Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Software ADS Bermasalah Saat Turbulensi Jadi Penyebab F-35 Jatuh di Hill AFB
Quote:


Kilas balik pada 19 Oktober 2022 lalu Gan, F-35A USAFdilaporkan jatuh di Hill Aor Force Base. Dalam insiden tersebut pilot selamat, tetapi pesawatnya hancur (total lost) dan tidak bisa dipulihkan lagi. Dan yang terbaru, Angkatan Udara AS (USAF) telah mempublikasikan hasil penyelidikan terkait kecelakaan tersebut Gan.

Menurut artikel Air & Space Forces Magazine, USAF merilis informasi hasil penyelidikan pesawat pada 27 Juli 2023. Laporan yang dirilis menyebutkan bahwa, tanggal 19 Oktober 2022 ada formasi empat F-35A yang kembali dari acara pelatihan di Utah Test and Training Range. Karena kecepatan angin lokal sekitar lima knots, menara kontrol di pangkalan udara Hill AFB menyatakan bahwa prosedur wake turbulence berlaku. Berarti pesawat yang akan mendarat harus terbang pada ketinggian setidaknya 9.000 kaki (2.740 m) bukan 3.000 kaki (915 m) seperti biasanya.

Angin lokal bekecepatan 5 knots tersebut membuat F-35A yang berada di posisi kedua mengalamai turbulensi, nahasnya baik F-35A kedua dan ketiga tidak mengetahui bahwa wake turbulence sedang diberlakukan. F-35A di posisi kedua mengalami turbulensi, sementara F-35A pada posisi ketiga yang bersiap untuk mendarat berada di ketinggian 3.600 kaki (1.097 m).

Ketika roda pendaratan F-35A ketiga sudah mulai diturunkan, pilot merasakan gemuruh di badan pesawatnya karena wake turbulence dari F-35 di depannya. Dia terbang melalui udara yang terganggu selama sekitar tiga detik, yang menganggu air data system (ADS). ADS terdiri dari sensor yang mengumpulkan informasi dari luar pesawat, sehingga komputer pesawat dapat menghitung waktu yang diperlukan untuk penyesuaian baik untuk tetap terbang. Dalam hal ini, udara yang terganggu membuat ADS sesekali berhenti mendengarkan data yang masuk dari sensor di sisi kanan pesawat, dan sama sekali tidak mendengarkan data dari sisi kiri pesawat.

Setiap kali ADS beralih antara sensor utama dan sumber cadangan untuk mengukur kondisi penerbangan, penilaiannya semakin menyimpang dari kondisi penerbangan sebenarnya. Penilaian yang buruk menyebabkan ADS menghitung penyesuaian penerbangan yang salah.

Quote:


Pada kecelakaan 19 Oktober tahun lalu, pilot mencoba menyalakan afterburner-nya untuk membatalkan pendaratan serta mendapatkan kembali kendali pesawat setelah terkena wake turbulence dari pesawat di depannya, tetapi upaya itu gagal karena ketinggian dan kecepatan udara yang rendah. Setelah upaya kendali manual yang gagal oleh pilot, pesawat tersebut merespon dengan membelok tajam ke kiri dan akhirnya jatuh ke tanah.

Dengan hanya menyisakan jarak 60 meter antara peswat dan tanah, pilot keluar memakai ejection seat dan mendarat dengan selamat tepat di luar garis pagar lapangan terbang. Sebagian besar badan F-35 jatuh di dalam pagar lapangan terbang, sementara bagian kokpit, kanopi, dan kursi lontar mendarat tepat di luar pagar. Seluruh kecelakaan, dari gemuruh awal hingga proses melontarkan diri memakan waktu sekitar 10 detik.

Yang menarik, buku manual penerbangan F-35 memberi tahu pilot untuk mengatur jarak pendaratan mereka sejauh 3.000 kaki, dan tidak menentukan seberapa jauh jarak mereka jika terjadi turbulensi.Dalam kasus F-35 yang kecelakaan akhir tahun lalu, seharusnya pilot mengatur jarak pendaratan sejauh 9.000 kaki.

Quote:


Hasil investigasi menyebutkan bahwa, kecelakaan F-35 bukan karena efek turbulensi, tetapi murni karena kesalahan software yang salah dalam menghitung data penerbangan. Ini adalah kecelakaan F-35A pertama yang terjadi akibat efek turbulensi. Dalam 600 ribu jam penerbangan F-35, belum ditemui kasus seperti ini. USAF menyebut hasil investigasi akan dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan pilot peswat tempur mereka.

Sekilas tentang turbulensi, merupakan perubahan tekanan dan kecepatan aliran udara secara cepat. Perubahan tersebut akan menimbulkan guncangan pada badan pesawat. Turbulensi pada pesawat sebenarnya lumrah terjadi dan tidak berbahaya, pasalnya setiap pesawat telah dirancang agar kuat menghadapi turbulensi. Pilot dapat memprediksi kapan terjadinya turbulensi menggunakan radar cuaca. Umumnya turbulensi terjadi saat cuaca buruk. Ada juga turbulensi yang terjadi saat cuaca cerah dan disebut clear air turbulence.

Dan penyebab umum turbulensi adalah awan. Ketika pesawat terbang menembus awan, pesawat akan mengalami turbulensi dan badannya terguncang. Selain awan, turbulensi juga bisa terjadi saat langit bersih dari awan. Pada penerbangan sipil, turbulensi saat cuaca cerah bisa sangat berbahaya, karena awak kabin memiliki sedikit waktu untuk memberi peringatan turbulensi kepada penumpang.

Gelombang udara yang terpancar dari pesawat lain juga bisa menyebabkan turbulensi, itu sebabnya pada penerbangan sipil jarak antar pesawat sangat diperhatikan oleh petugas lalu lintas udara. Untuk memastikan tidak terjadi turbulensi.



------------------------




Referensi Tulisan: Air & Space Forces Magazine
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 07-08-2023 03:54
jlamp
geopoliticsgeek
gonugraha76
gonugraha76 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.7K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
PhaantomPainAvatar border
PhaantomPain
#15
Keliatan bermasalah tapi sebenernya f35 ini cukup aktif dipakai termasuk diluar US jadi wajar kalau masalahnya lebih sering muncul dan tersorot media. Lah kalo banyak masalah kenapa laku sampe ngantri? Justru karena banyak yang pakai dan masalah2nya bermunculan jadi bisa diperbaiki dan buat negara yang baru pesan bisa mendapatkan versi f35 yang sudah ditingkatkan dari masalah2 yg sebelumnya muncul.

Ketimbang sama rival nya yang hanya banyak gembar-gembor tapi jarang dipakai, gimana calon pembeli bisa nilai itu pesawat bagus atau kagaknya?


emoticon-Ngacir
jlamp
si.matamalaikat
69banditos
69banditos dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup