Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Para Pejabat Israel Kesal Pemerintah Gak Bisa Atasi Serangan Cyber Netizen Indonesia



Juru Bicara Pemerintah Israel, Aylon Levy, dan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Israel mendapat serangan siber dari Pasukan Julid Fi Sabillillah yang mayoritasnya dilakukan netizen Indonesia.

Laporan Ynet News menyebut, serangan yang terus-menerus dan dalam jumlah yang masif membuat ponsel para pejabat Israel itu tidak bisa digunakan.

Tidak hanya itu, serangan di akun Instagram mereka membuat banyak dari mereka yang kehilangan akun sosial medianya.

Mereka pun menggambarkan kondisi ini sebagai sebuah mimpi buruk. Para pejabat Israel itu juga menyatakan kekecewaan mereka atas ketidakmampuan pemerintah Zionis untuk memberikan perlindungan secara efektif terhadap insiden-insiden tersebut.

"Panggilan tersebut sebagian besar berasal dari awalan +62 yang merupakan awalan internasional Indonesia. Pola ini menunjukkan bahwa serangan-serangan tersebut bukan dilakukan oleh perorangan melainkan sebuah operasi yang terorganisir dengan baik," tulis laporan Ynet News.

Sementara itu, serangan tersebut berupa ribuan panggilan telepon, pesan WhatsApp, SMS, dan pesan di akun media sosial.

Dalam laporan Ynet, disebutkan bahwa pesan-pesan ini seringkali mengandung makian, cercaan, dan narasi yang mengancam, seperti 'kami akan membunuhmu dan keluargamu', 'Alla-hu Akbar', 'bebaskan Palestina', dan bahkan ungkapan yang lebih kasar.

Selain itu, ada ribuan panggilan WhatsApp, panggilan suara dan video, serta penggunaan emoji kasar.


Dalam perkembangan serangan ini, menurut Ynet, para peretas telah membagikan informasi dari warga Israel, termasuk tentara IDF dan para pejabat, dan membagikan informasi itu di berbagai forum online.

Setelahnya, ada pihak yang mengakomodir dan membuat kampanye bagi pengguna web dari negara-negara seperti Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara pro-Palestina lainnya untuk mengeksploitasi informasi ini.

Saat ini, kampanye tersebut menjadi lebih bertarget, dengan para peretas secara khusus mengidentifikasi nomor telepon yang terkait dengan tokoh masyarakat tingkat tinggi seperti pembicara senior, pejabat pemerintah, menteri, dan anggota Knesset.

Setelah teridentifikasi, para peretas menggunakan metode serangan yang sama tetapi fokus pada satu nomor telepon.

Sehubungan dengan kejadian yang mengkhawatirkan ini, upaya dilakukan untuk menghubungi Meta, operator aplikasi WhatsApp, untuk mendapatkan tanggapan. Namun, hingga artikel ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari Meta.

https://tech.indozone.id/news/amp/92...llah-indonesia

Bukankah internet dan aplikasi2 itu katanya buatan orang yahudi
bukan.bomat
daimond25
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
784
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
KangPriAvatar border
KangPri
#12
Serangan netizen gak bikin mati
Paling cuma bikin sakit ati sampe kaya mau mati aja emoticon-Leh Uga

Netizen sini cuma bisa nyerang pake komen yg konon lebih tajam dari pedang
Ya kaya digigit nyamuk lah, kalo digigit satu si gak masalah, kalo banyak ya benjol doang
superman313
salvation101
aldonistic
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup