Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Masa Bersiap! Mirip Dengan Keadaan Palestina Saat Ini [Kompetisi KGPT]



Masa Bersiap adalah periode yang dicetuskan oleh Belanda setelah berakhirnya Perang Dunia II dan ditandai dengan kekacauan dan kekerasan dalam Revolusi Nasional Indonesia. Istilah "Bersiap" sendiri berarti "bersiap-siap", dan dalam hal ini merujuk pada persiapan untuk melawan penjajahan Belanda.

Pada masa ini, masyarakat yang pro-kemerdekaan yang disebut Pemoeda, bersama dengan orang-orang yang mendukung Belanda, terlibat dalam aksi kekerasan dan perampokan massal. Kekacauan ini terjadi antara tahun 1945 hingga 1946 dan menyebabkan kematian sekitar 7.000 hingga 20.000 orang.



Masa Bersiap dipicu oleh sentimen antikolonialisme yang kuat setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Para Pemoeda, yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Pelopor, memainkan peran penting dalam memotori peristiwa ini. Mereka bertekad untuk melawan penjajahan dan menciptakan kemerdekaan Indonesia.

Dalam buku "Napak Tilas ke Belanda. 60 Tahun Perjalanan Wartawan KMB 1949" karya seorang wartawan, dijelaskan bahwa pada masa Bersiap, rakyat Indonesia bersiap dengan senjata-senjata sederhana seperti bambu runcing, golok, bahkan senjata api seperti pistol. Mereka siap menyerang pasukan Nica-Belanda yang melewati gang dan lorong-lorong kecil. Bentrokan senjata tidak bisa dihindari.





Masa Bersiap sangat berdarah dan kekerasan terjadi di mana-mana. Orang-orang Belanda yang pernah mengalami masa itu akan selalu menganggapnya sebagai kejahatan yang tak terampuni. Kekejaman dan praktik kesadisan di luar nalar dilakukan selama masa ini.

Dalam suatu perhelatan di Pemakaman Menteng Pulo, ada deretan nisan putih yang menampilkan nama-nama remaja dan bayi yang menjadi korban masa Bersiap. Hal itu membuat saya semakin menyadari betapa mengerikannya periode ini.

Masa Bersiap adalah fase sejarah yang penting dalam perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Meskipun penuh dengan kekerasan, periode ini juga menunjukkan tekad dan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan.





Masbro dan mbaksis, ngomongin soal serangan masa bersiap ini mirip dengan serangan Hamas yang brutal ketika berinisiatif menyerang lebih dulu, mereka itu kayak mateng banget strateginya sebelum serangan gitu lho! Kayaknya mereka udah siap mental dan fisik buat pertempuran jangka panjang. Walau tahu yang dikorbankan rakyat sipil, wanita dan anak-anak. Enggak mungkin Hamas ngelempar serangan kayak gini tanpa persiapan yang matang dan mobilisasi yang kuat, serta tumbal yang harus dikorbankan. Emang udah tau betul apa yang mereka mau capai, geng!

Dan dibalas oleh genosida Israel terhadap wilayah Gaza, tak perduli itu militer atau sipil.

Hal tersebut tentu mirip dengan Palestina saat ini, dengan adanya masa bersiap di pasca kemerdekaan, lanjut dibalas agresi militer 1 dan 2 oleh Belanda.



Ane bisa kasih info nih tentang agresi militer Belanda dan korban yang jatuh, terutama wanita dan anak-anak. Jadi, pada tahun 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I ke Indonesia yang saat itu baru merdeka dua tahun. Mereka ngelanggar Perjanjian Linggarjati yang sudah disepakati, ngaku-ngaku Indonesia masih di bawah kekuasaan mereka. Nah, agresi ini terus berlanjut sampe Agresi Militer II di tahun 1948.

Korban dari agresi militer ini, termasuk wanita dan anak-anak, sayangnya ga bisa dihitung dengan pasti. Tapi yang jelas, banyak banget nyawa yang hilang dalam konflik ini. Pasukan Belanda mengerahkan kekuatan besar, lebih dari 100 ribu orang dengan persenjataan modern, bahkan ada bantuan persenjataan berat dari tentara Inggris dan Australia. Mereka menerobos dan merebut daerah-daerah penting di Indonesia.



Akibat serangan Belanda ini, banyak korban jatuh, termasuk korban sipil. Banyak orang yang kehilangan nyawa, termasuk wanita dan anak-anak yang tak bersalah. Udah pasti banget sih, jadi kita bisa bayangin betapa tragisnya situasinya.

Pemerintah Republik Indonesia waktu itu udah langsung mengadukan agresi ini ke PBB karena melanggar perjanjian Linggarjati dan menyebabkan banyak korban jiwa. Inggris juga ngangkat suara dan ga setuju dengan tindakan militer yang dilakukan Belanda. Mereka juga ngusulin agar agresi militer Belanda dibawa ke PBB.



Tapi gimana pun juga, jumlah korban pastinya ga bisa dihitung dengan akurat. Menurut sejarawan Australia Adrian Vickers yang telah meneliti sebagian besar historiografi Indonesia, sampai pada perkiraan dengan rentang jumlah yang sangat banyak sekitar 45.000-100.000 korban militer serta 25.000-100.000 korban sipil selama 1945-1949.

Yang jelas, agresi militer Belanda meninggalkan luka yang dalam di hati masyarakat Indonesia. Dan sebagai generasi sekarang, kita harus terus mengenang sejarah ini dan berjuang untuk memastikan kejadian serupa ga terulang lagi. Semoga negara kita bisa terus berkembang dan damai selamanya.



Jadi, gitu deh gan info tentang agresi militer Belanda dan korban yang jatuh, terutama wanita dan anak-anak. Semoga bisa membantu ya. Jangan lupa, selalu jaga semangat!

Sumber 1, 2
Diubah oleh c4punk1950... 04-12-2023 02:03
refreshing2011
CoZiA
KurohinaM1911
KurohinaM1911 dan 7 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
LordFaries4.0Avatar border
LordFaries4.0
#17
Quote:


Mau bayar kek mau hutang kek, itu gak mengubah fakta bahwa pejuang2 Indonesia berperang demi kemerdekaan.

Nica disuruh PBB? Ngarangemoticon-Wkwkwk



Setelah ngarang sejarah penjajahan zionis irael sekarang ngarang soal penjajahan belanda

Kukira agan cuma centeng zionis israel ternyata centeng penjajah belanda pula toh... emoticon-Wkwkwk
Diubah oleh LordFaries4.0 04-12-2023 13:11
0
Tutup