Viral Aksi 2 Preman Minta Paksa Uang Bongkar Muat Rp 50 Ribu, Korban dan Pelaku Nyaris Adu Jotos





TRIBUN-MEDAN.COM - Video yang memperlihatkan aksi dua orang pria minta uang bongkar muat viral di media sosial.

Aksi dua pria yang meminta uang bongkar muat barang itu terjadi saat korban tengah mengangkut mobilnya ke mobil derek.

Adapun aksi dua pria meminta uang bongkar muat barang itu terjadi di Jalan S. Parman, Kota Medan pada Senin (29/1/2024).

Tak terima dengan aksi dua pria itu, korban akhirnya merekam kejadian tersebut hingga nyaris terjadi adu jotos.

Video yang memperlihatkan adu cekcok antara dua pelaku dan korban kini viral dan beredar luas di media sosial, salah satunya Instagram @medanku.

Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa dua pria itu mematok dan meminta uang bongkar muat barang sebesar Rp 50 ribu.

"Mau Loading Muat mobil diminta Rp 50.000 wajar?," tulis @medanku.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak dua orang pria mendatangi korban yang tengah mengangkut mobilnya ke atas mobil derek.

Tampak dalam rekaman itu, salah satu pria yang mengenakan kaos abu-abu tengah mengobrol dengan korban.

Sama dengan rekannya, pria yang menegnakan kaos berwarna merah juga mengajak korban mengobrol.

Pada keterangan unggahan itu, ternyata dua pria itu datang ke lokasi untuk meminta uang bongkar muat barang yang dipatok sebesar Rp 50 ribu.

"Kejadian di jalan s. Parman Medan samping mall, terjadi pungli, padahal kami hanya muat mobil ke mobil towing (mobil derek) tiba - tiba ada 2 orang minta uang bingkar/muat," ucap korban dikutip dari unggahan Instagram @medanku.

Lantaran tak mau memberikan uang yang diminta, korban dan pelaku pun sempat adu cekcok.

Bahkan korban dan pelaku nyaris adu jotos lantaran pelaku tak terima dirinya direkam.

Beruntung saat itu ada warga dan driver ojol yang menengahi perdebatan antara korban dan dua pria itu.

"Kami adu mulut dan hampir berantem juga, dan dipisahkan oleh masyarakat sekitar dan para gojek sekitar lokasi," sambung korban.

Video yang memperlihatkan momen adu cekcok dua pria dan korban itu kini viral di media sosial dan menuai ragam komentar dari warganet.

"Selamat datang d kota sejuta ketua, sejuta ormas, sejuta spsi sejuta okp, sejuta pungli, sejuta premanisme, sejuta jukir, sejuta ngolah, sejuta geng motor. negara saja td bisa membasmi mereka," tulis @engkasturiansyah.

"Jelas ngak wajar, perlu ada tindakan dari aparat untuk ini, jangan cuma damai pakai meterai saja," tulis @dhie2102.

"Selesaikan dengan cara hukum, bukan dengan kekeluargaan, PENJAHAT itu bukan keluarga," tulis @e.avisena.219.

"Ntr ketangkap cuman minta maaf aja, dh banyak yg kayak gini ujungnya minta maaf doang..," tulis @nmrhakim

https://medan.tribunnews.com/2024/02...jotos?page=all

Seluruh kota medan, dikuasai oleh ormas okp preman

Sampai sekarang saja, ustad2 falaktullah asal kampung badur dan kampung aur tepi kali deli di medan maimun, masih santai tiap hari malak, bawa tas selempang pungut jizyah bongkar muat, SPSI,SPTSI,renovasi,THR,PS,dll, kemudian pulang naek motor tanpa plat nopol dari jalan pandu simpang jalan sutomo terus ke jalan letjen suprapto pulang ke khilafah jaminsetan al toaklullah aur badur tepi kali deli

Dari ustad falaktullah masih lajang, sampai beranak tiga, sampai anak2 hasil branak fefek kali deli sudah cukup umur untuk ikut lemparin steling2 penjual makanan yang menolak bayar jizya tambahan 500k di medan maimun dan medan kota,sambil tereak takebeer dan anj3ng kaw Cainaakkkk ketawa ketiwi cekikikan, si Bobby masih koar2 masalah pemberantasan premanisme tanpa tindakan apapun

Nasib warga medan sama seperti nasib macan di medan zoo, mati perlahan2, macan mati 1 ekor si bob diem, macan sudah mati 3 ekor,baru si bob koar2, dan sekarang sudah mati 5 ekor macannya, si Bob entah ngapain

Hoejab2 asal kampung badur dan aur bantaran kali deli juga rajin bangun warung2 liar atas trotoar dan lorong darurat evakuasi ruko2 kafeer tafeer, dengan listrik langsung colok tiang listrik tanpa meteran (ini melanggar UU berlapis,mulai dari peraturan fasos fasum, keamanan bangunan,pidana pencurian listrik negara, dll)

Centeng2 preman tahun 80 an yang sekarang ubanan pakai peci dan jadi anggota BKM-BKM dimana anak2 mereka bergilir jadi kepling bantaran kali deli di medan maimun, sibuk mondar mandir pemukiman/ruko kafeer tafeer, malak sambil nempel poster caleg PKS dan poster nabi pujaan mereka, nabi musak al fuckistani, di tembok/pagar rumah kafeer tafeer, sesudah tempel, jepret pakai hengpong sebagai bukti

Keluarga besar mukak lamak semua yang menghiasi premanisme dan BKM-BKM bantaran kali deli di medan maimun, kebal hukum dari sebelum ane lahir

PEMERINTAH KOTA MEDAN MAUPUN PEMPROV SUMUT MALAH MENDUKUNG PREMANISME JIZYAA FALAKTULLAH AL BADUR AL AUR TEPI KALI DELI MEDAN MAIMUN, SECARA OPD-OPD LEBIH LOYAL KE KHILAFAH JAMINSETAN AL AUR LINGKUNGAN IV, DARIPADA KE SI BOB

Maklum selaras dengan perintah penyamun pedofil gurun wal ontaq bin fantad



Siapapun presidennya, ga ngaruh di medan/sumut, berhubung ada si setan asal fuckistan,nabi junjungan ulamak2 warung toaklullah bantaran kali deli di medan maimun

Buat apa orang sumut saling bertengkar demi siapa presiden negara kesatuan javanistan ?