Begitu banyaknya masalah yang terjadi dengan operator seluler di Indonesia yang saya baca disini. Sedikit saya dapat mengambil kesimpulan,bahwa apapun permasalahan yang terjadi setidaknya akan memaksa user untuk melakukan call ke call center dimana menurut saya ini salah satu trik mereka untuk mengambil keuntungan dari user.

Katakan satu kali telpon sebesar Rp.300,- dan sehari ada katakan saja 100 orang (yang pasti tidak mungkin sekecil ini jumlahnya apalagi sampai putus putus di tengah percakapan ) berarti keuntungan yang didapat adalah sebesar Rp.30.000 sehari dan jika dikali dengan 30 hari yaitu total satu bulan sebesar Rp.900.000,-

Sekarang pertanyaannya adalah, berapa sesungguhnya yang melakukan call pada call center? Saya yakin paling sedikit adalah 1000 orang per hari nya apalgi jika operator tersebut sering mendapat komplain dan atau komplain tidak tertangani entah disengaja atau tidak sehingga memaksa agan agan melakukan call lagi. Jadi total sebesar Rp.9.000.000,- mereka dapatkan hanya dari call center saja.

Memang itu sedikit pendapatan kecil dari pihak operator yang tiada artinya, tetapi alangkah baiknya jika pihak operator tidak melakukan charge pada call center dikarenakan user yang mendapatkan masalah sehingga melakukan call tentunya bukan ditimbulkan oleh pihak user. Cenderung masalah timbul bisa dikatakan sebagai salah satu kesengajaan atau kelalaian atau error dari operator untuk meraup keuntungan dari kerugian user ---> ini yang parah !!

Adakah pihak pihak berkepentingan semacam BRTI untuk memperhatikan hal ini?

NB: Sekali lagi ini hanyalah pendapat pribadi saya bukan bermaksud untuk memojokkan pihak mana pun mengingat banyaknya user yang sudah mengalami kerugian karena berbagai hal namun masih tetap harus dikenakan charge ke call center.