Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
6 Taipan Rumah Sakit 'Pesta Pora' Usai UU Kesehatan Disahkan
Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang Kesehatan oleh DPR RI, saham emiten rumah sakit (RS) kompak melonjak pada perdagangan Selasa (11/7/2023). Sebut saja saham RS Siloam PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) terbang 9,89%, lalu ada saham PT Bundamedik Tbk. (BMHS) yang melonjak 5,03%.
Disusul dengan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) naik 3,94%, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) naik 2,94%, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) naik 2,78%, PT Royal Prima Tbk. (PRIM) naik 2,27%, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) naik 1,92%.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri, ada 11 saham emiten RS yang tercatat dan sahamnya diperdagangkan untuk publik. Sehingga anda tidak hanya bisa berobat di sana, anda juga bisa memegang sahamnya.


Di balik emiten-emiten pengelola tersebut, di antaranya ada sejumlah konglomerat RI. Lantas siapa saja penguasa emiten RS di Indonesia?

Dato' Sri Tahir

Pria kelahiran Surabaya pada 26 Maret 1952 ini merupakan pemilik Grup Mayapada, yang bergerak di berbagai bidang mulai dari perbankan hingga kesehatan, yakni Rumah Sakit Mayapada atau Mayapada Hospital. Ia merupakan pemegang saham pengendali dari PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) yang merupakan pengelola dari Mayapada Hospital.

Ia menggenggam sebanyak 0,02% saham SRAJ. Anaknya, Jane Dewi Tahir juga merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebanyak 0,42%.

Mayapada Hospital merupakan salah satu rumah sakit swasta terbaik yang didirikan oleh Healthcare Group pada 1 Juni 2008 setelah mengakuisisi Honoris Hospital di kawasan hunian eksklusif Modern Land Tangerang. Sebagai bentuk komitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan berstandar internasional, Mayapada Hospital bekerja sama dengan National Health Care Group Singapore.

Dato Sri Tahir saat ini tercatat sebagai orang terkaya keenam se-Indonesia versi Forbes. Harta Tahir dan keluarganya tercatat sebesar US$ 5,3 miliar Dengan kekayaan mencapai 2,4 miliar dolar AS atau setara Rp 79,28 triliun.

Martua Sitorus

Anak konglomerat Martua Sitorus, Jacqueline Sitorus merupakan pemegang saham pengendali dari PTMurni SadarTbk. (MTMH).Emiten tersebut merupakanpengelola Murni Sadar Hospitals yang memiliki total 6 rumah sakit yang merupakan 5 rumah sakit Murni Teguh dan 1 rumah sakit ibu anak Rosiva dengan total kapasitas 858 tempat tidur.

Martua sendiri merupakan taipan yang kaya raya dari bisnis perkebunan kelapa sawit, yang sudah memperluas gurita bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk rumah sakit. Menurut Forbes, hartanya saat ini ditaksir sebesar US$ 3,2 miliar atau Rp 47,87 triliun.

Keluarga Boenjamin Setiawan

Konglomerat Indonesia terkaya yang memiliki jaringan bisnis rumah sakit di Indonesia adalah mendiang Boenjamin Setiawan yang lahir pada 23 September 1933 di Tegal, Jawa Tengah dan wafat 4 April 2023. Dia merupakan pendiri Rumah Sakit Mitra Keluarga, yang pertama kali berdiri pada 1989.

Pria yang akrab disapa Dr Boen ini juga mengendalikan PT Mitra Keluarga Tbk. (MIKA) yang mengoperasikan sebanyak 25 rumah sakit. Selain itu, pria yang memiliki gelar doktor di bidang farmologi ini juga pendiri perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) pada 1966 bersama lima saudaranya.

Dr. Boen merupakan orang terkaya ke-8 di Indonesia dalam daftar Forbes tahun lalu. Adapun total kekayaannya mencapai 4,2 miliar dolar AS atau setara Rp 61,2 triliun.

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan pemilik dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang mengendalikan pengelola RS Omni, PT Sarana Meditama MetropolitanTbk. (SAME).Pengelola RS Omniitu memiliki 8 rumah sakit dengan kapasitas 1.454 tempat tidur, di mana 6 merupakan rumah sakit EMCdan 2 merupakan rumah sakit GRHA.

Adapun Elang Mahkota Teknologi memegang sebesar 77,30% saham SAME dan sisanya sebesar 22,70% dipegang oleh masyarakat, menurut RTI Business per 30 Juni 2023.

Sementara itu, SAME merupakan pemegang saham pengendali emiten pengelola rumah sakit lainnya, PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK), dengan kepemilikan 79,84% saham.

Berdasarkan data Forbes tahun 2022, Eddy menduduki peringkat 19 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Harta kekayaan Eddy mencapai US$ 2,4 miliar atau sebesar Rp 35,90 triliun.

Mochtar Riady

Mertua dari Dato Sri Tahir ini juga memiliki bisnis rumah sakit. Mochtar Riady adalah pendiri Grup Lippo, dengan sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, termasuk kesehatan.

Mochtar berbisnis rumah sakit melalui bendera Siloam Group, yang telah menjadi perusahaan terbuka PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) Pada awal mendirikan RS, dia bekerja sama dengan Gleneagles, yang merupakan perusahaan jaringan rumah sakit di Singapura, dengan membangun RS Gleneagles.

Namun setelah Gleneagles tak lagi melanjutkan kerja sama, Mochtar tetap melanjutkan bisnis rumah sakit dengan mengubah nama menjadi RS Siloam. Sampai saat ini Rumah Sakit Siloam terus berkembang dan tersebar di wilayah Indonesia.

Sementara itu, dalam daftar orang terkaya Forbes 2021, miliarder berusia 93 tahun ini berada di peringkat 23, dengan kekayaan sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 24,77 triliun.

Keluarga The Ning King

Hungkang Sutedja, anak dari taipan The Ning King, merupakan pemilik manfaat dari perseroan (ultimate beneficial owner) PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK). Emiten itu memiliki total 2 rumah sakit yakni GRHA Kedoya dan GRHA MM2100.

RSGK adalah bagian dari grup SAME, di mana emiten rumah sakit tersebut sebagai pemegang saham pengendali dengan 79,84% saham. Sementara itu, Hungkang Sutedja tercatat memegang 0,35% saham RSGK.

The Ning King sendiri merupakan taipan Indonesia yang punya banyak perusahaan yang berkutat di sektor tekstil, industri baja, properti, pertambangan, energi, dan pertanian di bawah bendera Agro Manunggal. Namanya juga masuk 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2017 versi Forbes dengan kekayaan bersih US$ 450 juta atau setara Rp 6,5 triliun.

https://www.cnbcindonesia.com/market...hatan-disahkan



Dibilangin, UU Kesehatan itu menguntungkan PERUSAHAAN RUMAH SAKIT.Malah pada nggak percaya.


Masih percaya UU Kesehatan bakal menurunkan biaya pengobatan??

Masih percaya IDI yang buat biaya pengobatan mahal?

Emang pada B360... T0L0L...

Mau aja diperalat pengusaha RS.. emoticon-Wakaka

Quote:


Quote:
Diubah oleh jaguarxj220 21-07-2023 07:29
nomorelies
viniest
candidat.master
candidat.master dan 15 lainnya memberi reputasi
10
3K
458
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
david_newcastleAvatar border
david_newcastle
#27
Harga turun ato naik ane gak tau ...

Poin yg jelas bagi ane di UU ini adalah IDI ... power IDI terlalu besar krn menentukan kuota dokter terutama yg spesialis ... bagi nakes akhirnya kesusahan, imbal balik nya adalah jasa dokter jadi mahal krn nakes sedikit sedangkan pasien banyak emoticon-Big Grin ...

UU ini juga memberikan kemudahan naskes utk menjadi lebih banyak, sehingga persaingan pelayanan akan lebih baik, spt diketahui aja gimana dokter dimari itu pelayanannya ke pasien gimana (banyak yg ketus, banyak yg ngantri nunggu dokter lama, ketemu dokter cuman 5 mnt), sedangkan biaya yg dikeluarkan besar hanya untuk konsultasi saja emoticon-Big Grin ...

ente ke LN cth penang, ente lihat gimana cara pemeriksaan dan konsultasi yg diberikan dokter disana .. emoticon-Big Grin .. terus apakah bisa dimari ikutin disana ? jelas bisa, hanya saja MORAL itu tidak pernah ada .. perbaikan MORAL ini penting krn harapannya bahwa dgn banyaknya dokter maka persaingan pelayanan menjadi lebih baik emoticon-Big Grin ...

kalau hanya terbatas hanya 1 organisasi IDI saja yg dimana mengatur kode etik dokter apakah tepat ? krn itu ORGANISASI, memberikan super power, bahkan IDI membuat kode etik, yg kemudian dilanggar oleh pejabat nya, dan IDI sendiri tidak mempermasalahkan hal itu ... krn itu ane lebih setuju bahwa KODE ETIK ini menjadi ranah nya PEMERINTAH yg mengatur emoticon-Big Grin

BPJS ? yg ane sebut diatas itu itu adalah pelayanan NON BPJS, kalau yg berbayar saja digitukan, bagaimana yg menggunakan BPJS emoticon-Big Grin ... lihat aja perlakuan antrian BPJS bagaimana emoticon-Big Grin ...

Harapan kedepan nya adalah memutus rantai obat dgn dokter, yg menyebabkan biaya obat jadi sangat mahal .... banyak dokter memberikan resep obat ke pasien dengan beberapa macam obat tapi khasiat nya hal yg sama ... coba ente banyangin 5 macam obat utk hal yg sama, apa kaga rusak itu ginjal emoticon-Big Grin ... tentunya dokter mengejar target pabrik obat emoticon-Big Grin ...

industri RS itu tergantung jg pada investasi kecanggihan teknologi nya, yg diharapkan bisa membantu memberikan lebih kesehatan pasien ...

Harga naik atau turun, banyak faktor yg dikalkulasikan .. emoticon-Big Grin ... tapi yg pasti tentunya PELAYANAN akan jauh lebih baik emoticon-Big Grin ...
p.star7
p.star7 memberi reputasi
1
Tutup