Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khu.lungAvatar border
TS
khu.lung
Polisi Siaga Cegah Ribut Antarjemaat Gereja di Cibinong Kembali Pecah



Polisi berjaga di salah satu gereja wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Penjagaan dilakukan untuk mencegah keributan antarjemaat kembali pecah.

"Kami akan melaksanakan pengamanan di gereja tersebut agar tidak bisa terjadi lagi," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan di Mako Polres Bogor, Senin (11/12/2023).

Rio juga meminta dukungan masyarakat agar sama-sama bisa menjaga keamanan dan ketertiban di sana. "Dan saya mohon dukungan kepada seluruh masyarakat yang melaksanakan ibadah di HKBP tersebut, agar bisa mengerti kehadiran kepolisian adalah untuk mengamankan supaya tidak terjadi keributan seperti kemarin," pinta Rio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rio kemudian menyampaikan seorang yang diamankan masih dalam pemeriksaan. Rio mengaku pihaknya juga masih mendalami kasus ini untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Masih kita dalami apakah nanti dan akan tentukan langkah selanjutnya," terangnya.


Sebelumnya, kericuhan sempat terjadi antara jemaat gereja di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pihak kepolisian menjelaskan penyebab kericuhan tersebut.

"Ada keributan antardua jemaat gereja HKBP besar maupun kecil. Di mana jemaat dari gereja HKBP kecil ingin bergabung melaksanakan ibadah bersama dengan saudara-saudara yang ada di gereja besar," kata Kabagops Polres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra, kepada wartawan.

Sempat terjadi kebuntuan di antara dua kelompok jemaat tersebut pada Minggu (10/12). Hingga menyebabkan situasi memanas dan terjadi adu fisik.

"Sempat ada aksi saling dorong, aksi lempar. Namun saat ini pihak kepolisian sudah berupaya melakukan mediasi," jelasnya.


Adhimas menyebut ada satu orang yang diamankan dalam kericuhan tersebut. Polisi masih memeriksa pihak yang diamankan tersebut.

"Sampai saat ini ada satu orang yang kita amankan, namun itu masih berproses," pungkasnya.

berita panas

lagi lagi HKBP emoticon-Big Grin
servesiwi
servesiwi memberi reputasi
1
530
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
junoonAvatar border
junoon
#13
Orang Batak mah emang gitu orangnya. Ribut dikit, pecah, berantem. Mau di gereja atau di punguan marga udah sering kejadian begini. Di punguan marga saya misalnya, ada punguan se-Indonesia, tapi beberapa pihak yang kecewa dengan punguan tersebut kemudian bikin punguan baru yang namanya "Punguan XXXXX se-dunia". Buset. Gak cukup se-Indonesia, dia bikin persatuan sedunia dong.

Even orang Batak yang Katolik pun gitu. Saya pernah baca beberapa website paroki Parapat, sama paroki Aek Kanopan di Labuhan Batu kalo gak salah. Di website tersebut ada sejarah berdirinya stasi2 (gereja kecil di bawah paroki), dan pasti diwarnai konflik. Ada yang gak suka dengan vorhanger / ketua stasi, kemudian dia pindah ke HKBP atau gereja lain (karena kalau Katolik kan susah mau pecah, jadi pilihannya ya pindah). Dan ada juga yang pindah ke Katolik hanya karena dia berkonflik dengan gereja asalnya, jadi bukan karena tertarik dengan iman atau apanya.

Makanya di Tanah Batak sekarang buanyaaaakkkk banget gereja2 kecil berdiri, terutama aliran2 Pentakostal, yang walaupun gereja2nya masih kecil2 tapi kecil2 cabe rawit. Di antara gereja kecil ini banyak yang pendirinya dan umatnya adalah mereka yang sakit hati dengan HKBP, Katolik, atau gereja2 lain.

Sejarah HKBP sendiri tidak lepas dari perpecahan. Dimulai dari H.Ch.B (Hoeria Christen Batak) yang kemudian menjadi HKI (Huria Kristen Indonesia), mereka sudah pisah sejak sebelum Indonesia merdeka, sejak HKBP masih dikuasai pendeta2 Jerman. Puluhan tahun kemudian ada konflik besar yang melahirkan GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) dan ini sampai rebutan gedung gereja di kampung2, kalau kasus di HKBP Dame Saitnihuta di Tarutung, mereka pernah ibadah gantian, selang seling antara HKBP dan GKPI, sampai kemudian GKPI bikin gereja sendiri yang masih berdekatan.

Konflik yang paling hebat tentu saja dualisme Ephorus di jaman Orde Baru, walaupun ini kemudian malah makin dikomporin sama pemerintah, karena pemerintah memutuskan untuk intervensi dengan memilih Ephorus (pimpinan tertinggi) tanpa restu pendeta2 lain dalam rapat umum HKBP. Gara2 ini, pendeta2 yang tidak setuju dengan Ephorus yang dipilih pemerintah ini kemudian dipenjara, sampai ditempatkan 1 sel dengan GAM dan teroris2 lain. Gereja2 yang tidak setuju Ephorus boneka pemerintah ini banyak yang dibakar dan mereka harus beribadah di tenda2.

Pasca era Orde Baru kemudian konflik ini mereda, tapi tidak hilang seluruhnya. Masih ada riak2 seperti yang pernah terjadi di HKBP Bandung Riau. Termasuk yang di Cibinong ini.

Kasus terbaru yang di Cibinong ini adalah, pendetanya tiba2 dipindahtugaskan ke Bengkulu oleh kantor pusat, padahal dia baru 6 bulan di situ. Isunya, kalau menurut pendetanya, dia dimutasi karena mengurangi biaya pembangunan gereja yang tadinya sampai 20 M kemudian setelah diusut dengan seksama turun jadi 12M, sehingga mereka gak jadi bangun pake kontraktor dan memutuskan untuk bangun gereja secara mandiri.

Setelah dia dapat surat untuk pindah tugas, dia masih memimpin Rapat Gereja. Ini yang diprotes oleh beberapa orang sintua / penatua gereja, karena harusnya dia sudah gak boleh lagi hadir di Rapat Gereja karena masa jabatannya sudah habis, dia sudah bukan pendeta di situ lagi jadi tidak punya hak.

Terus tiba2 sintua yang protes ini kemudian dikenakan sanksi oleh pendetanya. Sintua2 ini gak terima karena pemecatan dan penjatuhan sanksi ini tidak sesuai prosedur. Dan kasus ini sampai juga ke pengadilan, gugatan perdata. Si pendeta gugat kantor pusatnya, dan para sintua ini pun menggugat pendetanya.

Ribut2 ini yang terjadi akhir2 ini, walaupun mungkin akarnya sebenarnya sudah lama, mungkin sisa2 konflik hebat di era Orde Baru sehingga masih ada kelompok2 yang saling berseberangan. Akhirnya sintua dan jemaat2 yang tidak setuju dengan kebijakan ini kemudian bikin ibadah sendiri di gedung gereja yang sama, tidak bergabung dengan jemaat lainnya. Ya jemaat lainnya protes dong, ngapain mereka bikin kelompok sendiri coba.

Kalau mau tau kasusnya mungkin bisa coba cek link putusan di website Mahkamah Agung
ini putusan gugatan si pendeta terhadap kantor pusatnya: https://putusan3.mahkamahagung.go.id...131323136.html
ini putusan gugatan para sintua yang dibebastugaskan: https://putusan3.mahkamahagung.go.id...534343230.html
braaivlees
servesiwi
aldonistic
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup