Dibandingkan berbagai jenis makhluk hidup lainnya, bebek terkenal karena uniknya wujud dari alat reproduksi mereka. Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang, alat reproduksi bebek selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan dengan situasi. Pada beberapa ratus ribu tahun yang lalu organ vital bebek memiliki ukuran yang pendek. Namun di zaman sekarang bebek telah berevolusi memiliki organ vital yang sangat panjang bahkan seukuran dengan panjang tubuhnya.

Hal ini merupakan salah satu adaptasi morfologi yang unik dari bebek untuk meningkatkan peluang fertilitasnya. Dengan cara ini bebek bisa mempertahankan populasinya dari kepunahan meskipun para bebek ini merupakan hewan yang paling rentan terhadap aktivitas predasi. Namun dengan sistem reproduksi yang sedemikian rupa, bebek pada akhirnya menjadi hewan yang memiliki jumlah populasi yang stabil. Lantas bagaimanakah fakta-fakta mencengangkan mengenai alat reproduksi bebek, mari kita cermati pada thread kali ini!

Beberapa jenis makhluk hidup ada yang berevolusi dengan cara bergerak semakin cepat agar terhindar dari aktivitas predasi. Begitupula dengan predator, beberapa diantaranya banyak yang berevolusi untuk bergerak lebih cepat lagi agar predator tidak mati kelaparan karena tidak dapat menangkap mangsa. Fenomena ini dinamakan Evolutionary Arms-Race atau perlombaan evolusi dari dua spesies yang berbeda namun berhubungan dalam suatu rantai makanan.

Disisi lain bebek juga sedang mengalami perlombaan evolusi sejak dahulu kala. Namun perlombaan evolusi yang terjadi pada bebek hanya perlombaan antara jantan vs betina saja. Hal ini dikarenakan 90% pembuahan yang terjadi pada bebek dilakukan melalui proses forced-copulation atau pembuahan paksa. Para bebek jantan banyak yang melangkahi proses mating dan langsung melakukan penetrasi. Hal ini menyebabkan betina berevolusi untuk membuat organ vital yang kompleks dan tidak bisa dibuahi dengan mudah oleh jantan.



Betina bebek memiliki evolusi morfologi berupa vagina yang berongga-rongga dan mirip seperti labyrinth agar tidak mudah dibuahi oleh jantan. Forced-copulation tanpa proses perkimpoian yang sering dilakukan jantan membuat para betina mulai berevolusi agar bisa selektif memilih jantan yang diinginkan. Bila betina tidak menyukai jantan dan dipaksa melakukan hubungan intim, maka sperma jantan bisa ditolak di dalam rongga labyrinth dan disesatkan sehingga sperma tidak akan mencapai vagina.

Namun bila betina menyukai jantan maka rongga labyrinth akan membuka jalan yang benar sehingga sperma bisa masuk ke dalam vagina dan memulai pembuahan. Jadi sang betina bisa mengontrol kehamilan dan menyeleksi sperma yang masuk. Morfologi alat vital yang spesifik dari betina bebek ini membuat jantan perlahan-lahan berevolusi dengan menciptakan penis yang lebih panjang Supaya bisa menembus pertahanan labyrinth dari organ vital betina.

Meskipun bebek betina bisa menyesatkan sperma supaya tidak mencapai vagina, bebek jantan kini sudah berevolusi memiliki penis yang makin panjang. Penis yang panjang ini akan memudahkannya dalam mencari jalan sebenarnya saat berada di dalam labyrinth vagina. Dengan begitu penis bisa mencapai vagina meskipun jalurnya disesatkan oleh betina. Alhasil perilaku forced-copulation/pembuahan paksa hingga saat ini masih menjadi cara yang sukses bagi jantan bebek untuk mempertahankan populasinya.

—oOo—

Itu dia evolusi alat reproduksi bebek yang akan mengubah cara pandangmu terhadap makhluk hidup. Beberapa makhluk hidup lainnya melakukan evolusi agar bisa terhindar dari predator namun binatang bebek justru melakukan evolusi agar proses perkembangbiakannya memiliki succession rate yang tinggi. Itulah mengapa populasi bebek masih stabil hingga saat ini. Hal ini dikarenakan jantan bebek berevolusi memiliki organ vital yang makin panjang sehingga bisa menembus pertahanan labyrinth anti-kehamilan dari betina. Setelah melihat kasus bebek ini, bagaimana cara pandangmu terhadap evolusi sistem reproduksi? utarakan pendapatmu di kolom komentar!