meandmyworldAvatar border
TS
meandmyworld
Complicated lyfe yang bikin muaakk
Gw janda anak satu yang nikah sama duda anak dua.
tbh gw udah di tahap lelah harus kudu selalu memaklumi kondisi yang ada tanpa ada feedback positif dari suami 
emoticon-Sorryemoticon-Sorry

Ga kayak awalnya yang dia keliatan sayang dan perhatian banget ke anak gw. Justru setelah menikah dia terlalu cuek dengan kehadiran kita berdua. Seolah-olah gw 'n anak gw cuma dia jadiin pelengkap di status dia aja udah. Dia mungkin lupa kalo justru anak gw itu faktor utama kenapa gw mau nikah sama dia.

Kalo gw tanya "lha trus tugasnya suami dan bapak itu apa?" dia jawab "cari nafkah bwat nyukupin kehidupan keluarga lah" That's it. Jadi bwat dia mungkin dia cuma berperan kecil dalam proses pengasuhan anak dan lainnya dalam rumah tangga. Tanpa dia ngerti kalo justru gw nikah sama dia itu supaya anak gw ada sosok bapak yang bisa sayang sama dia, care sama dia bahkan mungkin bisa ngebantu dia bwat nyembuhin luka batin karena selama bertahun-tahun ga ada sosok bapak di hidup dia.

Malah sekarang terkesan timpang dan ga adil karena perhatian si bapak jauh lebih besar tercurah ke anak kandungnya dibandingkan ke anak sambungnya. Karena lagi-lagi mungkin menurut si bapak, anak-anak kandungnya dari segi nafkah materi belum sepenuhnya bisa dia penuhi. fyi, anak-anak kandungnya diurus oleh mantan bininya a.k.a ibunya anak-anak dia which is katanya ni mantan bininya orang kaya yang bisa nyukupin kebutuhan anak-anaknya dari sisi materi. Padahal dari awal gw cuma minta untuk urusan nafkah dia k anak-anak dia, gw ga akan ikut campur, selama dia bisa mencukupi nafkah keluarga kita. Menurut gw di umur dia yang udah kepala 4, udah paham lah yaa yang namanya prioritas, apalagi prioritas menurut agama, yaa should be di umur segitu pasti udah lebih matang dalam pemikiran. In fact, yaahhh jauh dari ekspektasi ternyataaaa LOL

Sampe si bapak ini ngomong "ko gw terus beranggapan kalo selama ini gw diperas dan tertekan jadinya"
Kenapa dia sampe tega bilang gitu ke gw yaa?? emang pantes suami ngmong gitu ke istrinya? emoticon-Frown
Padahal selama ini yang dia kasi itu cuma gw alokasiin bwat kebutuhan rumah aja. Ga bwat kebutuhan gw pribadi sebagai istri lho.

Well... ternyata masalahnya ga cuma itu ajaa. Banyak masalah-masalah lain yang ga kalah seru dari macem-macem sisi. Belom mantan bininya yang punya mental illness, belom lagi bosnya yang gatau waktu kalo urusan kerjaan, belom lagi temen-temen cewe se divisinya yang katanya udah dianggep sodara emoticon-Big Grinemoticon-Big Grin sampe gatau batasan temenan antara cewe cowo.

Kehidupan rumah tangga kedua gw seCOMPLICATED itu ternyata. Bikin exhausted!!
emoticon-Nohopecd:
oilyface
penyukabiru
penyukabiru dan oilyface memberi reputasi
2
280
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
JazedAvatar border
Jazed
#1
Ciri-ciri manusia sakit jiwa adalah tidak memiliki batasan / border.

Sehingga ada istilah borderline personality disorder.

Nah dari ceritamu (kalau akurat dan bener ya), pasanganmu sakit jiwa.

Singkat cerita, apapun usahamu memperbaiki keadaan tapi pasanganmu selalu membuat berantakan ya karena memang pasanganmu gila, dan sudah jalannya cerai.

Ga penting banget berpasangan / memiliki relasi dengan manusia yang sakit jiwa.

Sebelum memutuskan apapun, cek dan yakini dulu apakah pasanganmu sadar ngga perilakunya persis orang sakit jiwa?

Kalau dia ngga sadar dan merasa benar, time to say goodbye saja ya. 

Hehe emoticon-Traveller


Quote:


Salah pasangan sih hehe. Kalau dapetnya yang normal pasti simple kok berumah tangga emoticon-Embarrassment
Diubah oleh Jazed 24-03-2024 19:43
0
Tutup