Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Aksi Kedua Jokowi Sukses! Indonesia Rebut Kembali Tambang Asing Raksasa


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali beraksi. Yang terbaru, pada hari Senin (26/2/2024) ini telah ditandatangani divestasi 14% saham milik perusahaan tambang nikel multinasional asal Brasil yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi' melalui Holding Industri Pertambangan MIND ID. Divestasi tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Investasi dan Menko Marves

Setelah divestasi itu, MIND ID kini menggenggam sebanyak 34% porsi saham INCO, atau lebih besar dari pemegang saham terbesar lainnya, yakni Vale Canada Limited (VCL) sebanyak 33,9%, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) 11,5%.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, yang menyatakan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk 3 Komisaris, termasuk Komisaris Utama. Selain itu, MIND ID juga berhak menunjuk Direktur Utama dan Direktur SDM di Vale Indonesia.

Dengan kepemilikan saham terbesar, MIND ID dapat memiliki hak suara yang lebih besar, sehingga usaha untuk meningkatkan integrasi bisnis dengan holding grup akan lebih mudah terlaksana. Sebagai informasi tambahan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Vale setidaknya wajib mendivestasikan sahamnya sebesar 51% ke negara pada Desember 2025 sebagai bagian dari perpanjangan izin operasi jangka panjangnya. Artinya, negara melalui MIND ID dapat memperoleh hak suara mutlak saat menguasai saham Vale Indonesia pada Desember 2025 nanti.

Prospek Perolehan Dividen Lebih Besar

Dividen keseluruhan yang dibagikan oleh INCO pada 2023 mencapai US$ 60,12 juta atau Rp 887,67 miliar. Besaran tersebut merupakan 30% dari laba tahun buku 2022 yakni sebesar US$ 200,40 juta atau Rp2,95 triliun. Perolehan dividen MIND ID dari INCO pada 2023 mencapai Rp 117,53 miliar atau US$ 12 juta.

Dengan kepemilikan MIND ID yang menjadi sebesar 34%, perolehan dividen dapat mencapai Rp 301,8 miliar. Artinya, terdapat tambahan perolehan dividen sebesar Rp 184,5 miliar. Dengan asumsi besaran dividen tahun buku 2023 sebesar 30% lagi, MIND ID berpotensi memperoleh dividen sebesar Rp 431,97 miliar pada 2024.

Aksi pengambil alihan saham tambang milik asing yang ada di Indonesia ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, seperti yang sudah diketahui bahwa pada tahun 2018 pemerintahan Presiden Jokowi juga resmi menjadi pemilik saham mayoritas atau 51,2% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui MIND ID yang mulai tahun 2021.

Divestasi Vale ini merupakan salah satu syarat agar Kontrak Karya (KK) perusahaan yang akan berakhir pada Desember 2025 bisa diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Perusahaan tambang nikel asal Brasil itu belakangan terpantau tengah fokus menggarap proyek-proyek smelter nikelnya di Tanah Air, sejalan dengan mandat program hilirisasi pemerintahan Presiden Jowo Widodo.

"Ada 3 lokasi, ada di Bahodopi, Pomaala, dan Sambalagi. Kita lagi dorong program di IUPK-nya untuk hilirisasi menuju ekosistem baterai," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo saat ditemui usai seremoni penandatangan divestasi saham di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Ketiga proyek smelter nikel yang sedang dan akan dituntaskan oleh perseroan itu setidaknya memakan total investasi mencapai US$9 miliar atau setara dengan Rp140,2 triliun (kurs saat ini).

Pertama, yakni pembangunan pabrik pengolahan dan peleburan baru yang berteknologi hidrometalurgi atau berbasis high pressure acid leaching (HPAL), yang akan menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP) yang menjadi bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

Fasilitas pengolahan tersebut ditargetkan sanggup memproduksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun dalam bentuk MHP.

Dijadwalkan segera mulai konstruksi setelah mendapat perizinan, pabrik HPAL tersebut berlokasi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan dirancang untuk mengolah bijih nikel kadar rendah dari Blok Sorowako.

Adapun, mitra yang digandeng Vale untuk proyek tersebut a.l. Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou) dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali). Perusahaan menargetkan proyek ini dapat beroperasi komersial pada 2026.

Kedua, yakni smelter berteknologi priometalurgi atau rotary kiln electric furnace (RKEF) yang ramah lingkungan di Blok Bahadopi, Morowali, lantaran diklaim murni tidak menggunakan batu bara. Pabrik itu juga disebut sebagai smelter rendah karbon terbesar kedua setelah Sorowako.

Dalam proyek itu, Vale menggandeng perusahaan asal China Taiyuan Iron & Steel Group Co Ltd (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology Co Ltd (Xinhai) melalui perusahaan patungan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI).

Pabrik ini dirancang untuk memproduksi 70—80 kiloton nikel saprolite yang bakal diolah menjadi baja nirkarat. Konstruksi pabrik ditargetkan rampung sekitar 2024—2025.

Ketiga, yakni proyek smelter berbasis HPAL dengan kapasitas 120.000 ton nikel dalam format MHP yang berlokasi di Blok Poomala. Proyek ini hasil patungan INCO dengan Huayou dan Ford Motor Co yang diteken sejak Maret tahun lalu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi harga 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dilepas ke PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) adalah Rp3.050/lembar saham.

“[Harganya] Rp3.050 [per saham],” tegas Luhut saat dimintai konfirmasi usai seremoni penandatanganan divestasi saham Vale yang menjadi sorotan publik tersebut, Senin (26/2/2024).

Untuk diketahui, divestasi saham INCO sebesar 14% tersebut setara dengan 1.391.087.420 lembar saham yang akan dilego ke MIND ID. Dengan demikian, dana yang dikeluarkan MIND ID untuk memborong saham Vale tersebut mencapai sekitar US$271 juta atau sekitar Rp4,24 triliun, asumsi kurs saat ini.

Setelah divestasi itu, MIND ID bakal menggenggam sebanyak 34% porsi saham INCO, atau lebih besar dari pemegang saham terbesar lainnya, yakni Vale Canada Limited (VCL) sebanyak 33,9%, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) 11,5%.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-asing-raksasa
sagal2010
agus774
maniacok99
maniacok99 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
891
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
lupis.manisAvatar border
lupis.manis
#10
Tom Rempong benci hal ini! emoticon-Marah
agus774
maniacok99
maniacok99 dan agus774 memberi reputasi
2
Tutup