Quote:
CasaCoco Resort, Gunungkidul, DIY, 3 Januari 2023. 06:00
Belum, kita belum bisa selesai
"Jadi mau kamu apa kedepan? Kamu tau apa yang jadi mau ku, semoga kali ini Tuhan, Ibumu, dan Mamaku setuju. Yang lain aku ga peduli. Masih belom bisa tidur tiap malam, Wisang, kalau ada kamu", katanya sambil membenarkan letak tali rambutnya, yang mulai semakin turun, beberapa menit. Sampai akhirnya dilepasnya tali itu, biru tua tak beraturan seratnya, matahari pagi menembus rambut pirangnya.
Beberapa menit dan pertanyaan itu masih belum terjawab, rokok yang baru beberapa detik menyala sangat cepat berubah menjadi abu, sebagian terhisap masuk paru² asapnya dan tertiup angin pagi sisanya.
"Kamu ga pernah belajar, bahwa yang tersisa karena keraguan hanyalah penyesalan" sambungnya lagi.
"Aku banyak menyesali keputusan dalam hidupku, tapi kalian bukanlah bagian dari penyesalan itu. Beri aku waktu, agar kalian tidak ikut menyesal karena harus hidup berdasar pilihanku" jawabku dengan kepala masih berat, bukan karena alkohol, tapi karena beban pikiranku.
"Waktu terus berputar, hidup terus berjalan. Rambutmu yang mulai memutih, wajahku yang menua, dan anakmu yang tahun depan sudah masuk sekolah seharusnya membuatmu lebih tegas, cuma beberapa bulan tersisa sebelum ada keputusan ; Wisang tinggal disini, sekolah disini, dan jadi warga negara indonesia, atau sebaliknya ; kembali bersama aku dan Mamaku di Philipina" jawabnya panjang lebar, terlihat ada air mata diujung matanya.
"Kamu?" Tanyaku penuh harapan, walaupun terselip rasa takut.
"Aku? Aku masih menunggu kamu selesai dengan rasa takutmu, sedihmu, dan keraguanmu" jawabnya sambil meninggalkanku sendiri dengan batang terakhir dari bungkus rokokku.
"Di, cewe polos yang bodoh ini masih orang yang sama yang jatuh cinta padamu dulu, mungkin cuma badanku yang berubah jadi hancur, karena kerasnya hidup kami tanpamu, tapi perasaanku masih sama, mungkin lebih" kata terakhirnya terdengar lirih, mungkin karena dia semakin menjauh, atau mungkin suaranya berganti dengan isak tangis yang tak tertahan.
Wanita memang susah dipahami. Sarapan kami selanjutnya terasa hambar. Mungkin kurang garam, atau yang lain
Quote:
Daihatsu Sigra B xxxx RKC, parkiran pantai Kukup, Gunungkidul, DIY. 3 Januari 2023. 17:00
"Yah, kata Mama Isang harus ikut Mama pulang? Ayah ga mau Isang disini terus ya?Isang udah bisa bahasa indonesia"tanya anak tampan sambil meniup² poni rambutnya yang jatuh ke mata, dengan wajah kesal. Dari caranya membanting pintu terlihat dari siapa dia mewarisi sikap marah² yang meledak². Haha
"Ayah bohong, nanti kita bikin kejutan ke Mama, suruh Mama tinggal disini aja ikut kita" jawabku pelan sambil mengusap rambut tipisnya.
"Ayah mau ajak Mama menikah disini? Mirip di film internet?" suaranya lantang, tepat ketika mamanya membuka pintu belakang untuk memasukan tas berisi baju kotor, mulutnya terbuka lebar. Lalu dengan ugal masuk kedalam mobil, memeluk kami berdua.
Perjalanan kami pulang penuh dengan keceriaan, diiringi karaoke lagu cocomelon yang terkadang memicu amarah ketika iklan spotify terdengar.
Quote:
Pandemi mengubur hidupku pada titik paling dalam, mengambil orang² terdekatku, orang² yang aku cintai, paling cintai. Menempatkan hidupku pada titik yang tidak pernah terbayangkan, menghancurkan kehidupan secara ekonomi, kehilangan yang berturut² datang membuat siapapun tidak akan bisa bangkit seperti dulu lagi, bahkan membuat siapapun itu lupa seperti apa hidup dia dulu. Karena banyak sekali hal yang berubah.
Sampai pada titik aku sadar, pandemi mengambil semua yang aku cintai tapi masih menyisakan orang yang mencintaiku, sangat² mencintaiku. Yang diperlukan cuma fokus pada orang yang mencintai kita, dan masih ada, bukan orang yang pernah kita cintai, tapi sudah tiada.
Mohon maaf. Lupakan cerita lama, yang dengan sangat menyesal tidak bisa diteruskan karena beberapa orang dalam cerita tidak berhasil melewati masa pandemi, dan sangat tidak layak untuk mengenangnya dalam cerita yang pada suatu titik mereka ada pada posisi antagonis, pada sudut pandang penulis. Penulis sudah berusaha mengubah dan menuliskan dalam versi yang berbeda tapi malah berantakan, karena kenangan yang indah belum tentu bisa jadi cerita yang bagus, pun sebaliknya, cerita yang bagus malah kadang tidak sesuai dengan kenangan yang tersisa.
Inilah cerita baru, yang cuma berisi 36 bagian, semua ditulis selama setahun belakang mulai dari sekarang. Akan ada 2x dalam seminggu, mungkin malah 3x. Tergantung kesibukan penulis. Ya, penulis kembali, dan hidup, kehidupan lebih kompleks yang dulu cuma bisa penulis mimpikan, lalu kubur dalam² karena keadaan, dan sekarang berusaha penulis wujudkan mimpi itu menjadi kenyataan, dari sisa² ingatan, walaupun masih jauh dari sempurna.
Seperti kata alm Bapak; anak laki² boleh gagal menjadi siswa, gagal menjadi pegawai, gagal menjadi pengusaha, tapi ga boleh gagal menjadi seorang suami dan bapak, tempat istri dan anak menaruh harapan.
Ya, harapan..
Quote: