Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut buka suara perihal mencuatnya isu koalisi antara Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024 ini. Koalisi antar kedua Calon Presiden (Capres) RI ini muncul jika Pemilu berlangsung dalam dua putaran.

Politisi PKS Mardani Ali Sera menyebut, PKS membuka diri jika Pemilu berlangsung dalam dua putaran. "Tetap terbuka. Karena ketika kita sudah masuk putaran kedua, kita akan mulai komunikasi lagi dengan banyak pihak. Dari banyak pihak itu nanti akan ketemu tuh titik yang mana yang bisa komunikasi," terang Ali Sera, mengutip Detikcom, Kamis (8/2/2024).

Mardani juga mengomentari langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mundur dari Komisaris Utama Pertamina untuk mendukung Ganjar Mahfud. Menurut Mardani sikap Ahok harus dihargai dan cukup tegas dalam menentukan langkah politiknya.

"Yang pertama, tentu wajar banyak spekulasi tetapi saya menghargai Ahok yang di akhir tegas mengatakan bahwa beliau ingin full mendukung 03 dan kampanye," kata dia di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Mardani berkelakar langkah Ahok harusnya diikuti oleh Presiden Joko Widodo apabila berpihak pada salah satu paslon. "Pak Jokowi juga harusnya begitu, tegas, gitu, ha-ha-ha...," ujarnya.

Sementara itu, secara tegas, Ahok menyatakan bahwa koalisi tersebut tidak mungkin terjadi. "PDI Perjuangan hanya akan mendorong kader sendiri, kami yakin nggak mungkin. Nggak mungkin nomor 1 dan 2 di putaran kedua. Yang pasti 3 dan 1 atau 3 sama 2, karena sulit, bukan nomor 3. Saya sudah biasa jadi oposisi, kata Bu Mega waktu itu, yang penting di DPR kita kuat," ujar Ahok dalam dialog kebangsaan di Gereja Hermon, Kota Kupang, mengutip Detikcom, Kamis (8/2/2024).

Menurut Ahok, isu yang berkembang di tengah publik saat ini sama dengan saat pencalonan bakal capres. Saat itu, Ahok melanjutkan, wacana yang beredar adalah Megawati mendorong anaknya, Puan Maharani, untuk maju sebagai capres. Nyatanya, isu tersebut terbantahkan ketika Mega memilih Ganjar.

"Jadi isu koalisi ini dari mana? Sama kayak dulu isu Ibu Mega nggak mau Ganjar, karena maunya Puan. Kalau Puan nggak mau akan dipasangkan dengan Prabowo sama Puan. Itu nggak benar semua," beber mantan kader Partai Gerindra itu.

Ahok mengungkapkan Megawati pernah menyebut dirinya cukup dekat dengan Anies Baswedan. Namun, putri presiden pertama Indonesia, Soekarno, itu lebih memilih mencalonkan Ahok dan menjadi lawan Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017

"Waktu itu Ibu Mega bilang sama saya, kalau saya (Mega) sama Anies ini dekat loh Pak Ahok. Saya dekat tapi kenapa saya tidak mendukungnya jadi Gubernur DKI, kenapa saya harus dukung Pak Ahok? Karena, saya melihat rekam jejak," urai mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kalau orang yang rekam jejak nggak jelas bekerja, cuma pintar ngomong, nggak mungkin saya dukung," sambung Ahok menirukan perkataan Megawati.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ks-blak-blakan

Astagfirullah gansis!

Demi pemilu, muslim menggadaikan keimanannya.

Kalau ada yang bertanya apakah halal memakan kue keranjang? makan kue keranjang saja tidak halal lho gansis apalagi berkoalisi, dengan kata lain, muslim telah murtad.

Bergabung dengan 03, berarti para muslim telah menjilat p4nt4t 4hok! Waspadai permurtadan gansis!