mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Anies Akan Ubah Program MEF Jadi NEF jika Menang Pilpres



Kompas.com - 03/01/2024, 19:17 WIB Achmad Nasrudin Yahya Penulis 3 38 Lihat Foto Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan paparannya pada acara dialog bersama anak muda bertajuk Desak Anies saat berkampanye di Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023). Kampanye dialogis bersama anak muda Mataram tersebut sebagai bentuk komitmen pasangan Anies-Muhaimin untuk memberikan ruang kepada anak muda menyuarakan pendapat serta kepentingannya pada kontestasi Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) disebut bakal mengubah program Minimum Essential Force (MEF) menjadi New Essential Force (NEF) apabila menang di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan juru bicara Tim Nasional (Timnas) Amin, Sukamta merespons persiapan debat pilpres yang bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik yang digelar pada Minggu (7/1/2024).

"Hari ini kita masih punya MEF yang akan berakhir di tahun 2024. Pak Anies membuat konsep berikutnya, kita tidak lagi MEF, tapi kita pakai new essential force, bukan minimum essential force," kata Sukamta dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (3/1/2024).

Adapun yang dimaksud MEF ialah kekuatan pokok minimum tetap dalam bidang pertahanan. Program MEF sendiri akan berakhir pada 2024.

Sukamta menjelaskan, inti dari konsep NEF yang ditawarkan Anies ialah, ke depan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) lebih berbasis pada fungsi dan adaptasi teknologi.

Menurutnya, pengadaan alutsista ke depan tidak melulu yang besar-besar, tetapi perlu melihat efektivitas, kecanggihan dan efisiensi alutsista itu sendiri.

Baca j Tak hanya itu, yang tak kalah penting adalah pengadaan dilakukan tidak terlalu rumit. "Itu mungkin akan menjadi prioritas," ujar Sukamta.

Selain alutsista, Anies dan Muhaimin juga akan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai beranda bersama dari semua negara yang berkepentingan.

Hal ini tak lepas karena faktor tak kunjung berakhirnya konflik antara China dan Taiwan, termasuk konflik Laut China Selatan.

Sukamta mengatakan, Asia Tenggara ke depan akan dijadikan Anies dan Muhaimin sebagai kawasan yang ramah, damai, dan pusat pertumbuhan ekonomi.

"Sehingga kita berharap ancaman dari ASEAN itu sudah tidak ada, karena ASEAN kita harapkan menjadi kawasan yang lebih damai, kebutuhan alutsista yang kita proyeksikan bisa kita tata dengan tidak lebih tergesa-gesa," imbuh dia.

A: https://nasional.kompas.com/read/202...enang-pilpres.

Lah poin yang ASEAN bukannya sudah diusakana Presiden Jokowi terlebih di 2023 saat Indonesia jadi Ketum ASEAN?
Itu ada istilah baru, NEF emoticon-Big Grin
marsuki
pilotproject715
nadnos
nadnos dan 3 lainnya memberi reputasi
2
916
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetekmurataAvatar border
tetekmurata
#3
Jago bener emang kalo urusan ganti nama
Rumah susun : rumah lapis
Rumah sakit : rumah sehat
emoticon-Ngakak
arpharslan
marsuki
pilotproject715
pilotproject715 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
Tutup