Penjual Nasi Uduk Curhat Kerap Dibohongi Pembeli yang Bayar via QRIS
Riska Fitria - detikFood
Selasa, 05 Des 2023 15:00 WIB
Jakarta -
Penjual nasi uduk ini enggan menerapkan sistem bayar menggunakan QRIS. Pasalnya banyak pembeli yang menipu, bilang sudah bayar ternyata belum.
Di zaman teknologi seperti ini terkadang mengharuskan untuk mengerjakan sesuatu secara digital. Seperti sistem bayar ketika di warung atau restoran yang kini banyak menggunakan QRIS.
Jadi, pembeli cukup memindai barcode untuk melakukan pembayaran. Cara tersebut bisa memudahkan pembeli karena lebih praktis. Namun, bisa jadi apes bagi penjual makanan.
Seperti yang diceritakan oleh pemilik akun X @justch1l (30/11/23). Dalam cuitannya ia menceritakan pengalamannya saat membeli nasi uduk dari sebuah warung.
Pemilik warung nasi uduk itu menceritakan alasannya mengapa ia tidak menerapkan sistem bayar QRIS. Itu lantaran banyak pembeli yang berbohong, bilang sudah bayar ternyata belum.
"Beli nasi uduk mau bayar pakai QRIS tapi kata bapaknya 'Saya udah gak pakai gituan lagi neng, soalnya banyak yang bilang udah transfer pas saya cek gak ada duitnya, sayanya juga gak ngerti neng'," tulisnya.
Pemilik akun X itu menyayangkan ada orang yang tega mencurangi penjual makanan kecil. Pasalnya seporsi nasi uduk di sana hanya dibanderol Rp 13.000.
"Jahat banget, nasi uduk Rp 13.000 aja pada curang," tulis netizen lainnya.
Apalagi dengan harga tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai kondimen, mulai dari telur balado, semur jengkol tiga keping, kentang balado, orak tempe, mie goreng, sambal, dan kerupuk.
Dikonfirmasi detikFood (05/12/23) kejadian tersebut dialami oleh penjual nasi uduk yang berlokasi di kawasan Telaga Bestari, Tangerang.
Kejadian kecurangan sistem bayar QRIS ini bukan yang pertama kali. Bahkan di China, banyak orang tega mengganti QRIS restoran menjadi miliknya sehingga uang tidak masuk ke restoran.
Selain itu, tak hanya dilakukan oleh pembeli saja. Ada pula karyawan nakal yang mengganti QRIS restoran tempatnya bekerja menjadi rekening miliknya pribadi.
https://food.detik.com/info-kuliner/...bayar-via-qris
PR capres cawapres selanjutnya adalah memperbaiki masalah mental, dan sayangnya saya belum menemukan ini dalam program2 kampanye mereka