Olahraga dibanned

Di era abad Pertengahan, undang-undang dan hukuman bagi pelanggarannya sangat berbeda dengan yang kita kenal sekarang. Dari sepak bola yang dilarang hingga bermain tenis yang berujung bui, berikut adalah peraturan yang menggelikan dari Abad Pertengahan yang untungnya, sudah tidak berlaku lagi, di edisi part 1 kali ini ane akan bahas 2 peraturan ya, silahkan disimak gan..

Bermain sepak bola bisa masuk penjara!

Meskipun para pemain sepak bola saat ini mempunyai reputasi sebagai pemain yang berharap terhindar dari cedera ringan saat bermain, para pendahulu mereka justru sebaliknya. Sepak bola abad pertengahan adalah permainan yang penuh dengan kekerasan. Meskipun peraturannya tetap ada, namun tetap saja terjadi lebih banyak pertumpahan darah. Alih-alih menggunakan sebuah bola, di masa lalu mereka menggunakan kandung kemih babi yang menggembung dan ditendang ke atas dan ke bawah di sepanjang desa, dengan sasaran yang terkadang memiliki bermil-mil jauhnya. Pemain dapat menendang dan meninju kandung kemih dan lawannya, mengakibatkan banyak cedera dan tak jarang berujung kematian.

Dan karena dianggap terlalu bar-bar, sepak bola akhirnya dilarang pada tahun 1349 oleh Edward III, bukan karena ia mengkhawatirkan kesehatan masyarakat melainkan keamanan nasional.

Inggris tidak hanya berperang dengan Perancis pada tahun 1349, namun negara ini juga menderita banyak korban jiwa akibat Black Death, sebuah epidemi global penyakit pes. Edward III ingin sisa orang-orangnya yang sehat fokus pada latihan memanah mereka daripada terganggu oleh sepak bola. Hukuman untuk bermain sepak bola adalah enam hari penjara.

Bermain Tenis Dilarang !

Sepak bola bukanlah satu-satunya olahraga yang dilarang pada Abad Pertengahan loh gan. Pada tahun 1485, pemuda yang bukan bangsawan di era itu dilarang bermain tenis, kecuali pada hari Natal. Tenis abad pertengahan diyakini mengganggu tenaga kerja dan mendorong perjudian di kalangan pekerja karena para peserta dibiarkan dalam situasi tanpa pengawasan tanpa kehadiran majikan mereka. Pelarangan tenis di kelas bawah membantu mempertahankan hierarki feodal. Tenis mulai dipandang sebagai olahraga eksklusif kelas atas karena memerlukan peralatan mahal dan memerlukan pemahaman tentang peraturan yang rumit serta etiket sosial.

Tenis akhirnya dikenal sebagai “olahraga para raja”, dan Henry VII dan Henry VIII tampaknya sangat menyukai olahraga tersebut. permainan. Seorang Duta Besar Venesia yang menyaksikan Henry VIII bermain di masa mudanya berkata, “Melihat dia bermain adalah hal tercantik di dunia kulitnya yang putih bersinar melalui kemeja dengan tekstur terbaik.”

Tapi untungnya saat ini, tenis bisa dimainkan oleh semua orang termasuk kita-kita yang kere

sumber 1
sumber 2