Sumber Gambar

Telah menjadi fenomena yang viral di berbagai platform media sosial sebuah rekaman video yang menunjukkan keberadaan dua matahari yang terlihat secara bersamaan, yang diduga direkam di langit Kepulauan Mentawai, sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @exsotismentawai pada tanggal 22 Februari 2024, yang juga disertai dengan keterangan, "terdapat dua matahari.. merupakan tanda-tanda.."

Menyikapi fenomena ini, Kepala Stasiun BMKG Padang Panjang, yaitu Suaidi Ahadi, memberikan penjelasan bahwa penampakan seperti yang terlihat dalam video tersebut dikenal sebagai peristiwa optikal atmosfer. Suaidi menjelaskan bahwa peristiwa optikal atmosfer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu halo matahari dan sundog.

Halo matahari terlihat serupa dengan pelangi yang mengelilingi matahari, dimana efek pelangi tersebut timbul karena adanya hujan tipis di atasnya.

Sementara itu, sundog muncul sebagai hasil dari pantulan cahaya matahari oleh awan tinggi, yang kemudian menciptakan ilusi kedua matahari.

Suaidi menambahkan bahwa sundog merupakan sebuah fenomena yang dapat terjadi tanpa dapat diprediksi, dan dapat terjadi kapan pun.

Fenomena sundog adalah suatu peristiwa optik yang menarik dan indah yang terjadi ketika matahari rendah di langit dan ada awan tipis atau kristal es di atmosfer. Sundog, atau yang juga dikenal sebagai parhelion, muncul sebagai dua titik cahaya terang yang terletak simetris di sekitar matahari, seringkali di sisi kiri dan kanan. Penyebab utama sundog adalah pembiasan cahaya matahari oleh kristal es dalam awan, menghasilkan efek visual yang mirip dengan pelangi. Kristal-kristal es tersebut memantulkan dan membelokkan cahaya matahari, menciptakan lingkaran cahaya yang indah di sekitar matahari.

Kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya sundog melibatkan keberadaan awan jenis cirrus yang terdiri dari kristal-kristal es. Biasanya, sundog dapat terlihat lebih jelas saat matahari berada di dekat horizon, seperti saat matahari terbit atau terbenam. Warna sundog dapat bervariasi dari merah, oranye, hingga biru, tergantung pada sudut pandang matahari dan sifat pembiasan cahaya oleh kristal-kristal es. Fenomena ini tidak hanya menciptakan pemandangan yang menakjubkan tetapi juga memberikan wawasan menarik tentang sifat dan interaksi cahaya dalam atmosfer bumi.


Sumber: Link Referensi