lowbrowAvatar border
TS
lowbrow
KNKT: Sopir Truk Luar Negeri Sejahtera, di Indonesia Jadi Sampah


Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapati ironi terkait kondisi sopir truk di Indonesia yang jauh dari harapan. Padahal, armada truk di banyak negara tidak hanya bagus-bagus, tapi juga sopir truk alias pengemudinya pun turut sejahtera.

Investigator KNKT Ahmad Wildan menilai, keberadaan truk sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang sangat diperlukan untuk menggerakkan perekonomian suatu negara. Di banyak negara tidak hanya armada yang bagus-bagus, tapi sopir truk juga turut sejahtera.

Padahal, ia menambahkan, armada truk dan pengemudinya sangat diperlukan untuk memutar roda perekonomian negeri ini. Namun dalam perjalanannya, keberadaan truk trailer dan pengemudinya tidak ada yang peduli.

"Kesejahteraan pengemudi truk jauh dari harapan keluarga. Menjadi supir truk bukan pilihan hidup yang didambakan, namun akhir dari tidak ada alternatif pekerjaan lain," kata Wildan dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023).

Tidak mengherankan, Wildan menegaskan, sekarang ini negara sulit mendapatkan pengemudi alias supir truk yang profesional.

"KNKT melihat fenomena keberadaan truk trailer saat ini lebih mendekati barang buangan atau sampah masyarakat (public enemy). Kebanyakan truk trailer diletakkan di tepi jalan yang menjadikan pemandangan kumuh dan mengganggu fungsi jalan," sebutnya.

"Antrian truk trailer yang panjang berhari-hari hanya untuk mendapatkan beberapa liter solar, banyak suku cadang trailer yang dicuri dan pengemudinya juga tidak terurus. Pengemudi tidur sembarangan yang penting dekat dengan trailer agar tidak banyak gangguan terhadap trailer yang sedang dibawanya," paparnya.


Di sisi lain, Wildan mengutarakan, truk trailer itu sendiri dalam sistem rantai pasok adalah tulang punggung (back bone). "Namun demikian, keberadaannya benar-benar menjadi sampah masyarakat," imbuhnya.

Menurut dia, di kota-kota seperti Semarang, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Bandar Lampung, Palembang, Medan akan mudah kita temui ratusan, bahkan ribuan sampah truk trailer yang sama sekali tidak enak dipandang mata, juga sangat mengganggu lalu lintas.

"Tidak ada satupun pejabat yang mampu untuk berpikir, bahwa tanpa sampah itu ekonomi negara akan terhenti," keluh Wildan.

"Jika bangsa ini akan membangun keselamatan jalan dengan memberi perhatian kepada para pahlawan bangsa ini. Jangan perlakukan truk trailer seperti sampah. Buatlah tempat yang memadai dan terhormat sehingga keberadaan mereka bisa lebih bermakna," pungkasnya.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak kementerian-kementerian terkait untuk ikut bergabung bersama dengan para pengusaha sebelum menjalankan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Overload).

Hal itu bertujuan agar kementerian tidak merasa bahwa kajian ini hanya dibuat oleh asosiasi saja.

“Kita mau melakukan kajian bersama terkait kebijakan Zero ODOL ini. Karena kita juga ingin agar kementerian tidak merasa bahwa kajian ini hanya dibuat oleh asosiasi,” ujar Ketua Bidang Perhubungan Apindo, Carmelita Hartoto ditulis, Jumat (22/9/2023).Dia mengatakan Apindo hingga saat ini sudah berusaha mendudukkan beberapa industri dan pemilik transportasi untuk membahas terkait kebijakan Zero ODOL ini.

Karena kepentingan industri itu berbeda dengan kepentingan pemilik transportasi, menurutnya, Apindo juga sudah membuatkan roadmap yang berbeda untuk antara industri dan transportasi.

Tetap Dilaksanakan
Namun, kata Carmelita, industri juga tinggal tidak diam tapi terus memikirkan juga bagaimana agar kebijakan zero ODOL ini bisa dilaksanakan tanpa merugikan mereka.

“Kita juga melihat kepentingan yang lebih besar, sehingga industri merasa perlunya kita bersama-sama mengerucutkan bagaimana agar bisa mewujudkan zero ODOL ini,” tuturnya.

https://www.liputan6.com/amp/5424236...ia-jadi-sampah
muhamad.hanif.2
aldonistic
jiresh
jiresh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
809
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
rragAvatar border
rrag
#7
Ya beginilah kalau negara punya pejabat yg tolol.

Di Amrik lu makan siang aja bisa habis 10$, dan itu di tempat makan yg sederhana, bukan yg mewah.

Sedangkan di Indo satu dollar aja cukup buat makan di warteg atau rumah makan padang kenyang pake nasi, sayur, sambel dan lauk.

Di indo gak sampe 500rb lu bisa nyewa kontrakan yg lumayan lapang, sedangkan di Amrik 15 jt aja boro2 dapet kos2an satu ruangan.

Belum lagi biaya pengobatan yg luar biasa gede.

Jadi jangan disamain bego. Lagian bukannya bersyukur harga2 barang di negara sendiri lebih murah sehingga produk2 ekspornya lebih dapat bersaing di kancah internasional.
Diubah oleh rrag 01-11-2023 04:29
xneakerz
aldonistic
jiresh
jiresh dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup