Di zaman dahulu, peperangan yang membuat dunia kacau membuat para wanita tak lagi berada di zona nyaman. Mereka harus tumpah ruah ke bidang pekerjaan manapun untuk mengisi kekosongan. Tidak ada lagi pembatasan bagi seorang wanita untuk bekerja di bidang pekerjaan laki-laki selama mereka mau berkorban untuk negara. Hal ini menjadikan para wanita di zaman dahulu kuat, tangguh, dan tidak berbeda dengan para pria. Mereka semua kala itu memiliki jiwa survivabilitas yang tinggi.
Dibandingkan di era sekarang dimana perang dunia telah berakhir, sifat wanita perlahan-lahan kembali ke setelan pabriknya. Wanita kini tidak begitu kuat, tidak begitu tangguh, dan mudah dipermainkan lewat hati. Hal inilah yang menjadikan potret-potret bersejarah yang menampilkan kerasnya wanita zaman dahulu menjadi gambaran bagi kita akan perbedaan wanita dulu dan sekarang. Seperti yang ditunjukkan oleh beberapa potret bersejarah berikut. Penasaran bagaimana kondisi wanita kala itu, mari kita amati pada thread kali ini!
Quote:
1. Wanita swedia yang menjegal para pendukung neo-nazi untuk memberhentikan demo (1985)
Karena pengalaman dan trauma mendalam sebagai survivor dari Nazi concentracion camp, wanita ini tak takut lagi menjegal dan membubarkan para pendukung neo-nazi di Swedia kala itu. Rasa trauma yang mendalam mendorong dirinya untuk terjun langsung ke lapangan dan memberhentikan demonstrasi para pendukung neo-nazi di Swedia. Jika gansis adalah seorang survivor dari kamp konsentrasi, gansis pasti tahu betapa bencinya wanita ini terhadap Nazi.
Quote:
2. Wajib militer bagi ibu-ibu di Britania Raya (1940)
Semakin berkurangnya pasukan Inggris untuk mempertahankan negara saat Battle of Britain membuat militer Inggris tak lagi pandang bulu untuk membentuk kelompok satuan pertahanan negara. Ibu-ibu yang menganggur ditempa fisiknya dan dilatih menembak agar bisa mempertahankan negaranya dari serdadu Jerman. Karena para pesertanya adalah para ibu, mereka diberikan kelonggaran dalam latihan seperti tidak harus menggunakan seragam militer.
Quote:
3. Pilot wanita berkebangsaan India pertama (1936)
Karena kecerdasannya dan rasa ketertarikan yang tinggi pada dunia aviasi, wanita india kali ini lulus dengan nilai sempurna dan menjadi lulusan termuda. Ia berhasil sukses menjadi pilot dan mendapatkan lisensi terbangnya di usianya yang masih 21 tahun. Sayangnya perang dunia II mengakhiri cita-citanya karena sedikitnya lowongan sebagai pilot di India kala itu. Meski sudah memiliki jam terbang 1000 jam lebih, perang dunia membuat ia tak bisa mengejar cita-citanya sebagai pilot komersil dan banting setir menjadi seniman untuk menghidupi keluarganya.
Quote:
4. Para sukarelawan wanita yang berlatih bagaimana memadamkan api di Pearl Harbor untuk dijadikan Pemadam kebakaran (1941)
Militer amerika serikat yang kekurangan orang akhirnya melatih para sukarelawan wanita untuk dijadikan pemadam kebakaran akibat dibombardirnya Pearl Harbor oleh Jepang. Militer amerika membutuhkan banyak orang dalam waktu dekat untuk menanggulangi ancaman pengeboman lainnya. Hal ini membuat para wanita yang menganggur banyak tumpah ruah dilatih menjadi pemadam kebakaran.
Quote:
5. Komano Kimura, wanita penegak hak untuk memilih pemimpin bagi para wanita di Amerika Serikat kala ini (1917)
Di zaman dahulu wanita tidak diperbolehkan ikut memilih dalam pelaksanaan pemilihan umum. Alasan wanita tidak diberikan hak tersebut karena; 1) otak wanita dianggap kurang berwawasan dibanding laki-laki, 2) perempuan dikhawatirkan akan mengabaikan rumah dan keluarganya ketika turut serta dalam pemilihan umum sehingga berpotensi menimbulkan kekacauan, 3) perempuan terlalu baik untuk dunia kotor yang ada di dalam pelaksanaan politik, 4) keikutsertaan wanita dalam kepanitiaan pemilihan umum dikhawatirkan akan menyebabkan kemandulan karena beban kerja yang melelahkan 5) mayoritas wanita memang jarang ada yang mau memilih. Lima alasan tersebut mendorong para aktivis sosial seperti Komano Kimura berdemonstrasi untuk mengutarakan bahwa hal tersebut tidak benar.
Quote:
6. Tattoo artist wanita pertama di Amerika (1907)
Maud Wagner seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat ini mempunyai pandangan yang berbeda dalam menciptakan tattoo. Ia mempunyai pandangan lain dalam dunia pertattooan, bahwa tattoo bukanlah media untuk menunjukkan identitas diri. Menurut Maud Wagner, tattoo merupakan media untuk mengekspresikan isi hati dan imajinasi sehingga siapapun boleh membuat tattoo tanpa harus ada ikatan dengan kelompok-kelompok tertentu. Menurutnya, tidak peduli itu wanita atau pria, semuanya memiliki hak untuk membuat tattoo pada tubuhnya.
Quote:
7. Erika, salah satu pahlawan Hungaria berumur 15-tahun yang berperang melawan Uni Soviet (1956)
Meski masih berumur belia, Erika harus terjun langsung ke dunia militer akibat kurangnya para pasukan militer Hungaria untuk membendung serdadu Uni Soviet. Tidak ada yang mempublikasikan jasa Erika hingga 50 tahun kemudian, ketika seorang jurnalis berhasil mengungkap identitas wanita yang bernama Erika Szlaes ini. Ia merupakan seorang Martyr yang mempunyai kemampuan ajaib dalam menggunakan Sub Machine Gun. Selain itu dirinya mahir dalam mengobati korban perang sehingga dirinya tergolong multi-role fighter dalam medan perang.
Itu dia 7 potret bersejarah yang menunjukkan momen kehebatan para wanita di masa lampau. Berbagai momen pada potret di atas secara garis besar menunjukkan kepada kita bahwa para wanita di zaman dahulu memiliki fisik dan mental yang lebih kuat dibanding zaman sekarang. Kejadian peperangan yang pecah pada akhirnya membuat para wanita kala itu tidak bisa berdiam diri menunggu ditembak, melainkan harus mencari cara agar bisa melawan. Salah satunya adalah menjadi kuat dan tangguh. Dari 7 potret di atas nomor berapakah yang paling berkesan di hatimu, tuliskan di kolom komentar!
Sumber :
Disini