- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Alasan Oklin Fia Senang Memakai Hijab dengan Pakaian Ketat hingga Jilat Es Krim Viral
TS
yellowmarker
Alasan Oklin Fia Senang Memakai Hijab dengan Pakaian Ketat hingga Jilat Es Krim Viral
Jumat 18-08-2023,14:16 WIB
Alasan Oklin Fia Jilboobs-Instagram
Reporter: Wanda Novi
Editor: Wanda Novi
Editor: Wanda Novi
RADAR JABAR - Selebgram sekaligus Tiktoker Oklin Fia tengah menarik perhatian publik setelah konten dirinya yang sedang jilat es krim viral di media sosial.
Saat ini, penampilan Oklin Fia juga mendapat kritikan luas. Sebelum konten jilat es krim menjadi viral di TikTok, Oklin sudah dikenal sebagai selebgram yang sering mengenakan pakaian ketat meskipun berhijab.
Terkadang, dia juga memamerkan bentuk tubuhnya meskipun menggunakan hijab. Hal ini menarik perhatian dr. Richard Lee untuk mengundangnya.
Dalam salah satu episode podcast di saluran YouTube-nya, dr. Richard Lee membicarakan gaya berpakaian Oklin Fia. Oklin Fia sendiri mengakui bahwa dia tidak suka mengenakan pakaian yang longgar.
"Kalau bajunya terlalu besar banget aku kelihatan kayak bantet dan gede gitu badannya, aku kurang suka," kata Oklin.
Oklin juga mengungkapkan bahwa meskipun dia mengenakan hijab dan mengenakan pakaian ketat, penampilannya masih dalam batas-batas yang wajar.
"Itu pandangan orang, kalo menurut aku masih wajar-wajar aja sih," tegas Oklin.
Saat ditanya soal pemilihan gaya berbusananya, Oklin merasa hal itu disesuaikan dengan kenyamanan.
"Pake baju kayak gini menurut aku biasa aja deh, karena nyamannya kayak gini," beber Oklin.
Ketika berbicara dengan dr. Richard Lee, Oklin Fia juga berbagi alasan di balik keputusannya untuk mengenakan hijab meski dengan pakaian ketat.
Oklin mengungkapkan bahwa dia memutuskan untuk memakai hijab karena perintah ibunya.
"Mama gak mau aku di sosial media pakai bikini, kayak gitu," ungkapnya.
Dr. Richard Lee kemudian menunjukkan rasa ketidakpuasan terhadap jawaban Oklin Fia. Ia kembali membahas gaya berpakaian Oklin Fia yang terlihat mirip dengan gaya "jilboobs" (gaya berpakaian yang menonjolkan bagian dada wanita berhijab).
Richard Lee berpendapat bahwa cara berpakaian Oklin Fia tampaknya sengaja memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Namun, Oklin Fia menolak pandangan ini dari dr. Richard Lee yang mengaitkan gaya berpakaiannya dengan fenomena "jilboobs".
Bagi Oklin Fia, pandangan tersebut hanyalah sudut pandang orang lain, karena dia merasa nyaman dengan gaya berpakaian yang dia pilih.
"Banyak yang bilang kayak gitu, cuma yaudah mau gimana," katanya.
"Nyaman sih, tapi gak aku ambil pusing sih," lanjutnya.
Selain membahas tentang "jilboobs," Dr. Richard Lee juga mengungkapkan bahwa hijab adalah simbol identitas dan keagamaan.
Dia menyatakan bahwa tujuan hijab sebagai penutup aurat tidak sepenuhnya sejalan dengan tindakan Oklin Fia.
Kepada Dr. Richard Lee, Oklin Fia dengan tenang memberikan tanggapannya. Dia menganggap gaya berpakaian mengenakan hijab meskipun dengan pakaian ketat sebagai hal yang normal dan wajar.
"Itu balik lagi ya ke pandangan orang, kalau menurut mereka seperti itu," ungkap Oklin.
Sumber
"Banyak yang bilang kayak gitu, cuma yaudah mau gimana," katanya.
"Nyaman sih, tapi gak aku ambil pusing sih," lanjutnya.
Selain membahas tentang "jilboobs," Dr. Richard Lee juga mengungkapkan bahwa hijab adalah simbol identitas dan keagamaan.
Dia menyatakan bahwa tujuan hijab sebagai penutup aurat tidak sepenuhnya sejalan dengan tindakan Oklin Fia.
Kepada Dr. Richard Lee, Oklin Fia dengan tenang memberikan tanggapannya. Dia menganggap gaya berpakaian mengenakan hijab meskipun dengan pakaian ketat sebagai hal yang normal dan wajar.
"Itu balik lagi ya ke pandangan orang, kalau menurut mereka seperti itu," ungkap Oklin.
Sumber
Quote:
Taliban: Wanita Bisa Kehilangan Nilai Jika Pamerkan Wajah Depan Umum
Kompas.com - 18/08/2023, 18:00 WIB
Sejumlah murid perempuan mengikuti ujian masuk universitas di Universitas Kabul, Afghanistan, pada 13 Oktober 2022.(AFP/WAKIL KOHSAR via VOA INDONESIA)
Penulis Tito Hilmawan Reditya | Editor Tito Hilmawan Reditya
KABUL, KOMPAS.com - Wanita bisa kehilangan nilai jika pria dapat melihat wajah mereka yang tidak tertutup di depan umum.
Ini disampaikan seorang juru bicara kementerian utama pemerintah Taliban Afghanistan pada Kamis (17/8/2023).
Dia menambahkan bahwa para ulama di negara itu setuju bahwa seorang wanita harus menutupi wajahnya ketika di luar rumah.
Dilansir dari Associated Press, Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus 2021, menyebut kegagalan perempuan untuk mematuhi cara yang tepat mengenakan jilbab, atau jilbab Islami, sebagai alasan untuk melarang mereka dari sebagian besar ruang publik, termasuk taman, pekerjaan, dan universitas.
Molvi Mohammad Sadiq Akif, juru bicara Kementerian Wakil dan Kebajikan Taliban, mengatakan bahwa jika wajah perempuan terlihat di depan umum ada kemungkinan fitnah, atau jatuh ke dalam dosa.
“Sangat buruk melihat perempuan (tanpa hijab) di beberapa daerah (kota besar), dan para ulama kita juga sepakat bahwa wajah perempuan harus disembunyikan,” ujar Akif.
“Bukan berarti wajahnya akan terluka atau rusak. Seorang wanita memiliki nilainya sendiri dan nilai itu berkurang saat pria memandangnya. Allah menghormati wanita berhijab dan ada nilai dalam hal ini," tambahnya.
Tim Winter, Dosen Syekh Zayed dalam Studi Islam di Fakultas Ketuhanan di Universitas Cambridge, mengatakan tidak ada mandat kitab suci dalam Islam untuk penutup wajah.
Namun, Taliban akan berjuang untuk menemukan apa pun dalam kitab suci Islam yang mendukung interpretasi mereka tentang aturan jilbab.
“Nama mereka (saja) menyiratkan bahwa mereka bukan ahli agama senior,” katanya. “Kata Taliban berarti pelajar."
Dia mengatakan Taliban beroperasi berdasarkan buku teks yang digunakan di madrasah desa, sekolah agama, dan bahwa para cendekiawan Muslim yang pernah ke Afghanistan selama kedua periode pemerintahan Taliban telah diremehkan oleh tingkat pengetahuan agama mereka.
“Mereka begitu terisolasi dari komunitas Muslim yang lebih luas," ujarnya.
Pembatasan Taliban terhadap anak perempuan dan perempuan telah menyebabkan kemarahan global, termasuk dari beberapa negara mayoritas Muslim.
Sebelumnnya, utusan khusus PBB Gordon Brown mengatakan Pengadilan Kriminal Internasional harus menuntut para pemimpin Taliban atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena menolak pendidikan dan pekerjaan untuk anak perempuan dan perempuan Afghanistan.
Akif, yang merupakan juru bicara utama Kementerian Wakil dan Kebajikan, tidak menjawab pertanyaan tentang larangan tersebut, termasuk apakah larangan tersebut dapat dicabut jika ada kepatuhan universal terhadap aturan jilbab.
Dia mengatakan ada departemen lain untuk menangani masalah ini.
Akif mengatakan kementerian tidak menghadapi kendala dalam pekerjaannya dan orang-orang mendukung tindakannya.
Sumber
Kompas.com - 18/08/2023, 18:00 WIB
Sejumlah murid perempuan mengikuti ujian masuk universitas di Universitas Kabul, Afghanistan, pada 13 Oktober 2022.(AFP/WAKIL KOHSAR via VOA INDONESIA)
Penulis Tito Hilmawan Reditya | Editor Tito Hilmawan Reditya
KABUL, KOMPAS.com - Wanita bisa kehilangan nilai jika pria dapat melihat wajah mereka yang tidak tertutup di depan umum.
Ini disampaikan seorang juru bicara kementerian utama pemerintah Taliban Afghanistan pada Kamis (17/8/2023).
Dia menambahkan bahwa para ulama di negara itu setuju bahwa seorang wanita harus menutupi wajahnya ketika di luar rumah.
Dilansir dari Associated Press, Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus 2021, menyebut kegagalan perempuan untuk mematuhi cara yang tepat mengenakan jilbab, atau jilbab Islami, sebagai alasan untuk melarang mereka dari sebagian besar ruang publik, termasuk taman, pekerjaan, dan universitas.
Molvi Mohammad Sadiq Akif, juru bicara Kementerian Wakil dan Kebajikan Taliban, mengatakan bahwa jika wajah perempuan terlihat di depan umum ada kemungkinan fitnah, atau jatuh ke dalam dosa.
“Sangat buruk melihat perempuan (tanpa hijab) di beberapa daerah (kota besar), dan para ulama kita juga sepakat bahwa wajah perempuan harus disembunyikan,” ujar Akif.
“Bukan berarti wajahnya akan terluka atau rusak. Seorang wanita memiliki nilainya sendiri dan nilai itu berkurang saat pria memandangnya. Allah menghormati wanita berhijab dan ada nilai dalam hal ini," tambahnya.
Tim Winter, Dosen Syekh Zayed dalam Studi Islam di Fakultas Ketuhanan di Universitas Cambridge, mengatakan tidak ada mandat kitab suci dalam Islam untuk penutup wajah.
Namun, Taliban akan berjuang untuk menemukan apa pun dalam kitab suci Islam yang mendukung interpretasi mereka tentang aturan jilbab.
“Nama mereka (saja) menyiratkan bahwa mereka bukan ahli agama senior,” katanya. “Kata Taliban berarti pelajar."
Dia mengatakan Taliban beroperasi berdasarkan buku teks yang digunakan di madrasah desa, sekolah agama, dan bahwa para cendekiawan Muslim yang pernah ke Afghanistan selama kedua periode pemerintahan Taliban telah diremehkan oleh tingkat pengetahuan agama mereka.
“Mereka begitu terisolasi dari komunitas Muslim yang lebih luas," ujarnya.
Pembatasan Taliban terhadap anak perempuan dan perempuan telah menyebabkan kemarahan global, termasuk dari beberapa negara mayoritas Muslim.
Sebelumnnya, utusan khusus PBB Gordon Brown mengatakan Pengadilan Kriminal Internasional harus menuntut para pemimpin Taliban atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena menolak pendidikan dan pekerjaan untuk anak perempuan dan perempuan Afghanistan.
Akif, yang merupakan juru bicara utama Kementerian Wakil dan Kebajikan, tidak menjawab pertanyaan tentang larangan tersebut, termasuk apakah larangan tersebut dapat dicabut jika ada kepatuhan universal terhadap aturan jilbab.
Dia mengatakan ada departemen lain untuk menangani masalah ini.
Akif mengatakan kementerian tidak menghadapi kendala dalam pekerjaannya dan orang-orang mendukung tindakannya.
Sumber
Jadi begitu gaes.
Sebagai perempuan yang tidak tinggi langsing, Fia Oklin merasa memakai baju gombor dan longgar itu malah memperbesar tampilannya gaes, menjadi tampak semakin gede dan bantet.
Jadi sebelum berhasil langsing secara alami, ybs sementara ingin menekan kelebihan porsi tubuhnya itu dari segala arah yang alhasil oleh orang awam dipandang sebagai pakaian ketat itu.
Dalam hal ini TS setuju banget dengan Fia ya.
TS sendiri untuk menutupi massa otot yang kurang dari tubuh TS, sering juga memutuskan memakai baju yang gombor.
Jadi dengan prinsip yang sama, TS sangat bisa memahami keinginan dan kesulitan Fia dalam memenuhi tuntutan sosial.
Diubah oleh yellowmarker 18-08-2023 12:02
itkgid dan 5 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
59
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
hantumasam
#17
Pertama, jujur gw s*nge lihat style jilboob macam Oklin Fia. Namun lama-kelamaan juga biasa saja. 
Sama kek lihat Aoi Sora atau Eimi Fukuda pasti ngac*ng, tp lama-kelamaan biasa saja dan bukan berarti impoten dsb tapi ya itu tadi, lebih naluri alamiah manusia saat pertama lihat hal-hal seksi yang menaikan birahi.
Istilah lainnya mirip kek orang penasaran nonton bokep Ariel - Cut Tari, iya awalnya kesengseng karena penasaran lama-lama juga tu film bisa dihapus.
Betewe.. netijen terlalu fokus sama Oklin Fia padahal ada lagi tiktoker jilboober yang lebih barbar dari doi
bukan sekedar nampilin lekuk tubuh tapi ini udah sisa kain doang di kepala terus joget-joget, sayang aja videonya pendek-pendek.
Sama kek lihat Aoi Sora atau Eimi Fukuda pasti ngac*ng, tp lama-kelamaan biasa saja dan bukan berarti impoten dsb tapi ya itu tadi, lebih naluri alamiah manusia saat pertama lihat hal-hal seksi yang menaikan birahi.
Istilah lainnya mirip kek orang penasaran nonton bokep Ariel - Cut Tari, iya awalnya kesengseng karena penasaran lama-lama juga tu film bisa dihapus.
Betewe.. netijen terlalu fokus sama Oklin Fia padahal ada lagi tiktoker jilboober yang lebih barbar dari doi
bukan sekedar nampilin lekuk tubuh tapi ini udah sisa kain doang di kepala terus joget-joget, sayang aja videonya pendek-pendek.
jiresh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup