sudah ditangani Polres Depok. Kasus tersebut bahkan dilaporkan oleh ayah kandung korban sendiri dengan nomor Lp/1069/K/V/2013/Resta Depok tanggal 7 Mei 2013.
"Iya betul ada perkara penganiayaan anak menyebabkan mati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 Ayat (4) UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak, kejadian Senin tanggal 6 Mei 2013 jam 10.30 WIB," jelasnya.
Pelapornya, kata Ronald, adalah ayah korban, Untung Jayadi, yang berprofesi sebagai buruh di Kampung Cilangkap RT 01/04 Cilangkap, Tapos. Kejadian diketahui oleh Untung yang curiga melihat anaknya sekarat disiksa oleh ibunya.
"Tersangka atas nama Susanti, ibu tiri korban, kasus ini masih kami selidiki," jelasnya.
Susanti (30), ibu tiri yang menikah dengan ayah Widiastuti, Untung Jayadi (56), tega menghabisi nyawa bocah lucu itu. Widi -begitu ia akrab disapa- memang dikenal sebagai anak yang sopan dan pendiam di lingkungannya.
Hari ini kontrakan Susanti di Kampung Jatijajar RT 03/09, Tapos, Depok, mendadak heboh karena seluruh warga keluar rumah untuk mengetahui apa yang ada terjadi di dalam rumah sempit berukuran 30 meter persegi itu. Sebab, warga tak mengetahui adanya peristiwa penganiayaan tersebut.
"Kami juga enggak tahu persis kejadiannya, hanya banyak polisi datang, dan katanya Widi dibunuh ibunya, kami kaget banget, katanya jenazahnya di RS Polri Kramat Jati sekarang, dari kupingnya keluar darah," ujar penjaga kontrakan, Kasmirah (48), di lokasi, Selasa (7/5/2013).
Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Ronald Purba, membenarkan adanya pembunuhan itu. Kini kasus tersebut sudah ditangani Polres Depok. Kasus tersebut bahkan dilaporkan oleh ayah kandung korban sendiri dengan nomor Lp/1069/K/V/2013/Resta Depok tanggal 7 Mei 2013.
"Iya betul ada perkara penganiayaan anak menyebabkan mati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 Ayat (4) UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak, kejadian Senin tanggal 6 Mei 2013 jam 10.30 WIB," jelasnya.
Pelapornya, kata Ronald, adalah ayah korban, Untung Jayadi, yang berprofesi sebagai buruh di Kampung Cilangkap RT 01/04 Cilangkap, Tapos. Kejadian diketahui oleh Untung yang curiga melihat anaknya sekarat disiksa oleh ibunya.
"Tersangka atas nama Susanti, ibu tiri korban, kasus ini masih kami selidiki," jelasnya.
Ibu Tiri Benturkan Tubuh Widi ke Tembok
Quote:
DEPOK - Polres Depok menyelidiki kasus penganiayaan yang dilakukan Susanti (30), terhadap anak tirinya, Widiastuti (6). Saat ini jenazah Widiastuti sudah sampai ke rumah duka di Kampung Cilangkap, Tapos, Depok.
Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Ronald Purba mengatakan, modus yang dilakukan ibu tiri korban yakni membenturkan Widi ke tembok dan mencakarnya. Wajah Widi juga luka dipenuhi tamparan.
"Modusnya pelaku mendorong korban hingga terbentur tembok, dan menampar," kata dia kepada wartawan, Selasa (07/05/2013).
Paman Widi, Ismail Tabrani (43), mengatakan, awalnya dia menerima kabar dari ayah Widi bahwa keponakannya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong sekira pukul 17.00 WIB, Senin (6/5/2013).
"Sebelumnya, kakeknya Widi ditelepon buat datang ke rumahnya. Akhirnya kakeknya bawa Widi ke rumah sakit karena Widi kejang dan ada keluar darah dari telinganya," ujar Ismail.
Saat menemui Widi, Ismail, banyak menemukan kejanggalan. "Saya melihat anak angkat saya itu mengeluarkan darah dari kuping, di dahi terdapat luka, mata bawah kiri lebam, terdapat luka di bagian belakang kepala," katanya.
Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Ronald Purba mengatakan, modus yang dilakukan ibu tiri korban yakni membenturkan Widi ke tembok dan mencakarnya. Wajah Widi juga luka dipenuhi tamparan.
"Modusnya pelaku mendorong korban hingga terbentur tembok, dan menampar," kata dia kepada wartawan, Selasa (07/05/2013).
Paman Widi, Ismail Tabrani (43), mengatakan, awalnya dia menerima kabar dari ayah Widi bahwa keponakannya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong sekira pukul 17.00 WIB, Senin (6/5/2013).
"Sebelumnya, kakeknya Widi ditelepon buat datang ke rumahnya. Akhirnya kakeknya bawa Widi ke rumah sakit karena Widi kejang dan ada keluar darah dari telinganya," ujar Ismail.
Saat menemui Widi, Ismail, banyak menemukan kejanggalan. "Saya melihat anak angkat saya itu mengeluarkan darah dari kuping, di dahi terdapat luka, mata bawah kiri lebam, terdapat luka di bagian belakang kepala," katanya.
Ibu Tiri Kerap Marahi dan Mencubit Widi
Quote:
DEPOK- Aksi penganiayaan Susanti (30), terhadap anak tirinya, Widiastuti (6), diduga sudah berlangsung sejak lama. Susanti kerap memarahi dan mencubit Widi.
Tetangga korban, Nia, mengaku terkenjut ketika mendengar Widi tewas setelah dianiaya ibu tirinya. Dia mengatakan, warga Kampung Jatijajar, RT 3 RW 9, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, itu sempat terlihat panik saat datang ke tokonya untuk membeli pulsa.
"Dia maksa beli pulsa ke saya, katanya cepat anaknya sudah kejang-kejang. Padahal waktu itu pulsanya lagi eror, dia sampai ninggalin teleponnya di konter saya," kata Nia di lokasi, Selasa (07/05/2013).
Tetangga korban juga kerap kali melihat Widi dimarahi, dicubit, dan tak boleh berkomunikasi dengan orang lain. Sementara Widi yang tak berdaya, hanya berupaya mematuhi perintah ibu tirinya tersebut.
Sementara itu pengelola kontrakan, Kasmirah (48), mengatakan ayah korban berprofesi sebagai buruh bangunan di RT 02. Sementara Susanti kerap menjadi buruh setrika.
"Anaknya cantik, putih, enggak pernah keliatan nangis atau rewel. Dia penurut sering disuruh beli rokok, gas isi ulang ke warung saya. Tapi dia jarang main sama anak tetangga, di rumah saja, ibunya juga jarang bergaul," katanya.
Kasmirah mengaku kaget saat mengetahui Widi meninggal karena dianiaya ibu tirinya. "Memang tampang ibunya judes, dan enggak pernah bergaul. Terakhir saya ketemu Widi kemarin pagi, saat disuruh beli gas," tandasnya.
Tetangga korban, Nia, mengaku terkenjut ketika mendengar Widi tewas setelah dianiaya ibu tirinya. Dia mengatakan, warga Kampung Jatijajar, RT 3 RW 9, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, itu sempat terlihat panik saat datang ke tokonya untuk membeli pulsa.
"Dia maksa beli pulsa ke saya, katanya cepat anaknya sudah kejang-kejang. Padahal waktu itu pulsanya lagi eror, dia sampai ninggalin teleponnya di konter saya," kata Nia di lokasi, Selasa (07/05/2013).
Tetangga korban juga kerap kali melihat Widi dimarahi, dicubit, dan tak boleh berkomunikasi dengan orang lain. Sementara Widi yang tak berdaya, hanya berupaya mematuhi perintah ibu tirinya tersebut.
Sementara itu pengelola kontrakan, Kasmirah (48), mengatakan ayah korban berprofesi sebagai buruh bangunan di RT 02. Sementara Susanti kerap menjadi buruh setrika.
"Anaknya cantik, putih, enggak pernah keliatan nangis atau rewel. Dia penurut sering disuruh beli rokok, gas isi ulang ke warung saya. Tapi dia jarang main sama anak tetangga, di rumah saja, ibunya juga jarang bergaul," katanya.
Kasmirah mengaku kaget saat mengetahui Widi meninggal karena dianiaya ibu tirinya. "Memang tampang ibunya judes, dan enggak pernah bergaul. Terakhir saya ketemu Widi kemarin pagi, saat disuruh beli gas," tandasnya.
Sumber
Ga di pelm di kenyataan kbanyakan ibu tiri kejam smua :
sorry klo
Diubah oleh 0d1n 07-05-2013 15:24
0
4.4K
Kutip
52
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan