VIVA Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait keharaman seorang Muslim untuk mendukung agresi Israel atas Palestina, baik secara langsung ataupun tidak langsung. 

Baca Juga :

“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dikutip pada Rabu (15/11/2023).

Sebelumnya, setelah serangan Israel yang membabi buta terhadap warga sipil Gaza, seruan pemboikotan produk pro Israel semakin menggema di Tanah Air. 


Terlebih usai MUI mengeluarkan fatwa soal haramnya produk-produk yang terafiliasi mendukung Israel berujung pro kontra di tengah masyarakat. Kalangan yang kontra menganggap fatwa tersebut akan berdampak bagi karyawan yang bekerja di perusahaan terkait. 

“Setiap keputusan dalam hidup ada plus minus,” kata Ustaz Das’ad Latif.



Lanjut Das'ad, menurutnya segala keputusan pasti akan ada konsekuensinya. Namun perlu dicatat, bahwa dalam konteks ini yang terancam hanyalah gajinya, sedangkan rakyat Palestina yang terancam adalah nyawanya. 

“Dalam sebuah keputusan ada skala prioritas,” ujar Ustaz Das’ad Latif. “Jika ini berdampak pada pekerjaannya, insyaAllah hanya gaji tapi tidak mengancam jiwa, sementara di Palestina mereka tewas, " kata Ustaz Das’ad Latif menambahkan.

Di samping itu, Das'ad Latif juga membeberkan kondisi rakyat Palestina yang tengah sengsara saat ini. 

“Israel menutup pintu, Palestina diisolasi, itu lebih diprioritaskan,” ujar Ustaz Das’ad Latief. Ustadz Das'ad Latif memang mengakui bahwa keputusan yang diambil oleh MUI akan berdampak bagi beberapa pihak, namun dirinya berharap umat Islam perlu bersabar akan kejadian ini. 

viva.co.id