Sumber Gambar

Belanja online telah menjadi kebiasaan yang umum bagi masyarakat modern. Dengan berbelanja melalui platform e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, konsumen dapat membeli berbagai produk elektronik, rumah tangga, dan kesehatan dengan lebih praktis. Hal ini telah menjadi tren di Indonesia, dengan semakin banyak orang memilih untuk berbelanja secara online.

Ada beberapa alasan mengapa orang lebih suka berbelanja melalui e-commerce. Pertama, berbelanja online menghemat waktu dan tenaga. Konsumen tidak perlu pergi ke toko fisik secara langsung, tetapi dapat dengan mudah mengakses platform e-commerce melalui perangkat mereka dan melakukan pembelian dengan cepat.

Selain itu, e-commerce juga menawarkan beberapa keuntungan, seperti gratis ongkos kirim. Ini sangat menarik bagi konsumen karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengiriman produk yang dibeli. Selain itu, harga produk di e-commerce umumnya lebih murah daripada di toko fisik. Konsumen dapat menemukan diskon pembelian yang menarik, serta dapat membandingkan harga dengan toko online lainnya untuk mendapatkan penawaran terbaik.


Sumber Gambar

Sayangnya, dalam transaksi jual beli online ini juga masih sering terjadi kesalahan-kesalahan. Di mana kadang, dalam menanggapi kesalahan ini masyarakat masih kurang bijak. Hingga kadang dapat membahayakan dan merugikan si kurir yang sebenarnya hanya bertugas mengantarkan paket tanpa tahu apa-apa mengenai paketnya.

Seperti yang terjadi di Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten. Di mana terdapat kasus di mana seorang penerima paket protes karena isi paket yang dikirimkan oleh si kurir tidak sesuai pesanannya. Akan tetapi, karena bertugas mengantar si kurir tidak bisa membantu banyak meski si customer protes padanya karena ia hanya bertugas mengantar.

Akibat barang yang tidak sesuai, sang customer pun menahan motor milik kurir karena pesanan tidak sesuai. Kurir menyebut bahwa ini urusannya dengan customer bukan dengan dia. Akan tetapi, si customer menyebut bahwa ia tak ada urusan dengan seller dan justru urusannya dengan si kurir karena ia yang mengantarkan paketnya.


Sumber Gambar

Bahkan si kurir yang motornya ditahan sampai dibantu temannya untuk menjelaskan kepada customer tersebut. Akan tetapi, si customer tetap saja tidak mau tahu dan ngotot untuk tetap menahan motor si kurir. Hal ini cukup menyita tenaga dan waktu si kurir yang masih memiliki banyak pekerjaan. Jika motornya ditahan, maka ia tak bisa lanjut bekerja.

Hal seperti ini bukan hal yang baru terjadi. Sebelumnya sering kali customer melakukan hal serupa. Ini karena kurangnya pengetahuan dan edukasi mengenai jual beli online. Sehingga jika dalam situasi seperti ini, customer seenaknya saja menyalahkan kurir. Tampaknya orang Indonesia masih belum berubah dan tetap tidak siap dalam menghadapi transaksi online seperti ini.


Sumber Gambar

Bekerja sebagai kurir memang bisa menjadi pekerjaan yang menantang dan berbahaya. Meskipun ada risiko yang terkait dengan pekerjaan ini, ada juga keuntungan yang dapat kita dapatkan. Sebagai kurir, kita bekerja di lapangan, bergerak aktif, dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dan memperluas jaringan relasi kita.

Bekerja sebagai kurir mungkin memiliki risiko dan kesulitan, namun dengan langkah-langkah yang tepat, risiko ini dapat dikurangi. Selain itu, pekerjaan ini juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi denga n banyak orang dan meningkatkan keterampilan kita. Jadi, jika Anda tertarik untuk bekerja sebagai kurir, jangan ragu untuk mencoba. Tetap berhati-hati, dan jadilah kurir yang profesional dan bertanggung jawab.



Menurut kalian, pantaskah customer menyita motor kurir? Udah kaya lisink aja.

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi