harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Prabowo akan Ubah Singkong Jadi Bensin, Emang Bisa? Begini Penjelasannya!

Sumber Gambar

Prabowo Subianto memiliki rencana ambisius untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang swasembada energi. Ia ingin mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan sumber daya nabati lokal. Salah satu ide yang diajukan adalah menghasilkan bensin dari etanol, yang dapat diolah dari tebu dan singkong.

Berikut beberapa poin penting mengenai rencana Prabowo terkait bensin dari tebu dan singkong:

1. Energi Ramah Lingkungan: Prabowo percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan energi ramah lingkungan. Tanaman komoditas perkebunan seperti tebu dan singkong dapat diolah menjadi etanol, yang merupakan bahan bakar nabati yang lebih bersahabat dengan lingkungan daripada bahan bakar fosil.

2. Etanol sebagai Alternatif BBM: Etanol adalah senyawa alkohol yang dapat diproses dari bahan baku nabati. Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah menggunakan etanol sebagai alternatif bahan bakar (bioetanol). Meskipun saat ini etanol biasanya dicampur dengan bensin fosil, Prabowo berharap dapat menghasilkan bensin yang sepenuhnya ramah lingkungan dari etanol tebu dan singkong.

3. Sawit sebagai Bahan Baku Solar: Selain tebu dan singkong, Prabowo juga berencana menjadikan sawit sebagai bahan baku utama pembuatan solar atau minyak diesel (biodiesel). Pertamina telah menggunakan campuran biodiesel dari minyak sawit (CPO) sebagai bagian dari solar yang dijual di SPBU. Prabowo ingin meningkatkan persentase minyak nabati sawit dalam solar hingga 100 persen, tanpa campuran minyak fosil.

Dengan rencana ini, Prabowo berharap Indonesia dapat mengurangi impor BBM, menghasilkan energi yang ramah lingkungan, dan mencapai swasembada energi. Semoga langkah-langkah ini dapat membawa manfaat bagi negara dan lingkungan kita 🌿🌍¹²⁴⁵..

Swasembada energi merujuk pada kondisi di mana suatu negara mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan energinya sendiri tanpa bergantung pada impor energi dari negara lain. Ini melibatkan produksi dan konsumsi energi yang seimbang di dalam negeri, tanpa kebutuhan untuk mengimpor sumber daya energi secara signifikan.

Beberapa manfaat dari mencapai swasembada energi meliputi:

1. Keamanan Energi: Negara yang mencapai swasembada energi memiliki kontrol lebih besar atas pasokan energinya. Mereka tidak akan terlalu rentan terhadap fluktuasi harga atau gangguan pasokan dari negara lain.

2. Kemandirian Ekonomi: Dengan memproduksi energi sendiri, negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi dan meningkatkan perekonomiannya. Ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan nasional.

3. Stabilitas Harga Energi: Swasembada energi dapat membantu menstabilkan harga energi di dalam negeri. Bergantung pada sumber energi yang ada di dalam negeri dapat mengurangi ketidakpastian harga yang disebabkan oleh fluktuasi harga di pasar internasional.

4. Keberlanjutan Lingkungan: Memproduksi energi di dalam negeri, terutama dari sumber energi terbarukan, dapat membantu negara mencapai keberlanjutan lingkungan. Ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

5. Keamanan Nasional: Kemandirian energi dapat dianggap sebagai faktor keamanan nasional. Negara yang memiliki sumber energi yang cukup dapat lebih mudah mengatasi krisis energi dan memiliki daya tawar yang lebih besar dalam hubungan internasional.

Namun, mencapai swasembada energi bukanlah tujuan yang mudah. Ini melibatkan investasi besar dalam infrastruktur energi, penelitian dan pengembangan, serta kebijakan yang mendukung pengembangan sumber daya energi di dalam negeri. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari produksi energi, serta memastikan bahwa sumber daya energi yang digunakan bersifat berkelanjutan dalam jangka panjang.


Link Referensi
bukan.bomat
thecrawler
indrastrid
indrastrid dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
nacionAvatar border
nacion
#34
Kalo secara langsung menggantikan bbm tdk bisa, kalo dicampur mungkin saja bisa (Entah brp % campurannya)..Yang paling masuk akal yaitu mengunakan kendaraan listrik krn negara Indonesia penghasil batubara..Jadi subsidi bbm nanti akan dialihkan ke listrik..Eh nanti ada komentar batubara polusi dan merusak lingkungan..Justru bbm Dr awal produksi sudah merusak lingkungan, proses produksi menghasilkan polusi, pengiriman dr luar negeri ke Indonesia pakai kapal tangker menghasilkan polusi, dikilang minyak disuling dipisahkkan juga polusi, trs bbm didistribusikan ke spbu juga pakai truck menghasilkan polusi..Daripada batubara dijual ke luar negeri lebih baik dipakai didalam negeri (sesuai amanat UUD45) kemudian jadi listrik..Bahan baku nikel, aluminum, emas dll bisa diolah dan menjadi bahan jadi didalam negeri..Sampai kapan Negara Indonesia jd kacung asing?Kirim trs bahan mentah kemudian diimpor kedalam negeri sudah beda harga..Ingat negara maju tdk mungkin mau menolong Indonesia utk maju..
0
Tutup