aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx Kemarin 16:26
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5K
512
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#107
Part 20
#Ajian Paku Jiwa

"Eh lu dicariin dari tadi, kemana aja lu?" Tanya Radit dengan raut aneh

"Gw abis dari .... " Ucapan ku terhenti mencari alasan " gw dari pinggir danau nyari ikan hehe " Lu kenapa emang dit?" Tanya ku pada Radit dan melirik ke teman teman yang lain yang duduk di luar tenda.

Ade sedang meniup niup api pada tungku yang akan digunakan untuk masak , sedangkan Rohman , Doni, Bayu, nampak terdiam sambil memainkan Hp.

"Lihat ke dalem tuh " ucap Radit sambil menunjuk pintu tenda Yang tertutup

"Emang ada apaan sih? Ada ular? " Tanya ku heran dengan gelagat si Radit.


Radit hanya menggelengkan kepala dan memberi kode agar tidak berisik dengan jari telunjuknya diletakan dibibir tebalnya. Meski diliputi heran Akupun bergerak mendekati pintu tenda lalu di bukanya perlahan.

Saat pintu dibuka, tidak lah ada yang aneh di dalamnya. Hanya ada seseorang yang sedang meringkuk tidur di atas karpet hijau bergambarkan Upin dan Ipin.

Akupun menutup kembali pintu tenda dan kembali melirik pada Radit yang seolah betingkah aneh.

"Apaan sih. Orang lagi tidur si Yasin . Kalian ini bikin parno aja"

Radit pun menghampiriku lalu berbisik "Gas, si Yasin tadi bertingkah aneh, marah marah pada kita , suaranya berat matanya putih dan lu ditunggu ama dia. Kayaknya si Yasin kesurupan "

"Nunggu gw? Mau ngapain?"

"Ga tau gas. Mau bikin peritungan sama lu katanya "

"Haaaaa? Perhitungan ? "

"Udah cepetan sonoh. Kasian anak orang " pungkas Radit yang membuat ku agak ragu dengan ucapnya kali ini. Bisa jadi itu akal akalan buat jail.

Akupun mencoba kembali masuk ke dalam tenda, kini Yasin benar benar bertingkah aneh. Matanya terpejam, duduk bersila dan kedua tangannya dikepalkan di atas kedua tumit nya.

Akupun duduk berhadapan dengan Yasin yang sedari tadi masuk dengan mulut menggeram

Gmmmmmmm hmmmm mmmmm

"Sin, ... Sadar sin , lu kenapa ? "

" ........ " Hanya tersenyum

Namun Yasin yang masih duduk tidak menjawab sepatah pun. Dia tersenyum kecut dengan dada membusung. Aku yang merasa kasian dan ingin menyadarkan Yasin mencoba mengguncang guncangkan tubuhnya agar sadar

"Sin ... Sadar ,... Woiii ..jangan main main lu" ucap ku yang mencoba menepuk nepuk wajah nya.

Tap

Tangan Yasin menarik tangan ku lalu tiba tiba dia berubah menjadi sosok yang telah aku kenal. Akupun terkejut tak diduga jin penjaga hesty Jaka wardhana wajahnya tersenyum menyeringai . Genggaman tangannya begitu kuat lalu merasakan rasa dingin teramat sangat tiba tiba tubuhku terasa ringan lalu seperti Terangkat ke udara.

Sebuah tarikan secara tiba tiba, aku dibawa terbang naik ke atas. Tubuh ku mendadak terasa ringan dan terhenyak mana kala aku berada di atas semua orang yang sedang berkemah .

"Jaka Wardhana...... Lepaskan aku" ucap ku mencoba meronta namun genggaman kuatnya hingga membawa ku ke atas bukit yang ada di sebrang perkemahan.

Tiba tiba saja tubuhku dijatuhkan begitu saja. Namun anehnya tubuhku seperti ringan dan turun perlahan.

"Ohhh jadi kau sudah memiliki kekuatan ?" Ucap sosok jin penjaga Hesti

"Apa maksud mu Jaka Wardhana ? Kenapa kau masih menganggu ku ?

"Cuiiihh.... Seharusnya tadi kau sudah mati oleh ular siluman itu. Beruntung saja nasib mu selamat "

"Hesty, dialah yang hampir celaka Jaka . Kemana kau disaat dia dalam bahaya?

"Hahaaa ... Jin penjaga mu cukup pintar bocah tengik. Majikan ku bukanlah sasarannya, dan kini bersiaplah kau bergabung saja dengan mereka " ucap jin penjaga Hesty dengan tertawa.

Lalu muncul sosok siluman ular yang tadi menyerang ku dengan sosok seperti laki laki berkepala buaya dari dalam air dan melompat ke arah kami berdua.

"Putri Kerajaan telah pergi, kau sendirian anak manusia. Sekarang jadilah pengikut kami sebagai pengganti rakyat kami haha" seru sosok siluman buaya yang menunjukan gigi gigi tajamnya.

"Ssssssssyysss kerajaan Utara pasti senang bila kau hanya menjadi pengikut kami saja tanpa harus membunuh mu, maka ikutlah dengan kami " timpal siluman setengah ular yang mencoba mendekati ku lalu memutari tubuh ku

Aku yang sangat ketakutan dengan kedua jin berlainan jenis ini apalagi penampilan seram nya membuat ku merasa jantung terasa copot dan tubuh ku bergetar hebat.

"T ti tidak , aku tidak mau . Biarkan aku pergi " ucap ku menolak.

Jaka wardhana menendang ku hingga tersungkur ke atas tanah.

"Cepat, bawa bocah ini ke dasar danau . Jangan sampai jin penjaga nya tahu " ucap penjaga hesty pada kedua siluman penunggu danau

Kedua jin itu mengangguk paham dan kembali melihat ku dengan tatapan senang

SREEEEAAKKKK

napas ku terasa sesak dan tersungkur jatuh lagi ke tanah. Lidah dari siluman buaya membelit pada leherku. Aku merasa tersiksa dan cemas serta diseret diatas tanah berbatu . Akupun mengerang kesakitan sambil mencoba melepas ikatan dari lidah siluman buaya itu.

"Hahaaa pergilah dengan tenang anak manusia, kau akan bahagia di alam sana " suara tawa Jaka wardhana seolah puas dengan penderitaan ku

Tatapan ku menatap nanar ke arahnya , tatapan kami akhirnya bertemu. Senyum sinis dan rasa puas padanya begitu tersungging di bibir kumis tipisnya akan tetapi rasa benci mulai terbesit dalam hatiku. Begitu tega nya tidak sesuai dengan elok wajahnya. Apalagi Hesty adalah teman ku dan apa dasar nya Jaka wardhana ingin melenyapkan ku?

"Le..pas..kan ..... " aku mencoba berteriak berontak.

"Ki braja segera bawa bocah ini , cepat" seru Jaka Wardhana

Lalu tiba tiba sebuah hentakan sehingga membuat tubuhku melayang dan tarikan siluman buaya yang beriringan .

GEJUBBAARRRR


tubuh siluman buaya sudah masuk ke dalam air danau , disusul oleh ku

Gejubarrrrr


Tubuhku dengan posisi telentang ditarik oleh lidah siluman buaya itu bergerak cepat di dalam air. Kesadaran ku hampir saja menghilang lambat laun Cahaya di dalam air berkurang sesuai dengan semakin dalamnya tubuhku terbawa ke dalam dasar danau.

"Anna " ucap ku lirih mencoba memanggil namanya , akan tetapi beberapa detik dia tidak juga muncul

Lalu suasana gelap gulita bahkan tekanan air sudah hampir membunuh ku perlahan napas ku sudah tidak tahan dan

Gelap , sunyi, dingin begitulah yang ku rasakan, tubuhku kaku tak bisa digerakan seolah melayang diatas udara yang dingin.
*
Tiba tiba sayup sayup suara dari kejauhan, awalnya tidak jelas namun lambat laun berubah lebih jelas seperti suara alunan musik. Perlahan tapi pasti suara itu seperti mendekat atau membesar.

Kini dapat aku rasakan bahwa tubuhku tidak lagi melayang. Hamparan pasir begitu terasa dipunggung ku. Masih dalam posisi telentang aku mencoba membuka mata namun seolah suasana masih gelap. Aku fikir ini akhir dari hidup ku akan tetapi suara yang ku dengar berupa alunan musik degung begitu jelas .

Tess

Sebuah cahaya mulai timbul dari sebuah titik di atas kepala ku. Kini tubuhku dapat digerakan seutuhnya. Aku mencoba bangkit dari posisi ku lalu duduk.

Rasa pusing menyerang kepalaku, cahaya semakin menerangi posisi ku lalu terbukalah tabir di depan mata.

"Aku dimana ini? " Ucap ku lirih

Sebuah suara seorang berbicara terdengar dari arah yang tidak aku ketahui
"Bangun ... Bangun lah, anak manusia "

"Siapa itu ? " Mata ku mengedar karena disekeliling ku hanyalah kegelapan akan tetapi cahaya dari atas kepala ku semakin membesar.

Lalu tersibaklah satu persatu wajah wajah yang menyeramkan berjajar membentuk sebuah jalur memanjang . Rasa takut cemas dan keluarga yang akan khawatir terhadap ku membuat ku sejadi jadinya berteriak Mana kala dua buah tangan meraih lengan kiri dan kanan ku
"Aaaaaaaaa .... Aaaaaaa "

"Ayah , ibu, ... Aku ingin pulang , lepas kan aku "

Dua sosok makhluk siluman buaya berjalan berjalan mengandeng tubuhku di kiri dan kanan layaknya manusia dengan gigi gigi di mulutnya . Kulitnya bersisik kasar dan ekor nya yang menjuntai ke tanah terdengar bergesekan.

Apalagi napas beratnya ditambah bau tidak sedap dari mulut mulut mereka manakala salah satu diantaranya berucap.

"Diamlah bocah tengik, kau akan menghadap paduka ratu danau atau kau akan membusuk di tanah kami " ucapnya salah satu dari ponggawa yang semakin mengencangkan genggaman tangannya yang kasar di lengan ku. Posisi ku di giring berjalan seolah makin meriah hiruk pikuk sosok sosok yang ada di sekitar gerbang mana kala sudah sampai di pintu gerbang kerajaan.

Pintu besar terbuat dari besi dengan gapura berupa buaya dan ular yang saling berhadapan. Pintu besi itu lalu terbuka otomatis

"Krakk ngeeeeeekkkk "

Lalu pintu pun terbuka , suara musik gamelan yang sudah jelas begitu nyaring di telinga. Para pengawal dan dayang dayang berjejer seolah menyambut kami.

Akupun didorong kembali ke depan istana kerajaan yang cukup megah. Sosok sosok dayang semuanya memiliki perawakan setengah ular setengah manusia dengan atasan tidak satu helai benang pun . Aset aset mereka terekspos begitu saja tanpa rasa malu. Akan tetapi meskipun begitu wajah wajah mereka hampir mirip dengan siluman ular yang pertama kali aku temui, cantik tadi memiliki taring di sela sela bibirnya yang merah. Bedanya mereka disanggul dibagian rambut dan memiliki kalung manik manik . Serta tangan tangan nya tidak memiliki kuku tajam.


Posisiku kini berlutut di atas tanah berpasir , disekeliling ku berjejer pilar pilar besar menjulang ke langit yang gelap.

Mata ku nanar manakala datangnya sosok berjubah besar berlapis lapis dan membawa tongkat. Dia diiringi dua pengawal berwajah seperti ikan namun mengerikan.
Dia sosok wanita cantik dan memiliki kaki layaknya manusia. Siapakah dia?. Sempat terpana dan terkagum dengan tubuhnya memakai jubah besar dengan aset asetnya nampak tertutup sedikit oleh kain minim dibagian area dada dan juga area sensitifnya.

Wajah dengan kerlingan matanya menatap manis ke arah ku seolah menggoda birahi ku.

"Lepaskan aku .... " ucap ku mencoba meronta pada kedua ponggawa siluman buaya itu

Setelah terlapas akupun berdiri dihadapannya sosok yang diduga ratu di tempat ini

"Selamat datang , anak manusia , selamat kau menjadi bagian dari kerajaan kami, "ucapnya yang membuat mataku membesar

"Tidakk tidakk ... Aku tidak mau menjadi pengikut kalian , lepaskan aku" ucap ku berteriak seperti hilang rasa takut ku pada semua sosok sosok yang menyeramkan di sekeliling ku.

"Harta, kekayaan, kenikmatan abadi akan kamu dapatkan disini tanpa susah payah " ucapnya dengan senyum lalu diakhiri tawa lirih

"Aku lebih bahagia dengan keluarga ku, tempat macam apa ini? " Sahut ku dengan kepalan di tangan.

Sosok tersenyum kecut lalu mendekati ku berjalan perlahan. kaki jenjang yang putih, melangkah melenggak lenggok ke arah ku. tangannya yang lentik terjulur ke arah ku sambil digerak gerakan seolah menggoda, lalu dibukalah kain tipis yang menutupi bagian dadanya dan terbukalah dua bongkahan gunung menjulang tinggi. Aku gugup , tubuh ku bergetar saat kedua mata kami bertemu . Akan tetapi aku mencoba membuang pandangan ku ke arah lain dan melihat dibalik jubah besarnya yang terseret terlihat sebuah ekor besar dan panjang terselip didalamnya dan aku yakin dia adalah wanita siluman juga. Sosok itu sudah mendekat sejengkal dengan tubuhku

"Kau akan menjadi suami ku, cah bagus " ucapnya yang telah menyentuh dada kiri ku lalu menjalar ke leher dan menyentuh dagu ku lalu wajahku dipalingkannya dihadapan wajahnya sehingga wajah kami berdua sudah sangat dekat.

Mata kami bertemu lalu Degub jantung berdetak hebat, mata ku seolah terbius oleh tatapan matanya.

Nyessss

Hawa dingin merasuk mata ku manak ala kedua mata kami bertemu satu sama lain. Perlahan tubuhku bergetar hebat dan menegang. Rasa dingin menjalar ke seluruh tubuhku sepetinya aku akan dihipnotis namun tak kehabisan akal usaha terakhir ku menancapkan kuku jempol kiri ku pada jari telunjuk .

Jlebb.

Cukup dalam dan terasa sakit dan perih itulah rasa yang tersisa dari tubuhku . Karena hampir semuanya tidak terkontrol oleh pikiran ku sendiri.

Hahahaaaaa

Suara tawa dari sosok wanita berjubah itu melengking dan berjalan mengitari tubuh ku sambil mengangkat kedua tangannya. Aku yang sudah kaku dan tidak bisa bergerak hanya mematung diam.

"Dewi Sukma Kelana ... Tolong qku" itulah kalimat yang bisa aku ucapkan di dalam hati ku stelah kalimat dzikir.

Tapi seperti terhipnotis tubuhku bergerak sendiri berjalan mengikuti sosok ratu siluman di danau ini. Dia melangkah memasuki istana nya diikuti oleh ku yang tidak aku sadari.


Mulut ku terkunci tak bisa berkata apa apa hanya pasrah berjalan mengikuti langkah dari sosok ratu diiringi oleh dayang dayang ular yang berjalan di samping kiri dan kanan ku. Sampai suatu tempat seperti ruangan khusus dengan kolam air di tengah ruangan yang diduga adalah kamar dari sang ratu.

Satu persatu pakaian ku dilucuti hingga tak memakai sehelai benangpun. Lalu Aku didudukan di tengah kolam itu. Kemudian datanglah dayang dayang lain yang serupa penampilannya membawa dua buah kendi emas lalu diguyurkan lah air didalamnya berupa air susu dan air hangat biasa yang ditaburi oleh kembang warna warni.

Setelahnya aku dikenakan penutup bagian bawah dengan kain putih yang dililitkan diatas pinggang

Kemudian tubuhku bergerak kembali menuju sebuah tirai ungu yang di dibaliknya kulihat sudah ada sosok yang diduga ratu danau ini. Dia sudah ada di atas ranjang dipan berkain emas ditaburi bunga warna warni. Posisinya menantang dengan rebahan dengan posisi kepala ditopang oleh tangan kanannya.

"Kemarilah ... Suami ku" seru sosok ratu dengan senyuman menggodanya yang sudah tidak memakai pakaian sehelai benang pun.

Detak jantung ku berdebar hebat bahkan hampir saja copot dari pegangannya seolah jiwa ini menolak. Hasrat dan napsu begitu menggebu manakala kaki ku sudah ada di atas ranjang akan tetapi hati dan pikiran ku masih menolak apa yang terjadi saat ini.

"Tidak....Anna, Dewi Sukma Kelana. Tolong aku " itulah kalimat yang muncul dalam fikiran ku

Perlahan tangan ku bergerak menjulur dengan sendirinya ke arah ratu lalu ditariknya tubuhku hingga jatuh dalam pangkuannya.

Dua buah bongkahan dada yang mengganjal dengan dadaku menambah terbakar hasrat birahiku. Bibir tipis sang ratu mendarat di bibir ku akan tetapi pikiran ku masih bisa menolak ini. Lalu dilumat nya bibir ku ini hingga kini tubuhku bergantian ditindih olehnya.

Tubuhku menegang mengerang manakala bibir sang ratu mulai turun di area leher dan dada ku hingga pusaka ku tiba tiba digenggam olehnya . Keras tegang begitulah pusakaku bereaksi akan tetapi tak ada daya upaya untuk menolaknya. namun tetesan air mata tak terasa jatuh disela sela mataku.

"Mahapatih Ki Ageng Panji" itulah nama yang terbesit secara tiba tiba dalam fikiran ku.

Tubuh sang ratu sudah hampir pada puncaknya kedua selangkangannya sudah hampir siap ditancapkan dipusakaku. Kedua kakinya sudah benar benar ada diatas diantara pinggangku . Senyumannya yang penuh napsu seolah sudah siap memenuhi kepuasan nya.

Akan tetapi

DUARRR DUARRR duarrrrr

Tiga buah ledakan terdengar dari luar keraton membuat sang ratu terkejut. Matanya membelakak dan menoleh ke arah kiri dan kanan mencari sumber suara. Permainan ini terhenti seketika padahal ujung pusakaku sudah menemui pintu haram sang ratu yang basah. Wajah keterkejutannya mengisyaratkan kemarahan.

Suara ledakan disusul kembali dengan teriakan teriakan memilukan diluar istana. Sayup sayup suara getaran pada dinding dinding istana mulai menggerakkan ranjang ini.

"Bangstttt ..... Siapa yang berani menghancurkan 10 lapisan pagar gaib ku" ucap sang ratu lalu bangkit dari ranjang nya kemudian berdiri. Matanya melarak lirik kesana kemari masih posisi tanpa busana.

"Kita lanjutkan nanti suami ku, kau tunggu saja disini " ucap sang ratu lalu memakai pakaian jubahnya kembali .

Belum sampai sang ratu menemui pintu tiba tiba tiba

(Bersambung)

Spoiler for Selendang Biru:



Spoiler for For Kaskus:
Diubah oleh aguzblackrx 01-05-2024 12:24
adolfsbasthian
regmekujo
diditper
diditper dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup