Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
Berbagi Pengalama Hidup: Beginilah Rasanya Jadi Saksi Pada Persidangan Kasus Korupsi



Selasa, 25 Juli 2023 mungkin bisa dikatakan menjadi salah satu hari yang cukup bersejarah dalam hidup aku. Kenapa? Karena untuk pertama kali menjadi saksi dalam persidangan sebuah kasus. Dan kasusnya bukan sembarangan karena merupakan kasus korupsi. Bukan hanya itu saja, korupsi tersebut diduga dilakukan oleh atasan aku karena beliau sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelum sidang, badan terasa tak nyaman, kepala pun berasa berat. Di belakang kepala seperti ada yang menimpa beban sehingga leher pun terasa kaku. Bisa dikatakan siang itu menjadi siang yang tidak nyaman kurasakan di sekujur badan. Bukan karena cuaca yang panas tetapi lebih karena semacam peperangan batin. Ada yang mengistilahkan teror psikis.

Aku sampai di Pengadilan Negeri Yogyakarta sekitar jam 12.15 wib, di dalam undangan pemanggilan tertera di jam 12.30, berarti pas, tidak telat. Setelah sampai di PN Yogyakarta, aku langsung ke musala untuk salat dhuhur sekalian berdoa supaya diberi kelancaran di dalam persidangan.

Setelah selesai sembahyang aku mencari tempat di mana sidang akan dilangsungkan. Aku tanya sesembak yang jika dilihat dari seragamnya pegawai pengadilan negeri tersebut. Lalu, aku diarahkan ke selatan. Sampai di selatan aku bertanya lagi pada petugas jaga atau sekuriti dan diantarkan ke ruang tunggu sidang dan di sana terlihat beberapa deret kursi.

Aku duduk di tempat itu sambil melihat-lihat sekeliling. Tak lupa berfota-foto mengabadikan momen yang luar biasa. Tak berselang beberapa lama aku dipanggil Pak Jaksa untuk masuk ke suatu ruangan. Dan, di dalam ruang tersebut aku diberikan berkas BAP yang pernah dibuat saat di kejaksaan dulu untuk baca ulang berkas sekalian makan siang nasi kotak yang telah disediakan pihak kejaksaan.

Setelah itu, acara selanjutnya yaitu persiapan sidang. Aku perintah memasuki salah satu lorong di gedung pengadilan negeri tersebut untuk melakukan sidang. Saat memasuki ruang sidang rasanya campur aduk, dada berdebar kencang seperti genderang mau perang. Sereeem.

Di dalam ruang sidang kursi dan bangku ditata menyerupai tapal kuda. Di depan ada hakim berjumlah tiga orang berhadapan dengan aku. Sedang di samping kiri ada beberapa jaksa yang duduk berderet ke selatan. Adapun di sebelah kanan aku yaitu tersangka bersama pengacara.

Sebelum sidang di mulai aku pun mengucapkan kata sumpah berkata jujur dan benar dalam memberikan kesaksian yang dituntun oleh pak hakim. Dan, teng-teeeng, sidang pun dimulai.

Pertama aku ditanyai oleh Pak Hakim perihal umur, lalu tempat dan tanggal lahir, ada hubungan kekerabatan dengan tsk ( tidak ), ada hubungan kerja ( tidak ). Sampai lah pada pertanyaan yang diajukan oleh para jaksa. Ternyata otak jadi nge-blank, lidah kaku, pikiran pun terasa buntu. Apa yang aku pelajari perihal isi BAP sepertinya hilang dalam ingatan alias menguap.

*Pada saat yang bagaimana kirim pesanan kebutuhan Anda melalui japri staf, ketimbang di grup? Aku bingung menjawab pertanyaan dari Hakim. •Tidak tentu, sesuka saya. Jawabanku, yang sangat asal. Padahal bisa dijawab tidak ada respon dari staf karena tertimbun chatingan grup.
*Pada tahun 20-21 terjadi Corona, apakah pembelian kebutuhan alat kebersihan Anda tetap berjalan, padahal tingkat kekotoran berbeda saat normal. Sebuah pertanyaan dari jaksa yang tidak ada di BAP aku, sehingga aku gelagapan dan lagi-lagi aku jawab asal. •Ya, tetap saya bersihkan secara rutin, karena sudah tugas saya.
Setelah keluar ruang sidang, aku baru ingat bila di tahun tersebut ada pertandingan BRI Liga 1. Duh, aku setengah menyesal dengan jawabanku tadi tapi tidak apa-apa jaksa tidak memburu pertanyaan lain.
*Apakah tersangka pernah memberikan Anda tambahan gizi makanan? Sebuah pertanyaan dari pengacara tersangka yang mungkin memberikan dampak positif, yakni telah berbuat baik dengan bawahannya.
•Aku jawab iya, pernah. Tetapi tidak rutin setiap minggu atau bulan.

Tetapi the show must go on, dan aku tetap berusaha menenangkan diri, dan sebisa mungkin menjawab apa yang dipertanyakan oleh hakim, jaksa ataupun dari pengacara tersangka. Alhamdulillah, setelah sekitar 45 menit yang berasa 2 jam uji andrenalin pun selesai. Lega, bahagia, dan masih campur aduk rasanya.

Mungkin itu jadi satu pengalaman hidup yang sangat berharga dan tak terlupakan, yakni menjadi saksi di dalam sebuah kasus persidangan. Jika boleh aku mengucapkan banyak terima kasih kepada para jaksa yang telah memberikan kesempatan kepada aku, diundang ke kejaksaan hingga 7 kali.

Nah, itu tadi sedikit cerita tentang pengalaman hidup yang baru saja aku alami dan barangkali tidak banyak orang yang memiliki pengalaman hidup yang aku alami. Di balik semua kejadian selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Salah satunya selalu berlaku dan berkata jujur dalam berbuat, niscaya akan lancar jalan yang dilalui.

Bantul, 28 Juli 2023


eMHidayats
delia.adel
falin182
falin182 dan 15 lainnya memberi reputasi
12
1.7K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
totok.chantenkAvatar border
totok.chantenk
#11
aku jadi saksi sidang perceraian, 2x
0
Tutup