Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Maya, Gadis Desa dengan Impian Besar
Spoiler for dokumen pribadi:


Pada suatu hari di sebuah kota kecil, yang terbilang udaranya masih sangat murni dan belom banyak tercemar oleh gerombolan limbah, hiduplah seorang gadis manis, berwajah oval, bermata sipit, berhidung mancung dan berkacamata itu dalam sebuah gubuk sederhana sekali, namun kuat menahan berbagai situasi berbahaya, yang sering sekali menyenggol bagian dinding-dindingnya.

Gadis itu bernama Maya, tinggal bersama seorang ibu yang cacat. Namun Maya tipekel seorang gadis yang ceria, cantik, dan penuh semangat, walaupun keadaan nya tidak memihak nya. Akan tetapi dia memiliki impian yang sangat besar, yakni ingin menjadi seorang penulis terkenal, yang mana bisa membawa karyanya menjadi seseorang yang tidak bisa diremehkan oleh kebanyakan orang.

Walaupun dia hanyalah gadis desa yang bahkan tidak memiliki banyak pengetahuan, namun tekad nya itu tidak akan mati, bahkan dia berjuang untuk mempelajari diri dari waktu ke waktu, walaupun tanpa bantuan seorang guru handal, namun dia tidak berputus asa, baginya selalu ada cara tersendiri untuk mewujudkan mimpinya, yang terbilang tidak akan mungkin terjadi, jika hanya berada di desa kecil itu saja. Begitulah pendapat sebagian orang, yang acapkali di ajak berdiskusi tentang mimpi-mimpi nya tersebut.

Siang ini sehabis berjualan di pasar dan mengurus ibunya, Maya mendatangi perpustakaan desa, yang sepi oleh peminat nya. Sesampainya di sana, dia segera mencari buku yang ingin di bacanya. Melihat kesekeliling bagian, nampak hanya beberapa orang saja yang asik membaca, di ruangan tersebut. Beberapa menit kemudian Maya sudah menemukan beberapa buku dan akhirnya berniat untuk membawanya pulang, karena dia masih harus mengerjakan pekerjaan rumah dan juga mengurusi ibunya.

"Pak Dhe Wongso, aku ingin meminjam buku-buku ini?"

"Oh, Maya! Ada buku bagus di rak selatan dekat jendela, apakah kau tidak ingin membawanya juga?"

"Buku tentang apakah itu, Pak Dhe?"

Spoiler for dokumen pribadi:


"Pencerahan hati, buku ini bagus untuk sebuah renungan hidup, Maya."

"Baiklah, aku mau. Tunggu sebentar ya Pak Dhe, mau kucari."

Selang beberapa saat kemudian buku itu sudah berada di dalam kamarnya. Di baca dari halaman ke halaman dengan sangat hati-hati, bahkan mengabadikan beberapa tulisan yang menurutnya mengisnpirasi.

Spoiler for dokumen pribadi:


"Buku yang sangat bagus, banyak ilmu yang kudapat darinya."

Tiba-tiba ibunya memanggil, Maya segera mendatangi nya dan membantunya untuk pergi ke kamar mandi. Untung saja dia sudah memperbaiki dinding-dindingnya yang sudah lapuk oleh usia. Walaupun hanya dengan beberapa rajutan pelepah pisang, namun yang terpenting adalah tertutup dan aman untuk sementara waktu, sampai nanti dia telah mampu membeli bahan bangunan yang pastinya nilainya terbilang cukup besar.

"Maya, ibu punya alamat keluarga ayahmu, pergilah mencarinya dan hidup dengan bahagia bersama nya."

"Ibu, yang aku butuhkan saat ini hanyalah dukungan untuk mimpiku yang belum selesai aku rajut. Selain itu tidak ada lagi." Sambil mengusap rambut ibunya yang sudah mulai memutih.

Begitulah keseharian Maya di desa, dia tidak pernah sekalipun mengeluh akan keadaan nya. Malah semakin bersemangat untuk menjalani semua itu sebagai hadiah dari Sang Pemilik Kehidupan.

Di suatu malam, Maya mendapatkan kabar baik, yang mana salah satu tulisan yang dikirim melalui email, sudah diterima dan diterbitkan. Bahkan reaksi pembaca begitu bagus. Membuat Maya bersemangat untuk berbuat lebih.

Betapa senangnya ketika tiba-tiba ada notifikasi di ponselnya, kalau dia sudah mendapat kan uang dari hasil menulisnya. Walaupun tidak sebanyak keinginan, namun tetap di sukuri, Karena.

Cuaca hari ini sangat bagus, Maya mulai bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan kota, mencari inspirasi untuk cerita barunya, juga membeli beberapa bahan bangunan untuk memperbaiki kamar mandinya.

Sesampainya di perpustakaan, dia bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Adrian. Adrian adalah seorang seniman yang memiliki bakat luar biasa dalam melukis.

Maya dan Adrian mulai saling berbicara dan mereka menemukan bahwa mereka memiliki minat yang sama dalam seni. Mereka sering bertukar ide dan diskusi tentang karya seni masing-masing. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai saling tertarik satu sama lain.

Keduanya menghabiskan waktu bersama-sama, mengunjungi galeri seni, berjalan-jalan di taman dan saling memberikan inspirasi. Maya menjadi semakin terpesona oleh keindahan lukisan-lukisan Adrian, sedangkan Adrian terpesona oleh imajinasi dan tulisan-tulisan Maya.

Namun, Maya merasa ragu-ragu untuk mengungkapkan perasaannya kepada Adrian. Dia takut bahwa persahabatan mereka akan rusak jika Adrian tidak merasakan hal yang sama. Namun, Maya juga tidak bisa menahan perasaannya lagi dan memutuskan untuk mengungkapkannya.

Suatu malam, Maya mengundang Adrian ke sebuah pesta seni yang diadakan di kota. Di tengah keramaian pesta, Maya dengan gemetar mengatakan perasaannya kepada Adrian. Adrian terkejut, tetapi kemudian tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama.

Mereka berdua merasa sangat bahagia dan memulai hubungan cinta yang indah. Maya mendapatkan inspirasi baru untuk ceritanya dari perasaan cintanya kepada Adrian, sementara Adrian menemukan kebahagiaan dalam melukis lukisan-lukisan yang terinspirasi oleh Maya.

Kisah cinta mereka tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Maya dan Adrian saling mendukung dan mendorong satu sama lain untuk mencapai impian mereka. Mereka menjadi pasangan yang tak terpisahkan, berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama.

Kisah cinta mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang di kota kecil itu. Mereka membuktikan bahwa ketika dua jiwa yang penuh semangat bertemu, tak ada hal yang tidak mungkin. Maya dan Adrian membuktikan bahwa cinta sejati dapat mengubah hidup seseorang dan membawa keajaiban dalam karya seni mereka.

~~~~~~~©®~~~~~~putra~~~~~

Sumber inspirasi: ewatcorn

Thanks wis mocco e sobat sobat kaskus!
black.coffeel
bukan.bomat
cutewitch
cutewitch dan 22 lainnya memberi reputasi
21
4.2K
193
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
#51
I Want To Be A Gamer
Request @black.coffeel

Lanjutin mbak adel:
Setelah Maya dan Adrian berhasil memadu cinta, maya memutuskan untuk pergi ke ibukota demi membangkitkan kembali cita2nya menjadi seorang gamer yang telah tertidur panjang. Namun semua rencana yang telah dipikirkan semua menjadi berantakan karena maya bertemu sosok lelaki plontos dan malah menjadikannya penyanyi

~~~~~~~~~~~

Traraaaa......

Setelah Maya dan Adrian berhasil memadu cinta, menjadi sepasang kekasih yang saling berbagi, hingga sebagian orang iri, karena kebersamaan nya yang selalu kompak dan tidak pernah terlihat bertikai, sampai pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke ibukota.

Baik Maya dan Adrian membawa orang tuanya untuk ikut serta. Bahkan hidup mengontrak pada sebuah rumah bersebelahan. Mereka masih saling berbagi perhatian dan bekerjasama untuk mewujudkan cita-citanya.

Namun baru beberapa hari berada di tempat tersebut, Maya nampaknya mulai merubah mimpinya, dia menemukan sesuatu yang lebih hidup dalam dirinya, ketika melihat seorang gamer sedang asik bermain di warnet.

Dan demi membangkitkan kembali cita-citanya untuk menjadi seorang gamer, yang mana pernah digemari dan telah tertidur panjang karena keadaan. Pada akhirnya hari ini kembali muncul dan mulai beraksi. Hal pertama yang dipikirkan oleh nya ialah membeli laptop, sebagai pendukungnya.

Setelah membeli nya, lalu Maya duduk di kamarnya, dengan laptop di depannya. Dia mulai beraksi, memainkan beberapa permainan video dan merasa sangat terhubung dengan dunia game. Maya selalu bermimpi untuk menjadi seorang gamer profesional, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara untuk melakukannya.

Pada akhirnya dia mempelajari dari beberapa vidio YouTube untuk memperluas wawasan nya tentang dunia game, bahkan mencari beberapa artikel terkait tata cara bermain game.

Suatu hari, ketika Maya sedang ke pasar, berbelanja bahan makanan, untuk membuat cemilan, dia melihat sebuah iklan yang terpampang pada sebuah gedung minimalis, yang mana isinya adalah tentang turnamen game, yang diadakan oleh sebuah perusahaan game terkenal.

Menurut kabar yang beredar di lingkungan tersebut, mereka sedang mencari bakat baru dan memberikan kesempatan kepada pemenang, untuk bergabung dengan tim profesional perusahaan tersebut. Maya merasa seperti tertantang untuk ikut serta, hal ini adalah kesempatan yang sempurna untuk mewujudkan mimpinya. Begitulah alam pikirannya berekspektasi.

Tanpa ragu, Maya mendaftar untuk ikut serta dalam turnamen tersebut. Dan mulai sejak itulah dia rajin berlatih dengan sangat giat-giatnya. Bahkan menghabiskan waktu berjam-jam, setiap hari, untuk bermain game, hingga melupakan fakta bahwasanya dia harus mencari uang dan mengurus ibunya yang cacat.

Karena seringnya bermain game, pada akhirnya keterampilan nya meningkat. Dia juga bergabung dengan komunitas game online untuk belajar dari pemain yang lebih berpengalaman.

Beberapa minggu kemudian, Maya menerima email yang mengubah hidupnya. Ternyata, dia telah terpilih sebagai salah satu dari lima finalis dalam turnamen tersebut. Maya tidak bisa mempercayai keberuntungan yang dia miliki saat itu. Dia sangat bersemangat dan tidak sabar menunggu babak final.

Pada hari final, Maya tiba di tempat acara yang diadakan oleh perusahaan game tersebut. Dia bertemu dengan para juri dan mereka memberinya kesempatan untuk bermain di depan mereka. Maya bermain dengan penuh semangat dan berharap agar mereka terkesan dengan kemampuannya.

Setelah pertandingan selesai, para juri memberikan komentar yang sangat positif. Mereka mengatakan bahwa mereka terkesan dengan keterampilan Maya dan melihat potensi besar dalam dirinya. Mereka memutuskan untuk merekrut Maya ke tim profesional mereka.

Maya tidak bisa mempercayai betapa beruntungnya dia. Dia bergabung dengan tim game profesional dan mulai berkompetisi di turnamen-turnamen besar. Dia bekerja sama dengan pemain-pemain hebat dan terus meningkatkan keterampilannya.

Setiap hari, Maya berlatih dengan giat dan belajar dari pengalaman timnya. Dia menghadiri acara-acara game besar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Maya merasa sangat beruntung bisa menjalani hidupnya sebagai seorang gamer profesional.

Pertemuan Maya dengan turnamen game tersebut adalah titik balik dalam hidupnya. Dia tidak akan pernah melupakan perjalanan ini dan akan selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan padanya. Maya terus bekerja keras dan mengejar mimpinya sebagai seorang gamer profesional.

Namun karena hal tersebut dia menjadi lupa bahwasanya dia tidak hidup sendiri, ada seseorang yang harus dijaganya.

"Maya, hentikan bermain! Tidakkah kau lihat ibumu yang sudah sangat kelaparan?"

"Adrian!"

"Lihatlah! Ibumu bahkan tidak terurus dengan baik. Apakah kau benar benar masih mencintai ibumu, atau apakah lebih baik dia mati agar kau bisa hidup dengan bebasnya?"

"Adrian, jaga ucapanmu!"

"Jika saja dia bukan wanita yang pernah menolong ibuku, sudah lama tidak akan kuurus, apalagi melihat kelakuan mu yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Dimana kau yang dulu, Maya?"

Adrian menutup pintu kamar Maya dengan kasar. Karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk menyadarkan Maya tentang tanggung jawabnya sebagai anak, seperti dahulu kala. Saat dia belum berkenalan dengan game. Bahkan sudah berulangkali dia melarang Maya untuk berhenti, namun tidak juga bisa membujuknya. Maya sudah terhipnotis oleh game, hingga dunianya hanya game.

Akhirnya Maya keluar kamar. Melihat wajah ibunya yang semakin kuyu, berbeda ketika hidup di desa, senyum selalu mengembang dan ceria, walaupun hanya makan bubur cair sekalipun.

Maya menghampiri nya lalu sujud dihadapan nya, walaupun bau tak sedap mengganggu hidungnya.

"Maafkan aku, bu!"

Ibunya hanya terdiam tanpa kata-kata. Seolah-olah sudah tidak ingin lagi bersuara. Pada akhirnya Maya segera mengurus ibunya, memandikan nya, memberikan makanan dan membersihkan tempat tidur nya. Lalu bercerita tentang dunia game dan seorang pria yang akan membuatnya menjadi seorang gamer sejati.

Lantas apakah Maya akan menjadi seorang gamer??? Saksikan saja kisah selanjutnya hihihi
black.coffeel
69banditos
69banditos dan black.coffeel memberi reputasi
2
Tutup