Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Indonesia Satu-satunya Negara ASEAN yang Buat Kapal Perang Seberat 10 Ribu Ton


ZONAJAKARTA.com - Industri pembuatan kapal perang  milik  Indonesia  tengah bergeliat.

Indonesia saat ini tengah memproduksi sendiri Fregat Merah Putih sebagai kapal perang utama angkatan lautnya.

Untuk sekarang hingga 25 tahun kedepan, Indonesia terus memerlukan kapal perang baru segala jenis.

Mulai dari kapal perang jenis destroyer, fregat, korvet, KCR, LST hingga LPD semua dibutuhkan Indonesia.


Tak pelak Indonesia jika berhasil mandiri membuat kapal perang ia akan jadi negara disegani di kawasan Asia Pasifik, bukan lagi cuma ASEAN.

Memiliki galangan kapal yang mampu membuat fregat, korvet dan lain sebagainya tak semua negara bisa melakukannya.

Contoh paling gampang Malaysia, mereka juga berniat membangun kapal perang sendiri tapi gagal total.

KD Maharaja Lela jadi pionir kegagalan galangan Malaysia membangun kapal perang.

Sudah menghabiskan dana besar tapi tak ada satu pun unit Maharaja Lela class operasional.

Malah Malaysia hendak menambah dana lagi untuk disuntikkan di proyek ini meski sudah membengkak.

"Malaysia menggelontorkan lebih banyak dana untuk program Kapal Tempur Littoral yang bermasalah, meskipun ada pengurangan kemampuan dan penundaan jadwal.

Pemerintah mengumumkan langkah tersebut pada Pameran Maritim dan Dirgantara Internasional Langkawi pekan lalu, dan menandatangani kontrak tambahan keenam dengan pembuat kapal Boustead Naval Shipyard pada 26 Mei 2023," jelas Defense News.

Malaysia hendak menambah duit 430 juta dolar AS agar KD Maharaja Lela sebanyak 5 unit kelar.


Tapi disinyalir cuma satu unit saja KD Maharaja Lela yang nampaknya bakal jadi.

"Kontrak terbaru ini akan membuat Malaysia membayar tambahan $430 juta untuk kapal-kapal tersebut, yang didasarkan pada fregat kelas Gowind oleh Naval Group Perancis.


Malaysia juga akan mengurangi jumlah kapal yang akan diterima berdasarkan revisi kontrak dari enam menjadi lima, dan menerima penundaan tambahan untuk pengiriman kapal.

Berdasarkan jadwal pengiriman baru, Galangan Kapal Angkatan Laut Boustead akan mengirimkan kapal utama KD Maharaja Lela pada tahun 2026, tujuh tahun setelah tanggal yang direncanakan semula.

Perusahaan akan mengirimkan kapal terakhirnya, KD Tok Janggut, pada tahun 2029, lima tahun lebih lambat dari rencana semula," ungkapnya.


Apa yang dilakukan Indonesia saat ini sudah luar biasa membangun mandiri beberapa jenis kapal perang sembari terus berproses.

zonajakarta.com
scorpiolama
aldonistic
sormin180
sormin180 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
673
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
namdokmaiAvatar border
namdokmai
#6
Duh sombongnya. Nebandingin ma malay ??
Lah maharaja lela udah jadi satu kapal
Frigate merah putih satupun belom jadi gitu bilang lebih dari malay ??
Kemaren aja proyek pkr indo kontrak tahun 2012 baru dibangun tahun 2014 tahun 2017 baru masuk ke tni itupun belom lengkap sepenuhnya macam rudalnya belom kepasang.
Ngebandingin satu kawasan ??? Tuh singapur 6 freget siluman mereka udah punya.
Dan mereka juga lagi ngebangun 6 kapal yang mirip ma yang dibangun indonesia. Dan gw koq lebih yakin singapur yang bakal duluan jadi dibanding indo
pilotproject715
pilotproject715 memberi reputasi
1
Tutup