Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Subkontraktor Kereta Cepat JKT-BDG Ngaku Belum Dibayar, KCIC Buka Suara


Beredar informasi di media sosial bahwa 12 subkontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) belum dibayar. Hal itu membuat beberapa dari mereka mengalami permasalahan seperti rumah disita, hingga tidak mampu membayar pendidikan anak.

Dampak yang sangat dirasakan oleh pihak subkon dengan adanya permasalahan pembayaran ini sangat besar, karena selain melibatkan personal perusahaan secara langsung, juga melibatkan para vendor dan investor yang tentunya melakukan penekanan luar biasa kepada para subkon," tulis surat ikatan sub kontraktor dan sub konsultan KCJB, dikutip Selasa (8/8/2023).

Menanggapi itu, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengatakan bahwa pihaknya hanya berkontrak dengan kontraktor HSRCC (High Speed Railway Contractors Consortium). Dengan kata lain, belasan subkontraktor yang mengaku belum dibayar tersebut berkontraknya dengan kontraktor HSRCC.

"KCIC tidak memiliki perikatan apapun dengan subkontraktor," kata GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya.

Meski begitu, KCIC mengaku tidak diam begitu saja dengan adanya pemberitaan tersebut dan berkoordinasi dengan kontraktor. Berdasarkan ketentuan kontrak EPC (Engineering Procurement Construction), pembayaran dari KCIC kepada kontraktor dan kontraktor kepada sub kontraktor akan dilakukan selama hasil fisik pekerjaan dan dokumen lengkap telah diverifikasi.

Selama ini KCIC mengklaim telah melakukan berbagai langkah percepatan pembayaran. Hal itu tercermin dari selisih progres konstruksi dan progres investasi yang tidak terpaut jauh.

Sebagai informasi, progres konstruksi menggambarkan nilai pembayaran oleh KCIC kepada kontraktor, sementara progres investasi adalah biaya yang sudah dikeluarkan oleh kontraktor. Progres konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terhitung mencapai 95,71% hingga akhir Juli 2023, sedangkan progres investasi mencapai 99,9%.

Eva mencontohkan terkait pekerjaan relokasi fasos fasum yang dilaksanakan subkontraktor PT Pusaka Jaya Perkasa, berdasarkan keterangan kontraktor HSRCC, pembayaran telah dilakukan 100% atau senilai Rp 17,9 miliar untuk 5 dari 6 pekerjaan. Sementara 1 pekerjaan lainnya baru dibayarkan 64% atau senilai Rp 2,05 miliar, sisa pembayarannya masih menunggu kelengkapan dokumen dari kontraktor.

"KCIC terus menjalin komunikasi dengan kontraktor untuk menyelesaikan pembangunan KA Cepat relasi Jakarta-Bandung secara tepat waktu dan tepat biaya. Proses pembayaran kepada kontraktor selalu memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), yaitu melalui verifikasi hasil fisik pekerjaan di lapangan dan dokumen yang lengkap," ucapnya.

https://finance.detik.com/infrastruk...buka-suara/amp

Waduh kasihan dong buat makan gmn
bukan.bomat
rakshaka
jiresh
jiresh dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.2K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
suromenggoloAvatar border
suromenggolo
#13
Ya udah...

Solusinya... Bongkar lagi aja senilai utang yang belom dibayar. Lumayan tuh besi / rosok dijual
pilotproject715
galuhsuda
galuhsuda dan pilotproject715 memberi reputasi
2
Tutup