Bikin Heboh! Ditemukan Jamur yang Bentuknya Mirip Kelamin Pria di Lamongan, Begini Penjelasan Ilmiahnya Gansist!

Berbagai jenis jamur memang biasanya punya bentuk yang unik ya gansist, ada yang tergolong bisa dikonsumsi oleh manusia dan adapula yang beracun hingga tak layak untuk kita makan. Tentang rasanya pun banyak yang membuat masyarakat menyukai olahan kuliner jamur, bahkan kalau diluar negeri di berbagai kawasan populer atau tempat wisata kadang menyajikan mushroom yang memiliki efek bisa memabukkan jika dimakan secara berlebih.

Tentang keunikan bentuk jamur bahkan kini sampai membuat warga Lamongan heboh lho, berawal dari video tertanggal 6 Januari 2024 tentang jamur di pekarangan rumah warga berbentuk seperti alat kelamin pria hingga unggahan itupun sekarang ramai diperbincangkan oleh warganet.







Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Lingkungan Universitas Islam Lamongan, Gading Wilda, menjelaskan bahwa bentuk jamur tersebut merupakan hasil pertumbuhan alami. Namun, penjelasan ilmiah mengenai keunikan bentuk jamur ini belum diketahui dengan pasti.

Warga Lamongan yang melihat video jamur ini menjadi tercengang dan penasaran dengan bentuk yang unik. Beberapa dari mereka bahkan mengungkapkan kekagetan mereka melalui media sosial. Sunarso sendiri mengaku bahwa dia baru pertama kali menemukan jamur dengan bentuk seperti ini.







Namun diambil dari artikel sebuah media mengenai pembahasan jamur ini, diketahui jamur ini nama ilmiahnya adalah mutinus caninus atau yang lebih dikenal dengan sebutan dog stinkhorn.

Mutinua caninus merupakan jamur hutan berbentuk lingga dan ujungnya berwarna gelap dan jamur ini bisa dibilang keberadaannya langka kalau di Indonesia sebab biasanya hanya terdapat di kawasan eropa atau Amerika Utara bagian timur saat musim panas dan musim gugur, sangat jarang jamur ini keberadaannya di benua Asia.




Sedangkan penjelasan ilmiahnya menurut Gading Wilda Aniriani jamur unik ini masuk dalam keluarga phallaceae, jamur yang sebenarnya bisa tumbuh di daerah tropis namun tumbuhan ini biasanya hanya terdapat di Eropa dan Amerika Utara.

Ini dikarenakan tutur Gading kembali, karena jamur tersebut memiliki bau yang tidak menyengat seperti sebagaimana jamur lain pada umumnya. Hingga akhirnya membuat lalat-lalat yang berguna untuk menyebarkan spora jarang hinggap ke jamur tersebut, disebutkan jika jamur jenis ini tidak beracun dan bisa dikonsumsi tapi belum ada studi ilmiah tentang ini.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2