Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xxxy65221226Avatar border
TS
MOD
xxxy65221226
7jt itu kecil
kecil itu 7jt bang, kalo lu berpikir 7jt itu gede idup lu akan gitu' aja bang
-- ucup



Spoiler for cerita:


Spoiler for masih pengen nawarin ucup kerjaan?:


saatnya self reward
{thread_title}
Diubah oleh xxxy65221226 15-05-2024 10:00
loidforger.
EssChristian
hvfun5
hvfun5 dan 74 lainnya memberi reputasi
73
238.8K
46.4K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mazdamanAvatar border
mazdaman
#2962
emoticon-Hot News

Malam ini dengan rasa engas yang membara di belalai, Ucup mencoba berjalan dengan gagah menuju kediaman Dita di Poris. Aroma pandan yang bercampur dengan bau asam dan karbon dioksida menguar dari tubuhnya, memberikan sentuhan eksotis yang tak bisa diabaikan. Warna kuning di giginya dan striping daki yang menghiasi seluruh tubuhnya menambah kesan seorang pejuang jalanan yang tangguh.

Ucup, dengan penuh keyakinan, melangkah ke depan pintu rumah Dita. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri, namun tak bisa menahan kegelisahan yang menyeruak di dalam perutnya. Rasa grogi dan antisipasi membuat jantungnya berdebar kencang.

"Ini dia, malam yang ditunggu-tunggu," gumam Ucup dengan suara parau.

Ketika sampai di depan pintu rumah Dita, Ucup mengetuk pintu dengan pelan namun mantap. Suara ketukan itu menggema di malam yang sunyi. Dita membuka pintu dengan senyum misterius di wajahnya. Ucup tak bisa menahan rasa senangnya, namun tiba-tiba perutnya bergejolak hebat.

"Eh, Ucup! Kamu datang juga," sapa Dita dengan nada menggoda.

"Eh, iya, Dita. Akhirnya kita bisa bertemu," jawab Ucup sambil berusaha menahan desakan di perutnya.

Namun, sebelum Ucup bisa melangkah lebih jauh, kejadian tak terduga pun terjadi. Perut Ucup tak bisa lagi menahan desakan hebat itu, dan dengan suara yang memalukan, ia berak di celana. Aroma tak sedap segera memenuhi udara.

Dita terkejut dan tertawa terbahak-bahak. "Ucup, kamu bawa oleh-oleh ya?" canda Dita sambil menutup hidungnya.

Wajah Ucup memerah, bukan hanya karena malu tapi juga karena aroma yang semakin kuat. Namun, situasi itu membuat Dita mendekat, dengan pandangan yang masih menyiratkan godaan. "Kamu memang unik, Ucup. Gak ada yang bisa bikin aku ketawa kayak gini."

Ucup, meskipun malu, merasakan getaran erotis dalam situasi konyol ini. Ia mencoba merespon dengan candaan, "Yah, Dita, setidaknya aku bisa meninggalkan kenangan yang tak terlupakan."

Dita mengajak Ucup masuk ke dalam rumah, meski bau tak sedap masih menguar. Suasana menjadi semakin intim di ruang tamu yang remang-remang. Mereka berbincang dan tertawa, hingga akhirnya situasi berubah menjadi semakin panas. Namun, sebelum segalanya bisa berkembang lebih jauh, sebuah suara misterius terdengar dari luar jendela.

Suara itu menyerupai desahan angin bercampur bisikan halus yang menakutkan. Dita berhenti tertawa dan menatap Ucup dengan pandangan cemas. "Apa itu, Ucup?"

Ucup, yang masih dalam keadaan setengah engas dan setengah panik, mendekati jendela untuk melihat apa yang terjadi. Namun, apa yang dilihatnya membuat bulu kuduknya merinding. Di luar jendela, tampak bayangan hitam dengan mata merah menyala, menatap mereka dengan intens.

"Ini tidak mungkin...," gumam Ucup.

Bayangan itu semakin mendekat, dan aroma pandan serta asam bercampur dengan rasa takut yang mencekam. Dita dan Ucup merasakan getaran aneh, seolah makhluk itu menarik mereka ke dalam kegelapan yang dalam.

Apakah ini akhir dari malam penuh tawa dan rasa engas, ataukah ada rahasia gelap yang akan terungkap?

**Bersambung...**
servesiwi
koyodicabein
Cucigosok
Cucigosok dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup