Pada tulisan sebelumnya yang bisa Agan baca disini, kita sudah membahas penggunaan ban mobil bekas yang digunakan Rusia sebagai solusi darurat untuk melindungi pesawat bomber Tu-95 dan Tu-160 dari serangan drone Ukraina. Yang terbaru, Rusia ternyata semakin kreatif dengan memakai jaring kawat untuk melindungi pesawat tempurnya.

Beberapa foto yang diunggah baru-baru ini oleh akun Telegram Fighterbombers yang berafiliasi dengan Angkatan Udara Rusia menunjukkan sebuah pesawat tempur dilindungi oleh jaring kawat, jaring tersebut kemudian disangga oleh konstruksi rangka baja. Konstruksi ini mirip seperti sebuah hanggar pesawat, yang mampu menampung pesawat tempur atau helikopter.

Dalam foto tersebut, tampak sebuah Su-27 Flanker yang sudah pensiun ditempatkan di bawah jaring tersebut. Kemungkinan saat ini Rusia sedang menguji sistem tersebut. Solusi memakai jaring ini tentu lebih efektiv dibandingkan memasang ban mobil bekas pada pesawat tempur/bomber. Karena solusi terbaru tersebut mudah dibongkar pasang. Jika diperlukan, tirai terpal yang dilapisi senyawa tahan api bisa ditambahkan pada bagian depan atau belakang.



Jaring yang ditempatkan agak tinggi dapat melindungi pesawat dari serangan drone dengan cara menjerat drone di jaringnya. Ketika drone mendekat, jaring bertindak sebagai penghalang fisik yang mencegah drone mencapai targetnya. Bahan jaring dirancang cukup kuat untuk menahan benturan dan berat drone, sehingga memastikan drone tidak dapat menembusnya. Menangkap drone di jaring akan melumpuhkan drone dan mencegahnya melakukan tindakan yang berpotensi membahayakan. Dan seandainya drone meledak, puing dari drone tersebut tidak akan sampai merusak pesawat.

Menurut artikel bulgarianmilitary.com, Ukraina juga memasang jaring kawat pada beberapa kendaraan artileri untuk menjerat drone kamikaze Lancet yang digunakan Rusia. Dalam beberapa foto yang beredar di media sosial, Lancet berhasil terperangkap pada jaring tersebut dan gagal memenuhi tugasnya.



Selain menangkap drone, jaring juga berfungsi sebagai penghalang visual bagi sensor dan kamera drone, sehingga menyulitkan operator drone untuk menavigasi atau menargetkan target secara akurat. Pola jaring-jaring ini akan mengganggu kemampuan drone untuk mempertahankan garis pandang yang jelas, sehingga berpotensi menyebabkan kehilangan kendali atau jatuh. Di mana material jaring bisa mengganggu kemampuan drone untuk mengumpulkan dan memproses informasi visual.

Beberapa akun Telegram yang terkait dengan Rusia menyebutkan, hanggar darurat ini akan ditempatkan di pangkalan udara yang digunakan untuk melakukan serangan ke Ukraina. Tapi, Rusia saat ini masih bungkam terkait solusi darurat berupa ban dan jaring kawat yang mereka gunakan untuk melindungi pesawat militernya. Rusia kini sedang mencari jawaban, apakah jaring kawat lebih efektiv dibandingkan ban mobil ? Di sisi lain, kreatifitas yang ditunjukkan Rusia semakin mempertegas betapa bahayanya drone yang digunakan dalam konflik bersenjata era modern.







Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com
Sumber Foto: sudah tertera