--Gubernur Riau Rusli Zainal resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus berbeda oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rusli diduga terlibat korupsi dalam kasus PON 18 dan kasus kayu.

Juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat(08/02) menyebutkan dalam kasus PON, Rusli Zainal terkena dua kasus. "Satu kasus Rusli Zainal diduga menerima pemberian terkait Revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau, dan sisi lain dia juga melakukan pemberian," kata Johan Budi.

Dalam persidangan di tipikor Pekanbaru, terungkap Rusli Zainal memerintahkan Kadispora waktu itu Lukman Abbas, untuk menyiapkan dana Rp1,8 miliar untuk anggota DPRD Riau. Sementara, saksi lain dari pihak kontraktor menyebutkan, yaitu Manajer PT Adhi Karya Diki Aldianto mengaku pernah memberikan uang Rp 500 juta kepada Rusli melalui stafnya. Uang tersebut, dianggap sebagai ucapan terimakasih karena Rusli berhasil menambah anggaran proyek PON.

Pasal yang dikenakan pada Gubernur Riau ini Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Kasus kedua, Rusli dianggap melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau b, kemudian Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara untuk kasus kayu, Rusli Zainal diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum atau penyalah gunaan wewenang terkait pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) 2001-2006.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Rusli diketahui mengesahkan rencana rencana kerja tahunan atau RKT UPHHKHT untuk 10 perusahaan di Pelalawan pada 2004. Kasus ini telah menjerat mantan Bupati Pelalawan, Tengku Azmun Jafar dan mantan Bupati Siak, Arwin AS yang divonis bersalah beberapa waktu lalu. (/zamrudtv.com/riau-6784-gubernur-riau-rusli-zainal-resmi-tersangka-2-kasus)