Sumber Gambar

LE SSERAFIM adalah grup idola K-pop yang baru-baru ini menuai kontroversi karena video musik terbaru mereka, "Easy." Dalam video tersebut, lima anggota LE SSERAFIM menari di altar gereja dengan mengenakan pakaian minim. Namun, tindakan ini dianggap melecehkan agama Katolik dan menuai kritik dari banyak netizen¹.

Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam konteks ini:

1. Lokasi Syuting: Video musik "Easy" direkam di sebuah gereja. Para anggota LE SSERAFIM terlihat menari dengan crop top, hot pants, dan pakaian tembus pandang. Mereka memanfaatkan altar yang merupakan tempat keramat dan suci dalam kepercayaan umat Katolik¹.

2. Simbolisme Agama Katolik: Video ini juga menampilkan unsur agama Katolik, seperti biarawati, mahkota duri, dan alat peraga menyerupai alat liturgi yang biasa digunakan saat misa. Logo LE SSERAFIM juga disorot karena terlihat seperti simbol Hati Kudus Yesus dengan hati, api, dan anak panah tajam di bagian atasnya¹.

3. Nama Grup: Beberapa orang menuduh LE SSERAFIM mencoba mengubah agama mereka menjadi sebuah estetika, dengan menunjukkan bahwa nama grup idol tersebut berasal dari istilah Kristen "le seraphim" ¹.

Kontroversi ini menyoroti pentingnya menghormati tempat-tempat suci dan simbolisme agama dalam karya seni dan hiburan. Sebagai penggemar musik dan seni, kita perlu memahami sensitivitas dan nilai-nilai yang terkait dengan agama dan tempat ibadah. Semoga artikel ini membantu memahami situasi dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang peristiwa yang sedang berlangsung. 🙏🎶.

Hingga saat ini, LE SSERAFIM belum merilis pernyataan resmi mengenai kontroversi yang melibatkan video musik "Easy." Namun, situasi ini terus dipantau oleh penggemar dan media. Kita perlu menunggu tanggapan resmi dari grup idola ini untuk memahami lebih lanjut tentang pandangan mereka terhadap isu ini.

Pentingnya menghindari kontroversi dalam dunia musik merupakan suatu aspek yang memainkan peran integral dalam menjaga citra dan reputasi para seniman, industri musik, dan mendukung pengalaman mendengarkan yang positif bagi pendengar. Kontroversi dalam musik dapat melibatkan lirik yang kontroversial, perilaku seniman yang kontroversial, atau bahkan penafsiran yang ambigu dari karya-karya seni tersebut. Ketika seniman terlibat dalam kontroversi, hal tersebut dapat membagi pendengar menjadi kubu-kubu yang berlawanan dan dapat membahayakan basis penggemar mereka.


Sumber: Link Referensi