Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
122 WNI Jual Ginjal ke Kamboja Lewat Sindikat Internasional

Kompas.com - 20/07/2023, 20:49 WIB
12 orang pelaku penjualan ginjal jaringan internasional yang dihadirkan dalam rilis pers di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kamis (20/7/2023). 12 orang itu ditangkap oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.

Penulis Joy Andre | Editor Ihsanuddin 

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut total, ada 122 orang yang jadi korban dari sindikat jual-beli ginjal jaringan internasional. 

Sebanyak 122 WNI itu diberangkatkan ke Kamboja. Di negara itu, ginjal mereka diambil di rumah sakit dan kemudian dijual. 

"Pada saat korban dibawa Polda Metro Jaya setelah kembali dari Kamboja, itu luka masih dalam keadaan basah," kata Hengki di gedung Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2023). 

Para korban kembali ke tanah air dalam keadaan luka yang belum kering karena hanya mendapat waktu satu minggu pemulihan ketika berada di Kamboja. 

Hengki menyebut, tiap korban mendapat bayaran Rp 135 juta dari hasil menjual ginjalnya. 

Dari 122 korban yang diberangkatkan itu, polisi memastikan tidak ada yang meninggal dunia. 

"Hasil pemeriksaan kami sampai saat ini belum ada yang meninggal dunia," kata 

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr Hery Wijatmoko menuturkan, saat ini masih ada enam orang korban yang dirawat secara intensif di RS Polri, Kramatjati. 

Para korban hingga kini masih diperiksa secara keseluruhan mulai dari laboratorium forensik dan juga CT Scan. 

"Dari 6 pasien tersebut 1 ginjal kanan sudah tidak ada dan 5 ginjal kiri," tutur dia. 

12 orang ditangkap 

Total, menangkap 12 orang sindikat jual-beli ginjal ini. 

"Dari 12 tersangka ini, 10 merupakan bagian daripada sindikat. Di mana dari 10 orang, 9 adalah mantan pendonor. Kemudian ini ada koordinator secara keseluruhan, atas nama tersangka H, ini menghubungkan Indonesia dan Kamboja," ujar Hengky. 

"Kemudian koordinator Indonesia atas nama Septian. Kemudian khusus yang melayani, menghubungkan Kamboja dengan rumah sakit, menjemput calon pendonor, ini sudah ditangkap juga. Ini sudah kami kejar ke Kamboja. Kami tangkap atas nama Lukman," kata Hengky lagi. 

Hengky menambahkan, pelaku yang berperan mengurus paspor dan segala macam akomodasinya juga telah ditangkap. 

Dari 12 orang tersebut, ada satu orang anggota Polri berinisial Aipda M dan satu oknum petugas imigrasi. 

Aipda M berperan membantu para sindikat agar gerakannya tak terlacak. 

Sementara itu, oknum imigrasi berinisial HA berperan memalsukan dokumen agar para pendonor bisa berangkat ke Kamboja. 

Penangkapan 12 tersangka ini merupakan pengembangan dari para pelaku yang sebelumnya telah ditangkap di wilayah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. 

Pada Senin (19/6/2023) dini hari, polisi menggerebek rumah kontrakan di perumahan Villa Mutiara Gading, Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi Regency, Bekasi, Jawa Barat. 

Rumah kontrakan itu digerebek lantaran diduga jadi markas penampungan penjualan ginjal berskala internasional. 

Belakangan diketahui bahwa terdapat enam orang pria yang menghuni rumah kontrakan tersebut. 

Mereka pun kerap berinteraksi dengan warga sekitar secara normal.


Quote:


Kekayaan jasmani rakyat Indonesia diolah di Kamboja dan diekspor.
Tapi kita tidak perlu marah.
Timnas Indonesia U-22 menang 2-1 atas Kamboja pada laga terakhir Grup A SEA Games 2023.
emoticon-Ultah

Diubah oleh yellowmarker 20-07-2023 14:36
BALI999
BALI999 memberi reputasi
1
962
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
braaivleesAvatar border
braaivlees
#2
"Kami sampaikan salah satu tersangka pendonor ditransplantasi ginjal di dalam negeri," imbuhnya.

Sudah balik modal yang ini malah emoticon-Belo

---

Di ASEAN memang Kamboja ini yang penegakan hukumnya paling parah dan mudah dikorupsi, dulu pengalaman tahun 2017 ke Siam Reap lanjut ke Phnom Penh, di nightlife districtnya mau cari ganja sampai anak kecil untuk pedofil juga ada emoticon-Busa: .. dodgiest city that I've ever been in South East Asia

Makanya sindikat scam, judi, penyelundupan manusia dll begini biasanya di Asia Tenggara banyak berbasis di Kamboja karena imigrasinya menurut gua ya terkorup se-Asia Tenggara dan polisinya juga sudah dikantongi bos2, kalau judi online terutama dari China emoticon-Big Grin

Suap tarik ulur masa tahanan di penjara kalau sial tertangkap juga lebih umum dan terbuka dibandingkan bahkan dengan kelas Indonesia atau Filipina sekalipun emoticon-Hammer , kawan orang Thailand di sini cerita dulu dia kerja jadi Costumer Service bahasa Thai di Phnom Penh dan satu apartemen dengan orang2 Thai yang kerja judi online.. orang2 judi online itu kena gerebek polisi dan masuk penjara, eh belum ada 3 bulan sudah lepas balik ke apartemen dia emoticon-Hammer

FYI orang2 ASEAN non-Kamboja yang kerja di judi online/scamming atau jadi korban penyelundupan begini biasanya tinggal di gedung apartemen sendiri, jadi dipisah antara yang target bahasa Thai, bahasa Indonesia, dan bahasa Mandarin misalnya.
Kalau untuk judi/scam itu kebanyakan yang direkrut dari Indonesia itu keturunan Tionghoa "totok" yg secara ekonomi kurang mampu dari Kalimantan Barat, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara karena kebanyakan bisa handle B.Indonesia/B.Melayu plus Mandarin/Hokkien.

Tapi kalau untuk korban penyelundupan/transplantasi ilegal begini ya kecuali bisa kabur ya tidak akan ada yang tahu karena biasanya loss contact, paspor ditahan, keluar apartemen ada minder (pengawas), lagi kebanyakan B.Inggrisnya kurang lancar, dan mana ada yang tahu bahasa Khmer emoticon-Hammer

Sudah begitu polisinya ada yang kerja sama, kalau kabur ke pos polisi malah dikembalikan ke apartemen penyekapnya emoticon-Hammer

Diubah oleh braaivlees 20-07-2023 14:57
nada.sela
xneakerz
janurhijau
janurhijau dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup