Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Jawa Tengah Siapkan Ibukota Baru, Jaraknya 13 Km dari Semarang
Jawa Tengah Siapkan Ibukota Baru, Jaraknya 13 Km dari Semarang, Ternyata Prediksi dari Seorang Seniman?

Minggu 10-03-2024 / 21:52 WIB


Kawasan Kota Lama Semarang. - (Foto: bob.kemenpar.go.id)-

Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, telah menjelma menjadi sebuah kota yang begitu luas dan menarik.

Kota ini terletak di daerah yang paling strategis di Jawa Tengah, dan merupakan pusat ekonomi yang berkembang dengan pesat.

Namun, di balik perkembangannya yang gemilang, terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi oleh kota ini.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Semarang adalah kepadatan penduduk yang semakin tinggi.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, jumlah penduduk Semarang mencapai 1.659.975 jiwa.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.656.564 jiwa.
Dengan demikian, tingkat kepadatan penduduk di kota ini mencapai angka yang mencengangkan, yaitu 4.440 jiwa per kilometer persegi.
Tingginya kepadatan penduduk ini berdampak pada kemacetan lalu lintas yang parah serta peningkatan suhu di kota ini.

Selain kepadatan penduduk, Semarang juga menghadapi masalah serius lainnya, yaitu penurunan tanah.
Industri yang semakin berkembang di kota ini telah mengakibatkan penurunan tanah yang signifikan akibat pemompaan air tanah untuk kebutuhan produksi.
Menurut laporan dari Geophysical Research Letters pada tahun 2020, Semarang adalah kota kedua di dunia yang mengalami penurunan tanah paling cepat.

Setiap tahun, kota ini mengalami penurunan tanah hingga 10 cm, yang pada akhirnya mengancam untuk tenggelam di masa depan.
Dalam menghadapi masalah ini, pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota Provinsi Jawa Tengah ke sebuah kabupaten yang terletak sekitar 13 km dari Semarang.
Namun, yang menarik adalah bahwa keputusan ini ternyata sebelumnya telah diprediksi oleh seorang seniman lukis asal Semarang bernama Andreas melalui karya-karyanya.
Pada tahun 2006, Andreas menciptakan serangkaian lukisan dengan judul 'Semarang akan Hilang dari Peta', yang menampilkan 20 gambar yang menggambarkan kota Semarang tenggelam di masa depan.

Menurut Andreas, Semarang dulunya adalah daerah rawa-rawa dan akan kembali menjadi rawa-rawa di masa yang akan datang.
Prediksinya ini terbukti akurat ketika kondisi Semarang semakin memburuk dan kantor pemerintahan dipindahkan ke kawasan Gunungpati, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Semarang.

Saat ini, Semarang sedang berupaya untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk dan penurunan tanah. ***

https://www.otomotif1.com/read/12179...eorang-seniman

itkgid
bukan.bomat
bukan.bomat dan itkgid memberi reputasi
2
907
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
allskyAvatar border
allsky
#2
menurut para ahli, penurunan tanah bisa dihambat dengan sumur resapan dan mengurangi/melarang penggunaan air tanah.

kalau menurut saya kurang efektif. lebih efektif perbanyak open space dan ruang terbuka hijau. Semarang masih bisa, belum sepadat Jakarta.
katana.ichi
bukan.bomat
maniacok99
maniacok99 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup