Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wasntmeeAvatar border
TS
wasntmee
[miris]Pak Presiden SBY, Kami Ingin Sekolah!

Remigius Tau (baju merah) sambil dan Rofinus Mba (13) saat hendak menjajakan pisang masak ke pegawai yang sedang menata Lapangan Motang Rua, tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan ceramah kepada 20.000 umat Katolik Manggarai pada perayaan 100 Gereja Katolik Manggarai.



RUTENG, KOMPAS.com — Remigius Tau (10) dan Rofinus Mba (13) dari Desa Lalong, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terpaksa menjadi pedagang pisang keliling di Kota Ruteng. Kedua bocah ini sebenarnya ingin sekolah. Namun, karena orangtuanya tidak punya biaya, keinginan tersebut pun dipendam.

Remigius Tau, warga Kampung Lalong, Desa Lalong, setiap pagi membawa pisang ambon untuk dijual di Kota Ruteng. Ia berjalan kaki ke Kota Ruteng menjajakan pisang ke semua warga di Kota Ruteng.

Remigus Tau sudah enam tahun menekuni pekerjaan menjual pisang di Kota Ruteng. Dia tidak bisa bersekolah karena orangtuanya tidak mampu. Kini, putra kedua dari enam bersaudara pasangan Stefanus Darung dan Mama Genota Muel malah menjadi penopang hidup keluarga dengan menjual pisang.

"Saya tahu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung di Kota Ruteng. Saya diberi tahu oleh om saya bahwa ada kunjungan Presiden RI," tuturnya dengan polos kepada Kompas.com, saat ditemui di bawah pohon beringin dekat Lapangan Motang Rua di depan Kantor Bupati Manggarai. Kebetulan Kantor Bupati Manggarai akan menjadi tempat Presiden SBY memberikan ceramah kepada 20.000 umat Katolik dan umat lainnya pada Jumat (19/10/2012).

Sambil memikul dua tandan pisang ambon yang sudah masak, Remigius Tau mencoba menjajakan pisang ke pegawai yang sedang menata panggung persiapan kunjungan Presiden SBY di depan Kantor Bupati Manggarai. Ternyata pisangnya laku. Beberapa pegawai menghampiri Remigius, lalu membeli pisangnya.

"Saya setiap hari datang dari Kampung Lalong untuk menjual pisang ke Kota Labuan Bajo, dan sore harinya saya pulang ke kampung sambil membawa uang hasil jualan saya.... Dalam hati saya, saya ingin sekolah," tuturnya sambil menundukkan kepala.

Teman jualannya, Rofinus Mba dan Wihelmus, yang juga dari Kampung Lalong, juga tidak bisa bersekolah. Keduanya pun memilih berjualan pisang ambon.

"Kami ingin sekolah dan kami mohon dengan hormat perhatian dari Pak Presiden pada anak-anak yang tidak sekolah di Kabupaten Manggarai," ucap Rofinus diamini Remigius dan Wihelmus

kompas

miris y gan gaji PNS naik,DPR naik,BUMN naik,presiden naik..tapi masih ada rakyat Indonesia tidak bisa sekolahemoticon-Berduka (S)
0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan