mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Dengar Eks Ajudan, Syahrul Bergetar: Ingat Masih Ada Pengadilan Akhirat, Saya Bapakmu

Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak kuasa menahan emosi mendengar kesaksian mantan ajudan yang justru memberi kesaksian memberatkan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengaku tidak menyangka mantan ajudannya Panji Harjanto memberi keterangan yang memberatkannya.

Padahal Panji sudah dianggap sebagai anak sendiri dan kariernya bagus.

Panji Harjanto dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024).

Sidang digelar terkait dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang menjerat SYL.

Syahrul terlihat tidak bisa menahan emosinya saat diberi kesempatan menanggapi kesaksian Panji.

“Dari terdakwa ada pertanyaan untuk saksi? Silakan kalau ada pertanyaan,“ ucap Ketua Majelis Hakim, Rianto Adam Pontoh kepada Syahrul.

Dianggap sebagai anak

“Izin Yang Mulia, saya akan menyampaikan ini, pertanyaan satu, tetapi agak sedikit pakai perasaan saja, yang saya mau tahu perasaan Panji.

Ini anak saya dan saya yang besarkan dia menjadi ajudan saya. Saya percaya dia, Yang Mulia,” tutur SYL.

Dalam kesempatan itu, SYL memuji Panji sebagai pribadi yang jujur.

Namun, eks Mentan ini melihat mantan ajudannya itu tidak lepas dalam memberikan keterangan di muka persidangan.

“Saya sangat merasa bahwa anak ini sebenarnya selalu jujur pada saya, pertanyaan saya, Panji, lihat sini!
saya Syahrul Yasin Limpo, kau lihat sini! Saya bapakmu. Kau sudah lihat, boleh kan Yang Mulia, saya tidak menekan,” ucap SYL dengan suara bergetar.


“Kau lihat saya, kita lama, dan sampai terakhir detik ini pun saya masih seperti itu. Panji tahu karakter saya, dia tahu karakter saya, dia pahami saya.

Oleh karena itu, Panji, pertanyaan saya satu, apa betul jawaban itu keluar dari hatimu yang setulus-tulusnya?

Aku tidak persoalkan materi, aku siap, kalau saya berbuat, saya berani bertanggung jawab!” ucap Syahrul seperti dilansir Kompas.com.

Politikus senior Partai Nasdem ini menilai, eks ajudannya itu seperti tengah tertekan.

“Apakah ini kau jawab dengan kondisi yang agak bebas, bebaskah kau menjawab ini? Kau tidak dalam tekanan kan? Bukan Jaksa Penuntut Umum, bukan penyidik yang tekan kamu tapi mungkin perasaanmu sendiri tertekan banget kali, karena saya enggak sangka,” ucap SYL

“Mungkin grogi atau ketakutan lah terhadap risiko atau apa, itu yang mau saya tahu,” kata Syahrul kepada Panji.

Pertanyaan SYL pun dipotong oleh hakim Rianto.

“Saudara tetap pada BAP (berita acara pemeriksaan)?” kata hakim kepada Panji.

“Tetap,” jawab Panji.

Ingatkan pengadilan akhirat

Mendengar pernyataan itu, SYL pun membantah seluruh keterangan Panji yang mengungkapkan bahwa ada permintaan sejumlah uang kepada pejabat di Kementan untuk keperluan pribadi.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini pun memperingatkan Panji perihal ganjaran di akhirat terhadap apa yang telah dilakukannya.

“Yang menyangkut perintah untuk kepentingan pribadi saya, secara penuh saya nyatakan itu tidak benar. Akan kami sampaikan selengkapnya saat kami pembelaan.

Kami pasrah pada Allah,” kata SYL.

“Ingat Panji! pengadilan itu bukan di dunia ini, pengadilan lebih panjang di akhirat nanti.

Semua atas nama keadilan dan kebenaran atas nama Allah. Insya Allah,” ucap dia.

“Keterangan Saudara dibantah (SYL). Apakah tetap pada keterangan Saudara? Atau mau menarik?” ujar Hakim.
“Saya ikutin keterangan saya itu,” kata Panji.

Uang dolar satu tas

Sebelumnya dalam kesaksiannya Panji Harjanto mengakui mengirim uang dolar kepada eks mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Penyerahan dilakukan di lapangan badminton.

Dalam keterangannya Panji menjelaskan, uang itu diserahkan saat SYL menemui Firli di Gelanggang Olahraga (GOR) Bulutangkis, di Kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat pada tahun 2022.

“Apakah sebelum mereka ketemu, antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dengan Ketua KPK waktu itu ya, Pak Firli Bahuri, saudara sudah memegang atau diperintah untuk menyiapkan sejumlah uang?” tanya Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/4/2024).

“Saya disuruh pegang saja uang, ada tas isinya uang,” ungkap Panji.

Mendengar pengakuan itu, Hakim Rianto terus menggali sumber uang yang akan diserahkan kepada Firli Bahuri.

“Saudara siapa yang kasih uang itu, tas itu?” timpal Hakim.

Di hadapan majelis hakim, Panji mengaku tidak tahu sumber uang tersebut. Ia hanya diberikan tas dari mobil oleh eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.

“Uang dari mana? Dari siapa?” cecar Hakim seperti dilansir Kompas.com.

“Itu saya kurang tahu, uangnya Pak Hatta, Pak Hatta yang menyiapkan,” kata Panji.

Eks Ajudan SYL ini hanya menjelaskan bahwa uang itu sudah berada dalam tas berwarna hitam.

“Kemudian di situ isinya ada uang? Uang rupiah atau uang dollar?” kata Hakim. “Dollar,” jawab Panji.

“Jumlahnya berapa?” tanya Hakim lagi. “Tidak tahu,” ucap Panji.

Hakim lantas mengingatkan Panji untuk terus terang mengenai apa yang ia lihat dari tas tersebut.

Namun, Panji hanya mengaku melihat uang tanpa mengetahui jumlah dari uang untuk Firli tersebut.

“Saudara melihat tidak uang itu?” ujar Hakim.

“Saya hanya megang saja,” kata Panji.

“Baik, uang itu disiapkan untuk siapa?” ucap Hakim.

“Perintahnya saya kasih sesama ajudan,” kata Panji.

“Terdakwa Muhammad Hatta merintah uang ini diserahkan ke ajudan siapa?” kata Hakim lagi.

“Ke ajudan Pak Firli,” ungkap Panji.

Syahrul panik saat KPK geledah rumahnya

Pada kesempatan yang sama Panji mengungkapkan SYL panik saat rumah dinas di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat digeledah penyidik KPK.

Penggeledahan itu dilakukan pada Kamis, 28 September 2023 sore. 

Saat terjadi penggeledahan oleh tim penyidik KPK dilakukan, Panji tengah mendampingi SYL melakukan kunjungan kerja ke Spanyol.

“Saudara kan langsung dengan terdakwa waktu itu, gimana terdakwa waktu itu?

Apakah beliau tenang-tenang saja atau ada kelihatan agak panik atau apa?” tanya Rianto Adam Pontoh.

“Bapak panik,” kata Panji.

“Panik ya, iya yang geledah ini KPK masalahnya kan pasti panik secara psikologis. Apa yang disampaikan ke saudara?” tanya Hakim lagi.

Panji lantas menjelaskan bahwa dirinya diminta memonitor penggeledahan KPK di rumah dinasnya tersebut.

Dia pun terus melakukan komunikasi dengan penjaga rumah bernama Ubaidillah.

“Yang saudara tahu setelah penggeledahan itu apa yang diambil dari rumah dinas?” tanya Hakim.

“Informasinya ada uang,” ujar Panji.

“Uang berapa banyak?” cecar Hakim.

“Kurang lebih Rp 40 miliar,” jawab Panji.

“Uang cash?” timpal Hakim.

“Mata uang asing sama senjata,” ujarnya.


tribunnews.com
BALI999
servesiwi
simsol...
simsol... dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
guntur9090Avatar border
guntur9090
#1
Yakkkkk partai apaaa??????
mnotorious19150
simsol...
pheeroni
pheeroni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup