Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Jeritan Puluhan Tahanan KPK Akibat Ulah Jorok Lukas Enembe


Penulis: Muhammad Aulia | Editor: HE
Sabtu, 5 Agustus 2023 | 13:28 WIB
Lukas Enembe.
Lukas Enembe. (Antara / Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, Beritasatu.com - Puluhan penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyampaikan keluhannya atas kebiasaan Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe. Mereka tak tahan dengan ulah Enembe yang jorok, sehingga berpotensi memicu bahaya terhadap kesehatan di lingkungan Rutan KPK.

Jeritan para tahanan tersebut mulanya dibeberkan oleh tim kuasa hukum Lukas Enembe. Mereka mengatakan telah memperoleh surat yang ditandatangani 20 penghuni Rutan KPK. Surat tersebut menyampaikan kebiasaan Lukas Enembe yang kerap kencing di celana dan tempat tidur, meludah ke lantai, hingga tidak pernah membersihkan diri usai buang air besar.

Dalam surat tersebut, para tahanan mengaku sudah tak sanggup menangani Lukas Enembe. Di lain sisi, para penjaga tahanan juga disebut tak punya kompetensi serta tupoksi dalam merawat Enembe yang kondisi kesehatannya diklaim terus memburuk.

“Yang paling mungkin kami lakukan adalah berteriak ke penjaga ketika kondisi kesehatan Bapak Lukas menurun," ungkap pesan tertulis dari salah satu penghuni Rutan KPK, John Irfan Kenway, yang dibeberkan tim kuasa hukum Enembe, Sabtu (5/8/2023).

Dalam surat itu juga diungkapkan, para tahanan harus berinisiatif mengurus Lukas Enembe dan membersihkan kamarnya. Kondisi Enembe menjadi perhatian para tahanan karena berpotensi menimbulkan ancaman kesehatan.

“Tanpa bermaksud mencampuri proses hukum Bapak Lukas, izinkan Bapak Lukas mendapat pengobatan dan perawatan di rumah sakit yang lengkap dengan dokter, paramedis, peralatan, dan lain-lain,” ungkapnya.

Surat dari para tahanan tersebut tertanggal 27 Juli 2023 dan ditujukan ke majelis hakim yang menyidangkan kasus Lukas Enembe, Dewan Pengawas KPK, pimpinan KPK, pimpinan Komnas HAM, kasatgas jasa penuntut umum (JPU) yang menangani kasus Lukas, serta kepala Rutan KPK.

Pihak KPK mengamini telah memperoleh surat keluhan dari para tahanan KPK terkait perilaku Lukas Enembe. KPK mengatakan Enembe tak peduli dalam menjaga kebersihan.

KPK sebelumnya telah menerima surat dari para penghuni rutan di KPK terkait kebiasaan dari terdakwa Lukas Enembe, terutama dalam hal tidak peduli menjaga kebersihan dirinya yang berakibat mengganggu tahanan lain,” ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri.

Ali Fikri menyampaikan, KPK segera koordinasi dengan jajaran di rutan untuk menuntaskan polemik tersebut. Hanya saja, dia mengingatkan agar Lukas Enembe juga mesti disiplin dalam mengonsumsi obat dari dokter dan saat pemeriksaan kesehatan berkala.


“Termasuk beberapa kali menolak untuk mengonsumsi makanan,” ujarnya.

Ali Fikri memastikan, petugas rutan KPK selalu mengecek kesehatan serta keamanan para tahanan. Dia juga menegaskan, Lukas Enembe sebetulnya sudah dinyatakan bisa mengikuti proses persidangan.

“Kondisi terdakwa Lukas Enembe berdasarkan hasil pemeriksaan dokter PB IDI tertanggal 31 Juli 2023 berkesimpulan bahwa terdakwa Lukas Enembe dinilai laik untuk menjalani proses persidangan (fit to stand trial, Red),” tutur Ali Fikri.

https://www.beritasatu.com/nasional/...lukas-enembe/2

Solusi isolasi saja Lukas Enmbe

Soal kondisi Lukas Enembe, ini surat para tahanan KPK ke majelis hakim

Kristianto Galuwo - Tahanan KPK
August 5, 2023
Lukas Enembe
Daftar para tahanan yang menandatangani surat tersebut pada 27 Juli 2023 lalu. - Jubi/Ist
Jayapura, Jubi – Tim Penasihat Hukum dan Advokasi Lukas Enembe meneruskan surat yang ditulis oleh 20 penghuni rumah tahanan negara (rutan) Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ke majelis hakim yang mengadili perkara Gubernur Papua nonaktif.
Isi dalam surat tersebut, penghuni rutan KPK merasa kondisi Lukas Enembe yang ditahan dalam kondisi sakit, telah mengakibatkan ketidaknyamanan serta berpotensi mengganggu kesehatan dari para tahanan lainnya yang berdampingan dalam rutan tersebut.

Salah satu tahanan, Irfan Kurnia Saleh yang biasa dipanggil Jhon Irfan dalam surat tersebut menjelaskan selama enam bulan di rutan, Lukas Enembe selalu buang air kecil di celana dan juga di tempat tidurnya. Lukas Enembe juga buang air kecil di kursi di dalam ruang bersama dan selalu meludah ke lantai atau pun di tempat-tempat lain, di mana dia berada.

Menurutnya, Gubernur Papua nonaktif itu juga tidak pernah membersihkan diri setelah buang air besar, dan tidur di atas kasur yang sudah berbau pesing dan kotor serta tidak pernah diganti. Sebagai sesama penghuni rutan dengan melihat kondisi tersebut mereka selalu membantu Pak Lukas untuk mandi, dan membersihkan tempatnya.

“Kami, para tahanan dengan kesibukan dan beban pikiran kami masing-masing, sudah tidak mungkin untuk menyelesaikan hal-hal di atas,” ujar John bersama para tahanan dalam surat itu yang diterima redaksi Jubi pada Jumat (4/8/2023) malam kemarin.

Dikatakan, walaupun ada penjaga rutan yang bertugas, mereka tidak memiliki kompetensi dan tugas untuk melakukan perawatan serta memberikan perhatian khusus kepada Pak Lukas, yang kondisi kesehatannya semakin memburuk.

“Yang bisa kam lakukan adalah berteriak ke penjaga ketika kondisi kesehatan Pak Lukas menurun,” ujarnya.

Lebih lanjut masih dalam surat tersebut, John menceritakan situasi ketika delegasi Komnas HAM datang ke rutan untuk melakukan pengecekan terhadap Pak Lukas. Mengetahui kondisi yang ada, sebelum mereka (Komnas HAM) tiba, para tahanan mendatangi lebih dulu dan mendapati Pak Lukas dalam keadaan tanpa pakaian serta mengompol di lorong depan kamar isolasi.

“Demi menjaga penampilan bersih rutan, kami dengan tergesa-gesa mengganti kasur dan seprai di kamar Pak Lukas, serta memakaikan celananya, dan kemudian, kami seperti menyesal perbuatan baik kami ini,” kata John.

John, dalam surat itu juga menceritakan kondisi Lukas itu membuat mereka khawatir lantaran ruang bersama yang dipakai para tahanan menjadi tidak sehat, karena banyaknya air ludah yang berceceran di lantai.


Pemandangan yang tidak bersih ini sangat mengganggu para tahanan lainnya, dan menimbulkan keenganan untuk menggunakan ruang bersama. Kursi yang diduduki Pak Lukas, yang bekas kencing atau pun kotoran yang mungkin menempel di celana secara tidak sengaja, juga akan dipakai oleh tahanan yang lain,” kata John.

Dengan melihat semua kondisi yang ada, para tahanan rutan pun meminta KPK agar mengizinkan mereka untuk dapat hidup sehat di rutan. Sebab, tempat di mana mereka ditahan merupakan ruang tertutup, sehingga penyakit menular akan mudah menjangkiti setiap orang.

“Izinkan para penjaga yang bertugas di rutan [juga] menjaga kami yang sehat dan bukan [hanya] menjaga tahanan yang sakit, karena mereka memang tidak punya kompetensi untuk itu,” tulisnya.

“Tanpa bermaksud mencampuri proses hukum yang berjalan, izinkan Pak Lukas mendapat pengobatan dan perawatan di rumah sakit, yang lengkap dengan dokter, paramedis, dan peralatan dan lain-lain,” ujarnya.

Selain John, surat itu juga ditandangani oleh 19 tahanan KPK seperti Sekretaris Mahkamah Agung (MA) nonaktif Hasbi Hasan, eks-Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dan Bupati nonaktif Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak serta Bupati Kapuas nonaktif Ben Brahim S Bahat, Bupati nonaktif Meranti Muhammad Adil, dan 14 tahanan KPK lainnya yang ditahan di Gedung Merah Putih.

Surat dari John dan kawan-kawan itu ditulis pada 27 Juli 2023, yang ditujukan ke Majelis Hakim Kasus Lukas Enembe, Dewas KPK, Pimpinan KPK, Pimpinan Komnas HAM, Kasatgas JPU Kasus Lukas dan Kepala Rutan KPK. (*)

https://jubi.id/polhukam/2023/soal-k...ajelis-hakim/#

Deretan koruptor yang muak dengan Lukas Enembe
nomorelies
extreme78
xneakerz
xneakerz dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
pilotproject715Avatar border
pilotproject715
#4
Kurung aj di wc
sc5
cakcendol
extreme78
extreme78 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup