Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbiaAvatar border
TS
mbia
Satu per Satu Bank Asing Kabur dari RI, Ini Daftar Terbarunya



Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi korporasi Citibank, N.A. Indonesia, Standard Chartered, dan PT Bank Commonwealth (PTBC) membuat lanskap industri perbankan Indonesia menjadi sorotan.

Kemarin, Rabu (7/12/2023), PT UOB Indonesia pada Rabu (6/12/2023) mengumumkan penyelesaian akuisisi bisnis perbankan konsumer Citigroup di Indonesia serta integrasi penuh aset dan liabilitasnya. Direktur Utama UOB Indonesia Hendra Gunawan mengungkapkan biaya akuisisinya sekitar Rp 1 triliun.

Sementara itu, bank asing asal Inggris, Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) tengah dalam proses menjual kredit ritelnya ke bank milik Grup MUFG PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Rencananya, aksi ini bakal rampung pada kuartal IV-2023.

Terbaru, PT OCBC NISP Tbk. (NISP) telah meneken pembelian saham 99,00% PT Bank Commonwealth (PTBC) milik Commonwealth Bank Australia (CBA). PTBC menyebut penjualan saham ini sejalan dengan strategi CBA untuk menjadi lebih efisien dan lebih baik dengan berfokus pada bisnis domestik di Australia dan New Zealand.

Sebelumnya, ada pula sejumlah bank asing yang telah hengkang dari industri perbankan Indonesia.

Rabobank Indonesia

Pada bulan April 2019, PT Rabobank Internasional Indonesia mulai menghentikan operasinya, setelah 29 tahun berbisnis di Indonesia. Tepatnya, Rabobank Indonesia berdiri pada tahun 1990.

Keputusan ini merupakan bagian dari strategi global dari Rabobank Group asal Belanda itu. Yakni, terkait dengan visi Banking for Food yang berfokus pada rantai pasokan internasional untuk sektor pangan dan agrikultur.


Rabobank memutuskan hengkang dari Indonesia karena alasan kerugian yang dialami selama bertahun-tahun. Berdasarkan laporan bulanan yang disampaikan perseroan, hingga Maret 2019, perseroan melaporkan kerugian Rp 9,78 miliar.

Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat hanya Rp 103,67 miliar secara tahunan terus turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 106,1 miliar.

Total nilai Aset pada Maret 2018 itu mencapai Rp 17,38 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 15,37 triliun dengan total ekuitas Rp 2,02 triliun.

perubahan strategi dan fokus usaha ANZ di kawasan Asia.

Pada bula Oktober 2016, DBS telah mengumumkan rencana pengambilalihan Bisnis Retail dan Wealth Management ANZ pada pasar di Singapura, Hong Kong, China, Taiwan dan Indonesia.

Bank Barclays Indonesia

Bank asal Inggris ini pada 2009 mengakuisisi Bank Akita dan mengganti nama perusahaan jadi Bank Barclays Indonesia. Akan tetapi pada 2010 bank justru mengumumkan rencana melepas asetnya di Indonesia tersebut.

Chief Executive Officer John Varley penah mengatakan ekspansi perusahaan di sektor ritel dan perbankan terlalu agresif.

Bank Credit Agricole Indosuez

Selain itu ada juga bank asal Prancis yang memutuskan hengkang dari Indonesia. Dikutip dari Bank Indonesia, izin usaha Bank Credit Agricole Indosuez dicabut pada 27 Januari 2003.

Pencabutan izin itu atas permintaan pemegang saham. Alasan utama bank hengkang dari Indonesia adalah memburuknya kinerja perseroan. Upaya restrukturisasi kredit dan penambahan modal yang sudah dilakukan tidak mampu menyelamatkan bank tersebut.

https://www.cnbcindonesia.com/market...terbarunya/amp

Pinjol malah marak
jiresh
jiresh memberi reputasi
1
802
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
pancidermawanAvatar border
pancidermawan
#3
Citi pindah ke UOB jd ribet banget, langsung tutup akun emoticon-Ngakak
jiresh
jiresh memberi reputasi
1
Tutup