Kolonel Marina Raskova, salah satu penyihir malam Soviet/Sumber gambar



Apocalypse World War 2: Resimen Pembom Malam ke-588, Penyihir Malam Soviet dalam Perang Dunia Kedua!

Pesawat tempur memang sudah dipakai sejak perang dunia pertama, namun angkatan udara makin efektif penggunaannya saat perang dunia kedua. Semua negara peserta menggunakannya dan bahkan dari taktik yang cemerlang di awal perang yang dipakai oleh Jerman, blitzkrieg itu bisa terjadi akan sebab adanya support udara yang masif dalam serangan, tanpa itu maka tidak bisa dikatakan sebagai blitzkrieg (menurut pengamat dan pegiat sejarah/reenactor dengan tema Jerman era perang dunia kedua.

Dengan itu maka bisa dipastikan jika setelah kekalahan telak di Battle of Britain yang menghancurkan angkatan udara Jerman, maka saat operasi Barbarossa sudah tidak bisa dinamakan lagi dengan serbuan blitzkrieg. Hal ini berbanding terbalik dengan kekuatan udara soviet, bahkan mereka mempunyai resimen pembom udara yang kesemua anggota adalah wanita.







Dengan menggunakan pesawat biplan Polikarpov Po-2 yang bahkan sebuah pesawat yang sudah ketinggalan zaman di waktu itu dan dijuluki peti mati bersayap yang punya kecepatan tertinggi hanya 90 mil perjam dengan membawa 2 bom, satu untuk tiap sayapnya. Mereka dari bulan Juni 1942 sampai Oktober 1945 mampu melakukan 23.672 serangan mendadak, mencatat waktu secara kolektif 28.676 jam terbang, menjatuhkan lebih dari 3.000 ton bom dan 26.000 peluru pembakar.

Resimen ini mempunyai 121 anggota dengan beberapa yang terkenal adalah Marina Raskova, Nadezhda Popova, Yevdokiya Bershanskaya dan Irina Sebrova seorang pilot wanita pembom yang melakukan 1.008 kali serangan mendadak dalam perang, yang paling banyak daripada anggota resimen ke 588 lainnya.







Salah satu hal yang menarik dari resimen ini adalah semua anggotanya adalah perempuan. Meskipun hanya dilengkapi dengan peralatan sederhana seperti peta, kompas, penggaris, stopwatch, lampu senter, dan pensil, mereka berhasil menyelesaikan berbagai serangan bom dan menjatuhkan ribuan amunisi untuk memukul tentara Jerman selama empat tahun perang.

Resimen pembom malam ke-588 tidak hanya menunjukkan keberanian perempuan-perempuan Soviet, tetapi juga keinginan mereka untuk ikut berkontribusi dalam perang. Mereka membuktikan bahwa perempuan juga memiliki kemampuan dan keberanian yang dibutuhkan dalam pertempuran.

Di tengah kekejaman perang, ada pula kisah tragis. Sebanyak 32 perempuan muda dari resimen ini tewas dalam tugas mereka, termasuk kolonel Raskova. Namun, keberanian dan pengorbanan mereka tidak boleh dilupakan.




Resimen pembom malam ke-588, atau Penyihir Malam Soviet, adalah contoh nyata dari semangat juang Soviet dalam Perang Dunia II. Meskipun mereka hanya memiliki peralatan yang sederhana, mereka mampu melakukan tugas yang sulit dan menyumbangkan kemenangan bagi Uni Soviet.

Kisah-kisah heroik mereka harus terus diingat dan dihargai sebagai bagian penting dari sejarah perang. Resimen pembom malam ke-588 adalah bukti bahwa kekuatan perempuan dapat membawa perubahan yang besar, bahkan dalam kondisi perang yang penuh tantangan.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2