Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahmud MD punya manuver sendiri untuk tingkatkan elektabilitas mereka. Sayangnya, bukan elektabilitas yang meningkat, malah mereka mempermalukan  partai mereka sendiri PDIP.

Contohnya, ketika Ganjar memberikan nilai 5 untuk penegakkan hukum di era Jokowi (sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7047...ilang-begini). Sekilas, statement Ganjar ini terkesan heroik karena seolah dia punya visi untuk memperbaiki hal tersebut. Namun publik menilai, bahwa Ganjar ini sebenarnya sedang menyerang Jokowi (sumber : https://www.detik.com/bali/nusra/d-7...jelasan-tpn#!)

Apabila kita telusuri lebih lanjut, ternyata statement tersebut adalah blunder. Faktanya, Cawapres Ganjar sendiri, yakni Mahfud MD, adalah sosok yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia. Artinya, Mahfud MD lah yang bertanggung jawab soal penegakkan hukum di Indonesia ini. Sangat lucu bukan?

Bahkan Mahfud MD sendiri mungkin merasa malu sekali atas statement Ganjar. Mahfud bahkan menyebutkan bahwa nilai penegakkan hukum dan HAM di era Jokowi merupakan yang tertinggi (sumber : https://www.liputan6.com/news/read/5...wi-tertinggi).
Capres dibantah oleh cawapresnya sendiri??? Ini acara lawakan bukan?!

Tidak hanya itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ternyata dijabat oleh Yasonna Laoly, yang notabene merupakan rekan sesama kader Ganjar di PDIP. Jadi secara tidak langsung, Ganjar mengatakan bahwa buruknya penegakkan hukum di Indonesia, adalah karena faktor PDIP yang berkuasa. Sangat ironi bukan?

Tadinya, Ganjar berharap dengan statementnya yang terkesan heroik tersebut, elektabilitasnya akan meroket. Namun apa daya, ternyata elektabiltasnya semakin jeblok bahkan saat ini menurut mayoritas survey, posisi Ganjar - Mahfud ada di posisi terbawah. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berhasil menyalip posisi Ganjar Pranowo - MahfudMD (sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ganjar-mahfud)

Sadar akan halusinasi kader PDIP tersebut, Puan Maharani, ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP langsung mengambil langkah konkrit dengan membantah pernyataan Ganjar soal jebloknya penegakkan hukum di Indonesia.

Puan mengatakan bahwa apa yang menjadi statement Ganjar, bukanlah instruksi partai (sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7047...ruksi-partai).
Tidak hanya itu, meski Ganjar gunakan taktik untuk menyerang Jokowi, Puan sendiri malah memilih berseberangan dengan Ganjar. Puan menyatakan bahwa PDIP sampai saat inimasih mendukung Jokowi (sumber : https://www.antaranews.com/berita/38...tahan-jokowi).

Kita patut memaklumi pernyataan Puan Maharani. Konstetasi Pemilu 2024 bukan hanya soal Ganjar, melainkan juga soal PDIP. Semakin blunder pernyataan Ganjar, maka imbasnya akan semakin merosot suara pemilih PDIP. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh putri Megawati Soekarnoputri tersebut. Mau tidak mau, Puan harus mengambil langkah tegas untuk menghentikan manuver-manuver konyol Ganjar.

Saya pun akhirnya berkesimpulan bahwa secara tidak langsung, Puan Maharani sedang menyatakan bahwa Ganjar Pranowo sedang halusinasi tingkat tinggi.