Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Bela Anies Baswedan Soal Dilaporkan Usai Debat
 
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 12:55 WIB


Hasto Kristiyanto saat berbicara di depan media Yogyakarta. (Foto : Harminanto)
 
Krjogja.com - YOGYA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menyampaikan peluang koalisi antara partai-partai pendukung capres 03 dan 01 yang mencuat beberapa hari ke belakang. Menurut Hasto, hal tersebut sangat lumrah terjadi, karena kesamaan pandang pada demokrasi yang terasa terenggut dalam proses pemilu kali ini.
"Sejarah penindasan itu menyatukan. Kita berjuang untuk merdeka karena tertindas. Ketika saat ini kita merasa ditindas dengan berbagai hal yang terjadi, ya akan melawan. Cacingpun diinjak akan kloget-kloget melawan," ungkapnya pada wartawan saat berbicara di Kantor DPD PDI Perjuangan DIY, Sabtu (13/01/2024).

Hasto menyebut, saat ini terasa nyata intimidasi mulai dari Ketua RT, Kepala Daerah, Legislatif, wartawan bahkan tim Najwa Shibab yang diintimidasi di sosial media. Adanya penggunaan kekuasaan secara telanjang disebut Hasto menjadi latar kebangkitan emosional yang muncul dari tim 01 dan 03.
"Kalau ada penggunaan kekuasaan negara secara telanjang, inilah yang membangkitkan emosional tim pemenangan 01 dan 03. Agar pemilu tetap berada di tangan takyat. Upaya memperpanjang kekuasaan baik langsung dan tak langsung jangan sampai terjadi," tegasnya.

Hasto juga menyinggung perangai Prabowo Subianto yang muncul belakangan, termasuk kata-kata kasar terucap dalam beberapa momen di publik. Hal itu menurut Hasto tak mencerminkan apa yang harus dilakukan pemimpin negara.
"Terkait Mas Anies, kalau debat saja dilaporkan, bagaimana kalau berkuasa nanti. Benih-benih otoritarian akan terlihat kembali. Tidak ada yang diserang pribadi, rakyat harus tahu dan itu bukan rahasia negara. Jangan karena kalah debat melakukan gugatan. Satyameva Jayate menjadi ungkapan politik fundamental yang akan terwujud. Pak Harto saja bisa jatuh 32 tahun dengan dana luar biasa, melakukan penculikan aktivis, tapi bisa juga karena kekuasaan tidak langgeng, kebenaran akan menang," tegas Hasto.
Di depan wartawan usai acara konsolidasi internal PDI Perjuangan, Hasto juga menyebut bahwa saat ini peperangan pemilu diibaratkan layaknya perang Baratayudha antara Pandawa melawan Kurawa. Ia meyakini bahwa kebenaran akan menang seperti tertuang dalam Satyameva Jayate.

"Kami solid, pemilu jadi pertarungan sebagaimana orang Jawa melihat antara Pandawa dan Kurawa. Ada nilai bahwa kebenaran akan menang. Pandawa menempatkan kekuasaan pada rakyat, pada wong cilik. Satunya menempatkan kekuasaan sebagai kenikmatan akan memperpanjang kekuasaan padahal konstitusi kita mensyaratkan pemimpin hanya dua periode saja. Pak Prabowo punya rekam jejak, kita akan melihat. PDI Perjuangan percaya nilai moral, etika, agama sangat kita junjung tinggi," pungkasnya.

PDI Perjuangan pun mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk bersikap netral seperti seharusnya seorang kepala negara. Satu kata satu perbuatan sangat penting untuk diingat seorang kepala negara dalam situasi pemilu ini.

"Pak Presiden Jokowi, punya tugas memayungi semua rakyat Indonesia. Presiden tak boleh berpihak. Presiden yang mengeluatkan instruksi netralitas, harus mewujudkan hal itu. Satu kata dan perbuatan," pungkas Hasto. (Fxh)

https://www.krjogja.com/yogyakarta/1...kan-usai-debat