iskrimAvatar border
TS
iskrim
Percaya Atau Tidak. Menyantet Seseorang Lewat Media Digital Bisa, Begini Caranya!


Percaya atau tidak masyarakat kita masih ada yang menyakini hal ghaib terlebih yang berhubungan dengan 'menembak' seseorang dari jarak jauh tanpa sepengetahuan korban. Efek samping yang terjadi menurut janji dukun bisa membuat korban jadi jatuh cinta, sakit secara non medis sampai korban meninggal secara janggal.

Banyak alasan kenapa ada orang sampai nekat berbuat demikian, menembak korban karena biasanya punya keinginan kuat tapi bertepuk sebelah tangan, pesaing bisnis atau pelaku pernah disakiti dan teraniaya oleh si korban sebelumnya sehingga punya dendam yang mendalam.

Nah, biasanya pelaku seperti ini akan mencari dan mendatangi seorang dukun yang dianggap sakti mandra guna meskipun tempat tinggal dukunnya jauh dan sulit dilewati kendaraan biasa tapi karena niat buruknya sudah bulat dan gelap mata maka rintangan apapun akan dilewati bahkan dengan mahar setinggi langit sekalipun akan disanggupi asalkan keinginan pelaku bisa terpenuhi, pelaku pun sudah tidak ingat Tuhan dan dosa yang ditanggungnya di akhirat kelak.

Jadi, siang tadi sewaktu saya ngobrol santai dengan salah satu sekuriti kantor dia tadi bercerita kalau memelet atau menyantet seseorang bisa dilakukan lewat media digital, awalnya.. saya tidak percaya tapi kalau disimak serta alasanya masuk logika saya.

Secara umum dukun akan selalu bertanya tentang tanggal lahir, nama lengkap korban, lebih bagus lagi kalau nama ayah dan ibunya bisa didapatkan. Nah, untuk mendapatkan informasi ini biasanya bisa dilihat dari Profil atau ID media sosial calon korban.

Pertayaan kedua adalah dukun akan menanyakan alamat si korban, rumahnya menghadap kemana ini bisa ditelusuri lewat Gps, GMaps atau sharelock rumah calon korban tanpa kita harus mendatanginya langsung. Setelah mendapat alamat lengkap maka dengan hanya membuka GMaps atau Google Street View posisi rumah calon korban bisa diketahui dengan mudah.

Lalu dipertanyaan ketiga adalah sipelaku harus bisa mendapatkan barang pribadi si calon korban. Kalau zaman dulu harus bisa mendapatkan pakaian dalam si calon korban, rambut, kuku maka lewat jenis golongan darah bisa dilihat di profil media sosial si calon korban.

Yang terakhir adalah si pelaku harus bisa mendapatkan foto si calon korban, kalau zaman dulu terbilang sulit untuk mendapatkannya maka zaman sekarang jadi amat mudah karena lewat akun sosial media si calon korban mudah sekali didapatkan.



Jadi ketika ke empat syarat tadi sudah terpenuhi maka kemungkinan besar si calon korban bisa 'di tembak', hasilnya tergantung niat si pelaku mau diapakan si calon korbannya.

Belajar dari hal diatas maka kita harus benar-benar menjaga privasi kita di sosial media, jadilah seorang anonym(misal, seperti saya ini) di dunia maya supaya orang kesulitan memata-matai atau ingin memanfaatkan kita demi keuntungan pribadi atau golongan. Media sosial sifatnya untuk meretas profil si calon korban prakteknya tetap lewat kesaktian ghaib si dukun.

Akan semakin ngerih jika penyalahgunaan data pribadi kita sudah dimanfaatkan atau dimanipulasi oleh teknologi Artificial Intellegence (AI). INGAT, jadi mulai saat ini jangan mudah mengobral hal pribadi dimuka umum. Selalu berdoa dan dekat dengan Tuhan, memohon perlindunganNya agar diri kita susah ditembus oleh hal negatif. Aamiin.






Copyright © 2016 - 2023 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 


Diubah oleh iskrim 07-08-2023 15:55
silentsinner
bukan.bomat
skinnyhooper
skinnyhooper dan 16 lainnya memberi reputasi
17
2.2K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
durexzAvatar border
durexz
#38
Kok kagak ada ya idol K-pop yang kena pelet orang sini?
0
Tutup