Dongeng sebelum tidur

yenyoktafia

25-02-2013 15:20

Malem gan , mau share dongeng kali aje ente ga bisa tidur kan sori kalo emoticon-Blue Repost

Malam semakin larut. Tapi, musyawarah kerajaan binatang itu masih ribut. Semua kandidat raja mengaku paling layak menggantikan macan yang telah digulingkan dari tampuk kekuasaan. Persatuan antara badak, gajah, celeng, sapi, kuda, ayam, hanyalah saat melawan macan. Namun, setlah perjuangan tercapai, yang tinggal hanya saling bantai.

“Tidak mungkin ayam yang menjadi raja,” kata babi hutan.

“Emang kenapa? Saat perjuangan, aku bangun paling duluan. Saat berunjuk rasa, saya paling depan. Perlu bukti apa lagi, babi hutan?” bantah ayam yang sudah lama nafsu busuk babi hutan.

“Apalagi kalau kamu, babi hutan. Tak ada turunan!” ledek gajah.

“Raja tak harus berbadan besar kayak kamu, Jah. Yang perlu otak,” ejek kuda yang sering merasa lebih pintar dari gajah dan lebih cepat larinya.

Semua binatang saling mengejek dan merendahkan. Bahkan, mereka saling gebrak meja ngotot-ngototan. Kalau kalian sulit membayangkan, kalian bisa melihat kejadian di Senayan. Yang terkadang tak kalah serunya dari perebutan tahta raja dalam cerita ini.

Hanya ada satu binatang yang dari tadi diam. Tak ada reaksi apa-apa. Tak berminat menjadi raja. Dan dia adalah kebo. Kebo yang menyadari akan dirinya yang dongo. Sehingga teman-temannya sering memanggil kebo hanya dengan sebutan si Dongo.

Kesadaran akan kedongoan dirinya itulah yang membuat kebo hanya duduk diam di pojokan ruang rapat yang riuh oleh saling bentak. Bahkan kebo dongo terngantuk-ngantuk karena tadi siang baru menemukan padang rumput paling hijau di seluruh jagat ini.

“Bagaimana kalau rajanya dia saja!” usul ayam yang melihat segala perdebatan tak ada solusi memadahi.

“Mana dia?” tanya Kuda.

“Itu dia di pojokan,” tunjuk ayam.

“Setuju!” kata babi hutan.

“Setuju!” kata yang lain.

Giliran kebo yang mendelik kebingungan saat semua pandangan tertuju pada dirinya. “Ada apa?” tanya kebo yang masih setengah ngantuk dan memang dongo.

“Kamu terpilih menjadi raja!” teriak sapi, kuda, dan gajah.

“Tak mau!” kata kebo.

“Harus mau!” bentak babi hutan.

“Tapi aku tak bisa apa-apa. Kalian kan tahu semua, kalau aku ini dongo. Tak mungkin kebo dongo malah dijadikan raja. Kamu ngawur saja!” kata kebo menyingkir hendak pergi.

“Justru karena kamu dongo kamu layak menjadi raja. Kami yakin kamu tak akan berani berbuat apa-apa selama menjadi raja. Jadi kami tak perlu khawatir kalau harus tersingkir,” kata kuda sambil meringkik.

“Iya. Kami butu raja yang cukup menjadi simbol saja. Kami ingin negera ini tetap milik kami walau kami tak jadi raja. Terlalu naif kalau harus bersaing mengeksplor minyak dengan raja jahat seperti babi hutan!” kata ayam.

Dan akhirnya si kebo dongo pun menjadi raja. Tapi, selama memerintah ia tak pernah melakukan apa-apa. Dia memang penakut juga. Ayam tetap melakukan kecurangan dalam mengeksplor minyak. Babi masih tetap dibiarkan menggunduli hutan. Gajah dibiarkan memonopoli angkutan. Pokoknya, segala kejahatan berjalan dengan aman.

Dasar Kebo Dongo. Jadi raja pun tak pernah memikirkan apa-apa.

udah gan ane jd ngantuk jangan dibaca terus gan nanti ente ikutan dongo emoticon-Ngakak