Hillary Brigitta Lasut menjadi pembicaraan hangat di tengah publik, lantaran calon legislatif milenial ini mendapatkan suara terbanyak sementara di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara (Sulut).

Hillary Brigitta Lasut menjadi caleg Milenial DPR RI peringkat atas dengan perolehan suara sementara 32.070 suara berdasarkan data yang ditampilkan di laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (16/12/2024) pagi.

Meski demikian, sejumlah masyarakat setempat tidak heran dengan suara yang didulang oleh Hillary Brigitta Lasut. Mengapa demikian?

Lalu siapakah Hillary Brigitta Lasut yang menjadi caleg milenial DPR RI dengan perolehan suara teratas di Dapil Sulut? Berikut profil caleg muda dari berbagai sumber.

Nama Hillary Brigitta Lasut sudah menjadi sorotan publik pada periode 2019-2024. Perempuan kelahiran Manado, Sulawesi Utara 22 Mei 1996 ini lolos ke Senayan dengan usia termuda dari legislatif lainnya yakni 22 tahun.

Sebelumnya, anggota DPR RI termuda ini melenggang ke Senayan lewat Partai NasDem dengan meraup sebanyak 70.345 suara. Kali ini, Hillary menggandeng Partai Demokrat Dapil Sulawesi Utara.

Fakta lain menyebutkan bahwa Hillary merupakan anak dari Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut. Ayahnya telah menjabat sebagai Bupati selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2010 dan 2019-2024. Sementara ibunya adalah Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008 hingga 2013.

Putri tunggal Elly Engelbert Lasut mengawali pendidikan di SD Katolik 01 Santa Theresia Manado (2003–2009), SMP Manado International School (2009–2011), dan SMA Negeri 1 Manado (2011–2014).




Foto: Instagram

Memiliki pengalaman dalam organisasi, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS dan Paskibraka Kota Manado semasa duduk di bangku SMA.
Berasal dari keluarga politikus, Hillary menempuh pendidikan dengan rumpun ilmu masih berkaitan dengan latar belakang keluarganya. Setelah lulus bangku SMA, ia melanjutkan studi Strata Satu (S1) Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan lulus pada 2018.

Tak berhanti mengenyam pendidikan, Hillary melanjutkan studi S2 di Universitas Washington School of Law jurusan hukum internasional dan lulus pada 2019.

Pada pertengahan 2023, perempuan yang menyalonkan diri sebagai caleg DPR dua kali ini lulus sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum di universitas yang sama ketika Hillary mendapatkan gelar sarjana.

Hillary berhasil menyelesaikan masa studinya dengan meraih predikat cum laude melalui disertasi berjudul ‘Penerapan Konsep Restorative Justice Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Pasca Putusan MK Nomor 25/PUU-XIV/2016’.

Dalam presentasinya, seperti dilansir dari laman UPH, Hillary menjelaskan bahwa korupsi merupakan masalah penting yang dihadapi oleh setiap negara di dunia, termasuk Indonesia.

Ia mengatakan, berdasarkan data yang dirilis oleh Transparency International Indonesia (TII) pada 2022, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia merosot empat poin menjadi 34 dari yang sebelumnya 38 pada 2021.

Adapun poin 0 berarti sangat korup dan 100 sangat bersih. Perolehan ini menempatkan Indonesia pada peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei.

Belajar di studi mencari keadilan itu, Hillary menerapkan ilmu hukumnya sebagai praktik ketika magang di AKHH Law Firm pada tahun 2017. Setahun selepas magang, ia bekerja di Lippo Mall Puri sebagai arta officer pada 2018. Selain itu, ia juga sempat menjadi operasional direktur CV Mutiara Sakti pada 2019.

Barulah ia memulai karier politiknya ketika menjadi anggota DPR RI dari Partai Nasdem Dapil Sulawesi Utara. Ia dapat memperluas sayapnya hingga ke Senayan dari Dapil Sulawesi Utara pada Pemilu 2019.

Selama di DPR RI, dilansir dari laman resminya, Hillary aktif menyarakan pengadaan infrastruktur penunjang perkembangan digital di daerah perbatasan dan daerah kepulauan salah satunya Sulut.

Eks Politisi Partai NasDem ini juga mendorong pemerintah agar tidak abai dengan potensi-potensi di daerah perbatasan dan meratakan pembangunan infrastruktur tanpa pandang bulu, sesulit apapun medannya.

Sumber: Link Referensi