Sebuah perusahaan produksi film pasti memiliki budget yang besar untuk menciptakan film dengan tema militer. Film bertemakan militer terkenal dengan biaya produksinya yang mahal karena banyaknya efek ledakan dan tembakan sehingga memberikan kesan intense yang menggelegar. Namun mengapa di berbagai film bertemakan militer justru banyak di antaranya yang mengecewakan para mantan militer asli sebagai penontonnya?

Rupanya beberapa sutradara film yang menciptakan film bertema militer terkadang tidak memperhatikan detail-detail kecil namun sangat fatal. Detail-detail kecil ini rupanya sangat berpengaruh bagi para mantan militer karena detail tersebut menggambarkan bagaimana realita di dunia militer. Namun sayangnya terkadang detail-detail kecil ini terlupakan di dunia perfilman. Penasaran detail-detail kecil apa yang sering disedali oleh mantan tentara mari kita amati pada thread kali ini!

Grant H. selaku mantan tentara Amerika menyesali beberapa detail kecil yang kerap kali terlupakan dalam proses pembuatan film sehingga hal ini terkadang membuatnya terganggu saat menonton film-film bertema militer. Lantas hal-hal apa saja yang banyak membuatnya terganggu saat menonton film bertema militer?

1. Tag nama yang sering salah pada pakaian militer



Grant H. sering menyesali ketika melihat tentara-tentara beratribut seperti di atas yang diperankan dalam suatu film. Tag nama seperti di atas 100% salah dan kamu akan dikeluarkan dari kompi jika masih menggunakannya. Adapun tag nama yang benar adalah warna tag menyatu dengan warna pakaian dan tidak terlihat seperti bordiran yang baru saja ditempel. Selain itu bagian kerah tidak dikenakan seperti di atas jika special equipment seperti kevlar sedang tidak digunakan. Berikut ini contoh seragam yang benar



2. Banyak tentara berjenggot dan berkumis



Sesuai apa yang diutarakan Grant H., seluruh tentara diwajibkan untuk mencukur seluruh bulu yang ada di wajahnya. Tidak ada tentara-tentara berjenggot dan berkumis kecuali dari ras atau suku tertentu. Di militer Amerika Serikat sendiri hanya kaum Sikh yang diperbolehkan mempertahankan janggutnya dan semua kaum kulit putih tidak peduli bagaimana kepercayaannya semuanya harus mengikuti SOP yang berlaku. Sayangnya di berbagai film bertema militer amerika terkadang kita menemui tentara yang memiliki kumis dan jenggot panjang padahal bukan kaum sikh.

3. Mobil tanpa armor bisa memantulkan peluru



Hal ini yang kerapkali membuat Grant H. terganggu. Banyak adegan mobil Humvee yang kejar-kejaran di medan perang dan tertembak namun para awak di dalamnya aman-aman saja seolah-olah tidak ada peluru yang menembus mobil tersebut. Mobil Humvee ini hanya terbuat dari fiberglass, peluru 9mm dari pistol pun dapat menembusnya dan membunuh awak di dalamnya hanya dengan beberapa kali tembakan. Sayangnya dalam beberapa film mobil humvee seolah-olah begitu kokoh dan kuat hingga mampu menahan ribuan amunisi yang ditembakkan. Sejatinya hanya humvee berarmor seperti berikut yang dapat menahan baku tembak di medan perang, namun itupun tidak bisa kejar-kejaran karena beratnya armor membuat mobil ini tidak lebih cepat dari kerbau.



4. Adegan menembak di dalam gedung yang sering salah dalam komposisi suara



Menembak di dalam gedung akan membuat intensitas suara yang sangat besar ketimbang menembak di luar gedung. Sayangnya di berbagai film yang ditonton oleh Grant H. banyak sekali kejadian adegan penembakan di dalam gedung yang memiliki suara tembakan kurang intens bahkan kurang menggelegar. Sejatinya jika kejadian tembak-menembak di dalam gedung terjadi, suaranya akan terus memantul pada sisi gedung dan membuat suara begitu menggelegar sampai terasa ke tulang-tulangmu. Sayangnya banyak film yang gagal mengeksekusi detail kecil tersebut.

—oOo—

Itu dia beberapa hal yang disesali oleh Grant H selaku mantan militer amerika E-6 US Army National Guard saat menonton film-film bertemakan militer. Ternyata film yang diproduksi dengan budget besar pun tidak menjamin bahwa film tersebut mampu menginterpretasikan situasi sesungguhnya di dunia militer. Terkadang sutradara terkesan terburu-buru dalam proses pembuatan film sehingga melupakan detail-detail kecil yang sangat fatal jika tak sengaja terlihat oleh seorang tentara.