Si Gemoy A-50 kembali jatuh, ini menjadi kerugian yang kedua kalinya bagi Rusia dalam kurun waktu sebulan terakhir Gan. Lokasi jatuhnya A-50 kali ini berada tidak jauh dari Laut Azov, di tempat yang sama pada 14 Januari 2024 lalu, pesawat yang sama juga ditembak jatuh. Menurut laporan media Rusia, Ivanovo News, pada 23 Februari 2024; pesawat A-50 jatuh di area pertanian di desa Trudovaya Armenia. Desa ini berada di distrik Kanevsky, 135 km dari Ostrov. Seluruh kru pesawat tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut.

Pihak Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut, operasi untuk menjatuhkan pesawat melibatkan Dinas Intelijen Ukraina dan Angkatan Bersenjata Ukraina. Mereka mengatakan pesawat ditembak pukul 19.00. Sementara itu para milblogger Rusia mengatakan jika pesawat A-50 jatuh akibat friendly fire, alias ditembak teman sendiri. Pesawat jatuh sekitar 200 km dari garis depan pertempuran.

Sementara itu, media Ukraina yakni Ukrainska Pravda, menyebut A-50 ditembak jatuh menggunakan sistem permukaan ke udara S-200 buatan Soviet. Sejauh ini, klaim dari milblogger Rusia dan media Ukraina belum bisa diverifikasi kebenarannya. Di sisi lain, di X telah beredar banyak video terkait insiden jatuhnya A-50.



Kepala Dinas Intelijen Ukraina Kyrlo Bidanov mengatakan dalam wawancara bahwa, operasi menembak jatuh A-50 dipersiapkan selama beberapa minggu tetapi tidak direncanakan secara khusus pada tanggal 23 Februari. Karena mereka menunggu pesawatnya, bukan tanggalnya. Menurut Ukraina, saat ini tersisa 6 unit A-50 yang masih aktif bertugas. Sejauh ini, ada 3 A-50 yang berhasil dilumpuhkan. Meski sudah ada konfirmasi dari Ukraina, sejauh ini belum bisa dipastikan siapa pelaku pembunuhan terhadap A-50 ?

Pada Maret 2023 satu A-50 diserang drone saat parkir di pangkalan udara di Belarus, pesawat alami kerusakan. Tidak diketahui bagaimana kondisi pesawat tersebut sekarang. Sementara dua A-50 lainnya masing-masing ditembak jatuh pada 14 Januari 2024 dan 23 Februari 2024.

Setelah insiden pada 14 Januari lalu, kita memperkirakan pesawat pengintai ini akan didorong semakin jauh dari wilayah Ukraina, yang pada gilirannya akan menurunkan kualitas intelijen serta komando dan kendali yang mereka berikan. Namun, dalam insiden baru-baru ini, di mana A-50 terbaru kembali ditembak jatuh, telah menunjukkan bahwa Rusia mungkin tidak berbuat banyak untuk mengubah taktik operasionalnya.

A-50 Mainstay masih satu spesies dengan E-3 Sentry buatan AS, kedua pesawat dikenal sebagai sistem peringatan dan kendali udara (AWACS). Mereka memiliki kemampuan unik untuk mengidentifikasi objek di udara pada ketinggian rendah dan terhadap target dari jarak yang sangat jauh. Untuk A-50 Rusia, jangkauannya sekitar 450 kilometer. A-50 secara bergantian melakukan tugas pengawasan atas wilayah Rusia di Kursk dan Voronezh, Krimea, dan Laut Hitam.



Dalam skenario perang, A-50 memainkan peran penting untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan melacak pesawat, kapal, dan kendaraan darat musuh. A-50 kemudian memberikan titik koordinat lokasi peralatan militer musuh kepada unit di udara, darat dan laut. A-50 punya jangkauan 5.000 kilometer dan daya tahan hingga 7 jam tanpa pengisian bahan bakar. Dengan pengisian bahan bakar dalam penerbangan, pesawat dapat tetap mengudara untuk waktu yang lama, memberi kemampuan pengawasan serta komando dan kendali yang berkelanjutan.

Peralatan tambahan A-50 mencakup electronic countermeasures (ECM) untuk mengganggu radar dan komunikasi musuh, infrared countermeasures (IRCM) untuk perlindungan terhadap rudal pencari panas, serta chaff and flare dispensers. Pesawat juga memiliki sistem navigasi mandiri, yang memungkinkannya beroperasi secara independen tanpa memakai alat bantu navigasi darat. Di sisi lain, Rusia harus merubah cara operasional A-50 agar pesawat yang langka ini tidak terus jadi tumbal di medan perang.






Referensi Tulisan: Ivanovo News& Ukrainska Pravda
Sumber Foto: sudah tertera